ABSTRAK
K
anker leher rahim (Carcinoma cervix uteri) merupakan salah satu
penyakit keganasan pada wanita. Studi pendahuluan yang dilakukan di RSUP HAM
Medan tahun 2008, ditemukan pada tahun 2003-2007 dari 492 kasus rawat inap 49
kasus (11,4%) meninggal. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan
desain case series, di RSUP HAM Medan dari bulan Juli sampai Desember 2008.
Sampel dipilih secara proposional random sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 220 data penderita. Tekhnik analisa data menggunakan analisis statistik
chi-square dan anova.
Hasil penelitian ditemukan Trend (kecenderungan) frekwensi penderita
mengalami peningkatan menurut garis persamaan Y = 31,5 x + 3,9, proporsi
terbesar umur > 40 tahun (76,8%), suku Batak (49,5%), agama Islam (61,8%),
pendidikan dasar (50,5%), pekerjaan IRT (78,2%), status kawin (73,6%), dari luar
kota Medan (67,3%), keluhan utama perdarahan pervaginam 38,2%, umur saat
pertama kali kawin < 20 tahun (75,5%), grandemultipara (61,8%), pernah menggunakan kontrasepsi hormonal dan IUD (56,4%), stadium klinis berat (41,8%), dan pulang dengan berobat jalan (68,6%), lama rawatan rata-rata 20,14 hari. Analisa statistic chi-square, ada perbedaan yang bermakna proporsi umur (p=0,019) dan keluhan utama (p=0,000) berdasarkan stadium klinis kanker. Ada perbedaan lama rawatan rata-rata penderita kanker stadium sedang (p=0,015) dan penderita kanker stadium berat (p=0,000) berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi pendidikan, pekerjaan, umur penderita saat pertama kali kawin, riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal dan IUD, lama rawatan rata-rata berdasarkan stadium klinis kanker. Tidak ada perbedaan proporsi stadium klinis kanker dan lama rawatan rata-rata penderita kanker stadium ringan berdasarkan keadaan penderita sewaktu pulang. Besarnya proporsi penderita dengan tingkat pendidikan rendah dan stadium klinis berat, mengindikasikan masih kurangnya sosialisasi mengenai kanker leher rahim kepada masyarakat, sebab itu diharapkan rumah sakit dan unit pelayanan kesehatan lebih aktif memberikan informasi tentang kanker leher rahim, termasuk upaya deteksi dini (pap smear) dan kepada kaum wanita agar lebih memperhatikan tanda dan gejala serta faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker leher rahim.
K
anker leher rahim (Carcinoma cervix uteri) merupakan salah satu
penyakit keganasan pada wanita. Studi pendahuluan yang dilakukan di RSUP HAM
Medan tahun 2008, ditemukan pada tahun 2003-2007 dari 492 kasus rawat inap 49
kasus (11,4%) meninggal. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan
desain case series, di RSUP HAM Medan dari bulan Juli sampai Desember 2008.
Sampel dipilih secara proposional random sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 220 data penderita. Tekhnik analisa data menggunakan analisis statistik
chi-square dan anova.
Hasil penelitian ditemukan Trend (kecenderungan) frekwensi penderita
mengalami peningkatan menurut garis persamaan Y = 31,5 x + 3,9, proporsi
terbesar umur > 40 tahun (76,8%), suku Batak (49,5%), agama Islam (61,8%),
pendidikan dasar (50,5%), pekerjaan IRT (78,2%), status kawin (73,6%), dari luar
kota Medan (67,3%), keluhan utama perdarahan pervaginam 38,2%, umur saat
pertama kali kawin < 20 tahun (75,5%), grandemultipara (61,8%), pernah menggunakan kontrasepsi hormonal dan IUD (56,4%), stadium klinis berat (41,8%), dan pulang dengan berobat jalan (68,6%), lama rawatan rata-rata 20,14 hari. Analisa statistic chi-square, ada perbedaan yang bermakna proporsi umur (p=0,019) dan keluhan utama (p=0,000) berdasarkan stadium klinis kanker. Ada perbedaan lama rawatan rata-rata penderita kanker stadium sedang (p=0,015) dan penderita kanker stadium berat (p=0,000) berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi pendidikan, pekerjaan, umur penderita saat pertama kali kawin, riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal dan IUD, lama rawatan rata-rata berdasarkan stadium klinis kanker. Tidak ada perbedaan proporsi stadium klinis kanker dan lama rawatan rata-rata penderita kanker stadium ringan berdasarkan keadaan penderita sewaktu pulang. Besarnya proporsi penderita dengan tingkat pendidikan rendah dan stadium klinis berat, mengindikasikan masih kurangnya sosialisasi mengenai kanker leher rahim kepada masyarakat, sebab itu diharapkan rumah sakit dan unit pelayanan kesehatan lebih aktif memberikan informasi tentang kanker leher rahim, termasuk upaya deteksi dini (pap smear) dan kepada kaum wanita agar lebih memperhatikan tanda dan gejala serta faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker leher rahim.