Kanker serviks merupakan salah satu penyakit keganasan pada wanita terutama
dinegara-negara berkembang termasuk Indonesia. Pada tahun 2004 terdapat 10,9%
penderita kanker serviks yang dirawat inap di Rumah Sakit di Indonesia dan lebih dari
70% pasien datang dalam keadaan stadium lanjut. Data Surveilans Terpadu Penyakit
Berbasis Rumah Sakit Sentinel di Sumatera Utara (STPRS.SEN) tahun 2005 proporsi
penderita kanker serviks rawat inap adalah 26,01%.
Untuk mengetahui karakteristik penderita kanker serviks yang dirawat inap di
RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2003-2007, dilakukan penelitian deskriptif dengan
desain case series. Populasi penelitian ini adalah 337 data penderita dengan besar
sampel 183 data, diambil secara simple random sampling.
Trend peningkatan penderita kanker serviks menurut persamaan garis y = 4,9x
+52,7. Case Fatality Rate (CFR) tertinggi pada tahun 2007 11,8% dari 68 penderita.
Proporsi sosiodemografi tertinggi : umur 40-49 tahun 47,5%; Islam 56,8%; Batak
50,8%; tingkat pendidikan rendah 50,3%; status kawin 89,1%; ibu rumah tangga
60,7% dan asal daerah Kota Medan 62,8%. Keluhan perdarahan pervaginam 39,9%;
paritas Multipara 58,5%; stadium klinik lanjut (IIB-IVB) 57,9%; penanganan
Khemoterapi dan Radioterapi 25,7%; lama rawatan rata-rata 9,37 hari dan pulang
berobat jalan 50,3%.
Tidak ada perbedaan proporsi umur penderita kanker serviks berdasarkan
stadium klinik (p=0,121); paritas berdasarkan stadium klinik (p=0,251). Ada perbedaan
proporsi keluhan utama penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik (p=0,000);
lama rawatan rata-rata berdasarkan penatalaksanaan medis (p=0,011); stadium klinik
berdasarkan keadaan sewaktu pulang (p=0,000).
Perlunya dilakukan penyuluhan secara periodik untuk melalukan tes pap pada
setiap wanita khususnya bagi wanita = 40 tahun.
