ABSTRAK
Myoma uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat yang menumpanginya. Merupakan salah satu tumor ginekologi yang
paling sering terjadi dan ditemukan pada 30% wanita usia reproduktif. Di RSUD
dr.Pirngadi Medan terdapat 118 kasus myoma uteri selama tahun 2007-2008.
Untuk mengetahui karakteristik penderita myoma uteri di RSUD dr.Pirngadi
Medan tahun 2007-2008 dilakukan penelitian deskriptif dengan desain case series.
Populasi dan sampel penelitian adalah 118 data (total sampling). Data dianalisa
dengan menggunakan uji chi-square dan t-test.
Proporsi berdasarkan sosiodemografi tertinggi pada kelompok umur 42-46
tahun 35,6%, suku Batak 50,0%, agama Islam 72,1%, pendidikan SLTA 57,6%,
pekerjaan ibu rumah tangga 51,7%, status menikah 89,8%, tinggal di kota Medan
66,9%. Paritas multipara 40,7%, letak myoma submukosa 34,7%, ukuran myoma > 5
cm 54,4%, perdarahan abnormal 33,6%, tidak KB 63,9%, masih haid 94,5%,
histerektomi 67,0%, pulang berobat jalan 91,5%. Lama rawatan rata penderita dengan
pengobatan konservatif lebih singkat dibanding penderita dengan miomektomi dan
histerektomi (p=0,000; 4,68 hari vs 8,29 hari vs 10,15 hari. Lama rawatan rata-rata
penderita yang pulang atas permintaan sendiri lebih singkat dibanding penderita yang
pulang berobat jalan (p = 0,000; 3,5 hari vs 9,36 hari)
Pihak RSUD dr. Pirngadi diharapkan untuk melengkapi pencatatan pada kartu
status khususnya paritas, letak myoma, ukuran myoma, dan alat kontrasepsi yang
digunakan. Kepada pihak rumah sakit juga diharapkan agar mempertimbangkan
tindakan medis yang dilakukan selain histerektomi kepada penderita myoma uteri
yang masih berusia muda dan belum memiliki anak.
Myoma uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat yang menumpanginya. Merupakan salah satu tumor ginekologi yang
paling sering terjadi dan ditemukan pada 30% wanita usia reproduktif. Di RSUD
dr.Pirngadi Medan terdapat 118 kasus myoma uteri selama tahun 2007-2008.
Untuk mengetahui karakteristik penderita myoma uteri di RSUD dr.Pirngadi
Medan tahun 2007-2008 dilakukan penelitian deskriptif dengan desain case series.
Populasi dan sampel penelitian adalah 118 data (total sampling). Data dianalisa
dengan menggunakan uji chi-square dan t-test.
Proporsi berdasarkan sosiodemografi tertinggi pada kelompok umur 42-46
tahun 35,6%, suku Batak 50,0%, agama Islam 72,1%, pendidikan SLTA 57,6%,
pekerjaan ibu rumah tangga 51,7%, status menikah 89,8%, tinggal di kota Medan
66,9%. Paritas multipara 40,7%, letak myoma submukosa 34,7%, ukuran myoma > 5
cm 54,4%, perdarahan abnormal 33,6%, tidak KB 63,9%, masih haid 94,5%,
histerektomi 67,0%, pulang berobat jalan 91,5%. Lama rawatan rata penderita dengan
pengobatan konservatif lebih singkat dibanding penderita dengan miomektomi dan
histerektomi (p=0,000; 4,68 hari vs 8,29 hari vs 10,15 hari. Lama rawatan rata-rata
penderita yang pulang atas permintaan sendiri lebih singkat dibanding penderita yang
pulang berobat jalan (p = 0,000; 3,5 hari vs 9,36 hari)
Pihak RSUD dr. Pirngadi diharapkan untuk melengkapi pencatatan pada kartu
status khususnya paritas, letak myoma, ukuran myoma, dan alat kontrasepsi yang
digunakan. Kepada pihak rumah sakit juga diharapkan agar mempertimbangkan
tindakan medis yang dilakukan selain histerektomi kepada penderita myoma uteri
yang masih berusia muda dan belum memiliki anak.