ABSTRAK
Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) merupakan salah satu penyebab
utama kesakitan dan kematian di duni a. Di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh
Tamiang pada tahun 2007 proporsi penderita PPOK sebesar 3,76% dari seluruh
pasien rawat inap, dan pada tahun 2008 sebesar 3,77% dari seluruh pasien
rawat inap.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain case series yang bertujuan
untuk mengetahui karakteristik pender ita PPOK di RSUD Aceh Tamiang tahun
2007-2008. Populasi dan sampel adalah data penderita PPOK rawat inap di
RSUD Aceh Tamiang tahun 2007-2008 sebanyak 139 data (total sampling).
Kecendrungan kunjungan penderita PPOK berdasarkan data per bulan
tahun 2007dan 2008 menunjukkan peningkat an dengan persamaan garis masing-
masing dan x y 42,011,2 += x y 78,068,1 + = . Proporsi penderita PPOK pada
kelompok umur > 60 tahun 57,6%, dengan proporsi laki-laki 43,2% dan
perempuan 14,4%, agama Islam 100%, tem pat tinggal di luar Kualasimpang
51,1%, petani 30,2%, suku Aceh 44,7%, pendidikan SLTA 29,6%, jenis penyakit
sebelumnya bronkhitis kronis 42,4%, jenis komplikasi gagal nafas dan kor
pulmonal 43,2%, tingkat keparahan tingk at III 64,1%, keluhan batuk berdahak
dan sesak nafas 100%, lama rawatan rata-rata 6,27hari, sumber pembiayaan
tertinggi bukan biaya sendiri 71,9%, pulang berobat jalan 77,7%, dan CFR =
1,4%. Terdapat penderita dengan ke parahan PPOK Normal dengan proporsi
3,6%.
Proporsi penderita PPOK berumur ≤ 50 tahun yang jenis penyakit
sebelumnya Bronkhitis Kronik (39%) seca ra signifikan lebih tinggi dibandingkan
Asma Bronkial (28,8%), Emfisema (13,6%), dan TBC Paru (18,6%).(χ 2 = 11,980;
p= 0,007; 39% vs 28,8%; 39% vs 13,6%; 39% vs 18,6%).Lama rawatan rata-rata
penderita dengan keparahan tingkat I seca ra signifikan lebih singkat dari PPOK
normal, tingkat III, dan tingkat II. (F =8,068; p= 0,000 ; 5,00 hari vs 4,88 hari;
6,00 hari vs 4,88 hari; 7,01 hari vs 4,88 hari ).Lama rawatan rata-rata penderita
yang berobat menggunakan biaya sendiri seca ra signifikan lebih singkat dirawat
dari Jamkesmas dan Askes. (F = 5,043; p = 0,008; 5,51 hari vs 6,19 hari; 5,51
hari vs 7,43hari).
Bagi pihak rumah sakit agar me ningkatkan pelayanan kesehatan bagi
penderita PPOK khususnya untuk memi nimalisir PAPS dan diharapkan untuk
melengkapi pencatatan rekam medik te rkhusus yang berkaitan dengan PPOK
misalnya riwayat merokok.
Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) merupakan salah satu penyebab
utama kesakitan dan kematian di duni a. Di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh
Tamiang pada tahun 2007 proporsi penderita PPOK sebesar 3,76% dari seluruh
pasien rawat inap, dan pada tahun 2008 sebesar 3,77% dari seluruh pasien
rawat inap.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain case series yang bertujuan
untuk mengetahui karakteristik pender ita PPOK di RSUD Aceh Tamiang tahun
2007-2008. Populasi dan sampel adalah data penderita PPOK rawat inap di
RSUD Aceh Tamiang tahun 2007-2008 sebanyak 139 data (total sampling).
Kecendrungan kunjungan penderita PPOK berdasarkan data per bulan
tahun 2007dan 2008 menunjukkan peningkat an dengan persamaan garis masing-
masing dan x y 42,011,2 += x y 78,068,1 + = . Proporsi penderita PPOK pada
kelompok umur > 60 tahun 57,6%, dengan proporsi laki-laki 43,2% dan
perempuan 14,4%, agama Islam 100%, tem pat tinggal di luar Kualasimpang
51,1%, petani 30,2%, suku Aceh 44,7%, pendidikan SLTA 29,6%, jenis penyakit
sebelumnya bronkhitis kronis 42,4%, jenis komplikasi gagal nafas dan kor
pulmonal 43,2%, tingkat keparahan tingk at III 64,1%, keluhan batuk berdahak
dan sesak nafas 100%, lama rawatan rata-rata 6,27hari, sumber pembiayaan
tertinggi bukan biaya sendiri 71,9%, pulang berobat jalan 77,7%, dan CFR =
1,4%. Terdapat penderita dengan ke parahan PPOK Normal dengan proporsi
3,6%.
Proporsi penderita PPOK berumur ≤ 50 tahun yang jenis penyakit
sebelumnya Bronkhitis Kronik (39%) seca ra signifikan lebih tinggi dibandingkan
Asma Bronkial (28,8%), Emfisema (13,6%), dan TBC Paru (18,6%).(χ 2 = 11,980;
p= 0,007; 39% vs 28,8%; 39% vs 13,6%; 39% vs 18,6%).Lama rawatan rata-rata
penderita dengan keparahan tingkat I seca ra signifikan lebih singkat dari PPOK
normal, tingkat III, dan tingkat II. (F =8,068; p= 0,000 ; 5,00 hari vs 4,88 hari;
6,00 hari vs 4,88 hari; 7,01 hari vs 4,88 hari ).Lama rawatan rata-rata penderita
yang berobat menggunakan biaya sendiri seca ra signifikan lebih singkat dirawat
dari Jamkesmas dan Askes. (F = 5,043; p = 0,008; 5,51 hari vs 6,19 hari; 5,51
hari vs 7,43hari).
Bagi pihak rumah sakit agar me ningkatkan pelayanan kesehatan bagi
penderita PPOK khususnya untuk memi nimalisir PAPS dan diharapkan untuk
melengkapi pencatatan rekam medik te rkhusus yang berkaitan dengan PPOK
misalnya riwayat merokok.