ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia
maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian. Tahun 2002 dilaporkan
jumlah penderita TB Paru Bacil Tahan Asam/BTA+ di Indonesia dari jumlah
penduduk 236.355.303 terdapat 581.847 penderita dengan proporsi sebesar (0,24%).
Angka ini menunjukkan Indonesia di peringkat ke tiga setelah India dan Cina.
Untuk mengetahui karakteristik penderita TB Paru Relapse yang berobat di
Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru (BP4 )Medan tahun 2000- 2007, dilakukan
penelitian deskriptif dengan desain Case Series dan dilanjutkan analisa statistik Chi -
Square. Populasi dan Sampel adalah 111 data penderita TB Paru (total sampling).
Trend penderita TB Paru Relapse tahun 2000 -2007 cenderung menurun
dengan persamaan garis y = 26.46-2,80x. Proporsi penderita TB Paru Relapse tahun
2000 (23,4%), umur 15- 55 (92,8%), jenis kelamin laki -laki (68,9%), agama Islam
(23,1%), suku Jawa (44,1), pendidikan SLTP/Sederajat (36,0%), pekerjaan
wiraswasta (47,7%), status perkawinan kawin (70,3%),PMO keluarga (87,4%),
kepatuhan berobat patuh (79,3%), konversi sputum tahap intensif (81,5 %), konversi
sputum tahap lanjutan (87,0), tempat berobat terdahulu puskesmas (70,3%),Hasil
akhir pengobatan sembuh/pengobatan lengkap (75,7%).
Tidak ada perbedaan proporsi umur, jenis kelamin, PMO berdasarkan hasil
akhir pengobatan. Ada perbedaan proporsi tahap pengobatan intensif ,tahap
pengobatan lanjutan, kepatuhan berobat , Pengawas Menelan Obat (PMO )
berdasarkan hasil akhir pengobatan. Tidak ada perbedaan proporsi Pengawas
Menelan Obat (PMO) berdasarkan kepatuhan berobat.
Kepada pihak Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru (BP4) Medan agar
melakukan penyuluhan kepada penderita dan Pengawas Menelan Obat (PMO)
supaya penderita dapat menjalani pengobatan secara teratur sampai sembuh
Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi masalah kesehatan baik di Indonesia
maupun di dunia dan merupakan penyebab utama kematian. Tahun 2002 dilaporkan
jumlah penderita TB Paru Bacil Tahan Asam/BTA+ di Indonesia dari jumlah
penduduk 236.355.303 terdapat 581.847 penderita dengan proporsi sebesar (0,24%).
Angka ini menunjukkan Indonesia di peringkat ke tiga setelah India dan Cina.
Untuk mengetahui karakteristik penderita TB Paru Relapse yang berobat di
Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru (BP4 )Medan tahun 2000- 2007, dilakukan
penelitian deskriptif dengan desain Case Series dan dilanjutkan analisa statistik Chi -
Square. Populasi dan Sampel adalah 111 data penderita TB Paru (total sampling).
Trend penderita TB Paru Relapse tahun 2000 -2007 cenderung menurun
dengan persamaan garis y = 26.46-2,80x. Proporsi penderita TB Paru Relapse tahun
2000 (23,4%), umur 15- 55 (92,8%), jenis kelamin laki -laki (68,9%), agama Islam
(23,1%), suku Jawa (44,1), pendidikan SLTP/Sederajat (36,0%), pekerjaan
wiraswasta (47,7%), status perkawinan kawin (70,3%),PMO keluarga (87,4%),
kepatuhan berobat patuh (79,3%), konversi sputum tahap intensif (81,5 %), konversi
sputum tahap lanjutan (87,0), tempat berobat terdahulu puskesmas (70,3%),Hasil
akhir pengobatan sembuh/pengobatan lengkap (75,7%).
Tidak ada perbedaan proporsi umur, jenis kelamin, PMO berdasarkan hasil
akhir pengobatan. Ada perbedaan proporsi tahap pengobatan intensif ,tahap
pengobatan lanjutan, kepatuhan berobat , Pengawas Menelan Obat (PMO )
berdasarkan hasil akhir pengobatan. Tidak ada perbedaan proporsi Pengawas
Menelan Obat (PMO) berdasarkan kepatuhan berobat.
Kepada pihak Balai Pengobatan Penyakit Paru- Paru (BP4) Medan agar
melakukan penyuluhan kepada penderita dan Pengawas Menelan Obat (PMO)
supaya penderita dapat menjalani pengobatan secara teratur sampai sembuh