ABSTRAK
Peralatan makan melamin merupakan sejenis plastik hasil kombinasi
melamin dengan formaldehid yang menghasilkan melamin resin, yaitu polimer tahan
panas dengan stabilitas dimensi yang sempurna. Formaldehid di dalam melamin
dapat muncul pada peristiwa depolimerisa si, partikel-partikel formaldehid muncul
sebagai monomer dan menghasilkan racun yang berbahaya bagi kesehatan.
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat survai deskriptif dengan
menggunakan metode asam kromatropat untuk mengetahui ada tidaknya kandungan
formaldehid pada peralatan makan melamin dan air panas yang dimasukkan ke dalam
peralatan makan melamin. Metode titrasi untuk mengetahui kadar formaldehid pada
peralatan makan melamin yang kemudian disesuaikan dengan ISO 14528-3 Tahun
1999 tentang kadar formaldehid yang diperbol ehkan pada peralatan makan melamin.
Kadar formaldehid yang terdapat pada ai r panas dibandingkan dengan standar IPCS
tentang ambang batas formaldehid pada tubuh manusia.
Hasil penelitian menunjukkan dari 10 sampel peralatan makan melamin
yang terdiri dari 5 sampel cangkir da n 5 sampel mangkok sop dan air panas yang
dimasukkan ke dalam peralatan makan melamin semuanya mengandung formaldehid.
Pada sampel cangkir kadar formaldehid tertinggi pada cangkir merek Venxia yaitu
sebesar 31,4 ppm dan kadar formaldehid terendah pada cangkir merek Onyx yaitu
sebesar 5,5 ppm. Pada sampel mangkok sop kadar formaldehid tertinggi terdapat pada
mangkok sop Tanpa Merek yaitu sebesar 40,9 ppm dan kadar formaldehid terendah
terdapat pada mangkok sop merek Huamei yaitu sebesar 9,6 ppm. Pada air panas
yang dimasukkan ke dalam peralatan makan melamin, untuk sampel cangkir kadar
formaldehid tertinggi terdapat cangkir merek Highner yaitu sebesar 13,5 ppm dan
kadar formaldehid terendah terdapat pada cangkir merek Onyx yaitu sebesar 2,3 ppm.
Untuk mangkok sop, kadar formaldehid tert inggi terdapat pada mangkok sop Tanpa
merek yaitu sebesar 30,05 ppm dan kadar formaldehid terendah terdapat pada
mangkok sop merek CD yaitu sebesar 2,1 ppm.
Berdasarkan standar ISO 14528-3 Tahun 1999, kadar formaldehid yang
diperbolehkan pada peralatan makan melamin adalah 3 ppm. Peralatan makan
melamin yang terdapat di pusat pasar Medan tidak aman jika digunakan sebagai
wadah makanan maupun minuman yang panas. Kadar formaldehid pada air panas
yang dimasukkan ke dalam peralatan maka n melamin melebihi ambang batas aman
formaldehid dalam tubuh manusia yang dite tapkan oleh IPCS yaitu 1 ppm. Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian le bih lanjut kandungan formaldehid pada
penggunaan peralatan makan melamin berdasarkan suhu makanan dan minuman.
Peralatan makan melamin merupakan sejenis plastik hasil kombinasi
melamin dengan formaldehid yang menghasilkan melamin resin, yaitu polimer tahan
panas dengan stabilitas dimensi yang sempurna. Formaldehid di dalam melamin
dapat muncul pada peristiwa depolimerisa si, partikel-partikel formaldehid muncul
sebagai monomer dan menghasilkan racun yang berbahaya bagi kesehatan.
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat survai deskriptif dengan
menggunakan metode asam kromatropat untuk mengetahui ada tidaknya kandungan
formaldehid pada peralatan makan melamin dan air panas yang dimasukkan ke dalam
peralatan makan melamin. Metode titrasi untuk mengetahui kadar formaldehid pada
peralatan makan melamin yang kemudian disesuaikan dengan ISO 14528-3 Tahun
1999 tentang kadar formaldehid yang diperbol ehkan pada peralatan makan melamin.
Kadar formaldehid yang terdapat pada ai r panas dibandingkan dengan standar IPCS
tentang ambang batas formaldehid pada tubuh manusia.
Hasil penelitian menunjukkan dari 10 sampel peralatan makan melamin
yang terdiri dari 5 sampel cangkir da n 5 sampel mangkok sop dan air panas yang
dimasukkan ke dalam peralatan makan melamin semuanya mengandung formaldehid.
Pada sampel cangkir kadar formaldehid tertinggi pada cangkir merek Venxia yaitu
sebesar 31,4 ppm dan kadar formaldehid terendah pada cangkir merek Onyx yaitu
sebesar 5,5 ppm. Pada sampel mangkok sop kadar formaldehid tertinggi terdapat pada
mangkok sop Tanpa Merek yaitu sebesar 40,9 ppm dan kadar formaldehid terendah
terdapat pada mangkok sop merek Huamei yaitu sebesar 9,6 ppm. Pada air panas
yang dimasukkan ke dalam peralatan makan melamin, untuk sampel cangkir kadar
formaldehid tertinggi terdapat cangkir merek Highner yaitu sebesar 13,5 ppm dan
kadar formaldehid terendah terdapat pada cangkir merek Onyx yaitu sebesar 2,3 ppm.
Untuk mangkok sop, kadar formaldehid tert inggi terdapat pada mangkok sop Tanpa
merek yaitu sebesar 30,05 ppm dan kadar formaldehid terendah terdapat pada
mangkok sop merek CD yaitu sebesar 2,1 ppm.
Berdasarkan standar ISO 14528-3 Tahun 1999, kadar formaldehid yang
diperbolehkan pada peralatan makan melamin adalah 3 ppm. Peralatan makan
melamin yang terdapat di pusat pasar Medan tidak aman jika digunakan sebagai
wadah makanan maupun minuman yang panas. Kadar formaldehid pada air panas
yang dimasukkan ke dalam peralatan maka n melamin melebihi ambang batas aman
formaldehid dalam tubuh manusia yang dite tapkan oleh IPCS yaitu 1 ppm. Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian le bih lanjut kandungan formaldehid pada
penggunaan peralatan makan melamin berdasarkan suhu makanan dan minuman.