A B S T R A K
Peralatan makan melamin merupakan sejenis plastik hasil kombinasi melamin
dengan formaldehid yang menghasilkan melamin resin, yaitu polimer tahan panas
dengan stabilitas yang sempurna.Di dala m penggunaan peralatan makan melamin
paparan panas dan sinar ultraviolet sangat berpotensi memicu terjadinya peristiwa
depolimerisasi, akibatnya partikel-partikel formaldehid muncul sebagai monomer dan
menghasilkan racun yang berbahaya bagi kesehatan.
Penelitian ini merupakan penelitian surv ei deskriptif. Sampel diperoleh dari
dari pusat pasar di kota Medan dan diperiksa di Ba lai Laboratorium Kesahatan
Daerah Medan. Untuk mengidentifikasi form aldehid pada peralatan makan melamin
menggunakan metode reaksi asam krom atropat dan untuk mengetahui kadar
formaldehid menggunakan metode titrasi.
Berdasarkan hasil penelitian di keta hui dari 6 sampel peralatan makan
melamin yang terdiri dari 3 sampel ca ngkir dan 3 sampel mangkok sop yang dituang
dengan suhu air yang berbeda , formaldehid mulai muncul pada suhu air 40 °C –
100°C. Terjadi perubahan kandungan formaldehid pada setiap suhu air yang
dituangkan kedalam peralatan makan melamin sehingga menunjukkan kadar
formaldehid yang bervariasi. Pada samp el cangkir melamin kandungan formaldehid
berkisar antara 0,15 – 0,90 %, sedangkan pada mangkok sop melamin kandungan
formaldehid berkisar antara 0,30 – 1,05 %. Hal ini menunjukkan kandungan
formaldehid yang masuk kedalam tubuh sehingga dapat membahayakan kesehatan
manusia baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Disarankan perlu informasi bagi masy arakat dan produsen tentang bahaya
formaldehid bagi kesehatan serta lebih ditingkatkan lagi pengawasan terhadap
produk-produk yang menggunakan bahan kimi a berbahaya yang beredar oleh
Direktorat Perlindungan Konsumen.
Peralatan makan melamin merupakan sejenis plastik hasil kombinasi melamin
dengan formaldehid yang menghasilkan melamin resin, yaitu polimer tahan panas
dengan stabilitas yang sempurna.Di dala m penggunaan peralatan makan melamin
paparan panas dan sinar ultraviolet sangat berpotensi memicu terjadinya peristiwa
depolimerisasi, akibatnya partikel-partikel formaldehid muncul sebagai monomer dan
menghasilkan racun yang berbahaya bagi kesehatan.
Penelitian ini merupakan penelitian surv ei deskriptif. Sampel diperoleh dari
dari pusat pasar di kota Medan dan diperiksa di Ba lai Laboratorium Kesahatan
Daerah Medan. Untuk mengidentifikasi form aldehid pada peralatan makan melamin
menggunakan metode reaksi asam krom atropat dan untuk mengetahui kadar
formaldehid menggunakan metode titrasi.
Berdasarkan hasil penelitian di keta hui dari 6 sampel peralatan makan
melamin yang terdiri dari 3 sampel ca ngkir dan 3 sampel mangkok sop yang dituang
dengan suhu air yang berbeda , formaldehid mulai muncul pada suhu air 40 °C –
100°C. Terjadi perubahan kandungan formaldehid pada setiap suhu air yang
dituangkan kedalam peralatan makan melamin sehingga menunjukkan kadar
formaldehid yang bervariasi. Pada samp el cangkir melamin kandungan formaldehid
berkisar antara 0,15 – 0,90 %, sedangkan pada mangkok sop melamin kandungan
formaldehid berkisar antara 0,30 – 1,05 %. Hal ini menunjukkan kandungan
formaldehid yang masuk kedalam tubuh sehingga dapat membahayakan kesehatan
manusia baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Disarankan perlu informasi bagi masy arakat dan produsen tentang bahaya
formaldehid bagi kesehatan serta lebih ditingkatkan lagi pengawasan terhadap
produk-produk yang menggunakan bahan kimi a berbahaya yang beredar oleh
Direktorat Perlindungan Konsumen.