ABSTRAK
Keikutsertaan pria dalam program KB secara nasional masih rendah. Salah
satu kota di Provinsi Sumatera Utara yang melaksanakan program KB pria
(vasektomi) adalah Kota Tebing Tinggi. Program vasektomi mulai digerakkan di
Kota Tebing Tinggi sejak tahun 2006 dan hingga November 2008 jumlahnya
mencapai 412 akseptor. Ada dugaan bahwa keikutsertaan peserta vasektomi tersebut
dimobilisasi dengan pemberian kompensasi dari pemerintah sebesar Rp. 150.000,-
untuk masing-masing akseptor. Para akseptor vasektomi sebaiknya melakukan
vasektomi secara sukarela tanpa dipengaruhi oleh adanya anjuran, bujukan, apalagi
paksaan dari berbagai pihak. Keputusan yang dipengaruhi oleh paksaan merupakan
keputusan yang bersifat otomatis, tidak didasarkan pada berbagai pertimbangan dan
pikiran sehingga lebih memungkinkan terjadi penyesalan di kemudian hari.
Jenis penelitian ini adalah survei dengan tipe explanatory research yang
bertujuan untuk menjelaskan pengaruh karakteristik akseptor vasektomi (pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, jumlah anak, pengetahuan, dan dukungan istri) terhadap
keputusan menggunakan vasektomi di Kota Tebing Tinggi tahun 2009. Populasi
penelitian adalah semua akseptor vasektomi, yaitu sebanyak 412 orang yang ada di
Kota Tebing Tinggi di mana jumlah sampel sebanyak 80 orang (simple random
sampling). Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dianalisis dengan
menggunakan Regresi Linier Berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel karakteristik yang berpengaruh
terhadap keputusan menggunakan vasektomi yaitu dukungan istri (p = 0,000) dan
kompensasi (p = 0,035). Variabel yang tidak berpengaruh adalah pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, jumlah anak dan pengetahuan (p > 0,05).
Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan kepada: 1) pasangan suami-istri
untuk berperan aktif dalam memutuskan menggunakan vasektomi, 2) petugas Kantor
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Tebing Tinggi
untuk mengadakan sosialisasi melalui penyuluhan yang berkelanjutan kepada kader
vasektomi dan calon akseptor vasektomi serta lebih mempertegas syarat-syarat yang
harus dipenuhi calon akseptor vasektomi sehingga tepat dalam memilih sasaran
vasektomi.
Kata
Keikutsertaan pria dalam program KB secara nasional masih rendah. Salah
satu kota di Provinsi Sumatera Utara yang melaksanakan program KB pria
(vasektomi) adalah Kota Tebing Tinggi. Program vasektomi mulai digerakkan di
Kota Tebing Tinggi sejak tahun 2006 dan hingga November 2008 jumlahnya
mencapai 412 akseptor. Ada dugaan bahwa keikutsertaan peserta vasektomi tersebut
dimobilisasi dengan pemberian kompensasi dari pemerintah sebesar Rp. 150.000,-
untuk masing-masing akseptor. Para akseptor vasektomi sebaiknya melakukan
vasektomi secara sukarela tanpa dipengaruhi oleh adanya anjuran, bujukan, apalagi
paksaan dari berbagai pihak. Keputusan yang dipengaruhi oleh paksaan merupakan
keputusan yang bersifat otomatis, tidak didasarkan pada berbagai pertimbangan dan
pikiran sehingga lebih memungkinkan terjadi penyesalan di kemudian hari.
Jenis penelitian ini adalah survei dengan tipe explanatory research yang
bertujuan untuk menjelaskan pengaruh karakteristik akseptor vasektomi (pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, jumlah anak, pengetahuan, dan dukungan istri) terhadap
keputusan menggunakan vasektomi di Kota Tebing Tinggi tahun 2009. Populasi
penelitian adalah semua akseptor vasektomi, yaitu sebanyak 412 orang yang ada di
Kota Tebing Tinggi di mana jumlah sampel sebanyak 80 orang (simple random
sampling). Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dianalisis dengan
menggunakan Regresi Linier Berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel karakteristik yang berpengaruh
terhadap keputusan menggunakan vasektomi yaitu dukungan istri (p = 0,000) dan
kompensasi (p = 0,035). Variabel yang tidak berpengaruh adalah pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, jumlah anak dan pengetahuan (p > 0,05).
Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan kepada: 1) pasangan suami-istri
untuk berperan aktif dalam memutuskan menggunakan vasektomi, 2) petugas Kantor
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Tebing Tinggi
untuk mengadakan sosialisasi melalui penyuluhan yang berkelanjutan kepada kader
vasektomi dan calon akseptor vasektomi serta lebih mempertegas syarat-syarat yang
harus dipenuhi calon akseptor vasektomi sehingga tepat dalam memilih sasaran
vasektomi.
Kata