ABSTRAK
Dalam siklus hidup manusia, masa anak merupakan masa meletakkan
landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia seutulmya yang akan menjadi
sumber daya insani dan modal pembangunan bangsa. Kesadaran akan anak dannilai
substantifuya melatarbelakangi berbagai upaya pelaksanaan pelayanan kesehatan
sekolah.
Berdasarkan pengamatan, diketabui bahwa jumlah cakupan dad hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan sekolah masih rendah dari yang diharapkan,. Hasil
pencapaian program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dalam tabun anggaran 1997/
1998 untuk cakupan UKS tingkat anak sekolah dasar sebanyak 626 SD (61,7 %),
tabun 1998/ 1999 sebanyak 40 SD ( 3,97 %), tabun 1999/2000 sebanyak 50 SD (
4,96 %), tabun 2000/ 2001 sebanyak 75 SD ( 7,46 %), dengan target per tahun 75 %.
Penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan explanatory yang
bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap jumlah
cakupan pelaksanaan UKS melalui pengujian hipotesa. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh petugas Puskesmas UKS di Kabupaten Simalungun yaitu sebanyak
28 orang. Metode pengambilan sampel adalah Total Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas UKS mempunyai tingkat
kemampuan dengan kategori cukup baik sebesar 15 orang ( 53,6 % ) dengan jumlah
cakupan UKS sebesar I orang ( 3,6 % ). Sedangkan untuk motivasi dari 28
responden mempunyai tingkatmotivasi dengan kategori cukup baik yaitu sebesar 16
orang ( 57,2 % ) dengan jumlah cakupan UKS sebesar 3 orang ( 10,7 % ).
Dari hasil analisa statistik diketahui bahwa kemampuan ( Pengetabuan dan
keterampilan ) tidak mempunyai pengaruh terhadap cakupan kegiatan UKS, cakupan
kegiatan pemeriksaan berkala, dan cakupan kegiatan penjaringan kesehatan bagi anak
sekolah, sedangkan untuk cakupan kegiatan dokter kecil, kemampuan ( pengetabuan
dan keterampilan) mempunyai pengaruh dengan (p=O.OO1 dan p= 0.030) dan
motivasi ( motivasi intrinsik dan rnotivasi ekstrinsik) tidak mempunyai pengaruh
terhadap cakupan kegiatan UKS, cakupan kegiatan pemeriksaan berkala, cakupan
kegiatan penjaringan kesehatan bagi anak sekolah, sedangkan untuk cakupan
kegiatan dokter kecil, motivasi mempunyai pengaruh dengan (p= 0.000 dan
p=O.OO1 )
Untuk itu perlu dilakukan evaluasi dari setiap pelatihan dan pertemuan
untuk melihat kendala yang dihadapi oleh pctugas UKS di Kecamatan selaku Tim
Pembina di Kecamatan, misalnya guru-guru UKS di sekolah masing-masing,
Dalam siklus hidup manusia, masa anak merupakan masa meletakkan
landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia seutulmya yang akan menjadi
sumber daya insani dan modal pembangunan bangsa. Kesadaran akan anak dannilai
substantifuya melatarbelakangi berbagai upaya pelaksanaan pelayanan kesehatan
sekolah.
Berdasarkan pengamatan, diketabui bahwa jumlah cakupan dad hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan sekolah masih rendah dari yang diharapkan,. Hasil
pencapaian program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dalam tabun anggaran 1997/
1998 untuk cakupan UKS tingkat anak sekolah dasar sebanyak 626 SD (61,7 %),
tabun 1998/ 1999 sebanyak 40 SD ( 3,97 %), tabun 1999/2000 sebanyak 50 SD (
4,96 %), tabun 2000/ 2001 sebanyak 75 SD ( 7,46 %), dengan target per tahun 75 %.
Penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan explanatory yang
bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap jumlah
cakupan pelaksanaan UKS melalui pengujian hipotesa. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh petugas Puskesmas UKS di Kabupaten Simalungun yaitu sebanyak
28 orang. Metode pengambilan sampel adalah Total Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas UKS mempunyai tingkat
kemampuan dengan kategori cukup baik sebesar 15 orang ( 53,6 % ) dengan jumlah
cakupan UKS sebesar I orang ( 3,6 % ). Sedangkan untuk motivasi dari 28
responden mempunyai tingkatmotivasi dengan kategori cukup baik yaitu sebesar 16
orang ( 57,2 % ) dengan jumlah cakupan UKS sebesar 3 orang ( 10,7 % ).
Dari hasil analisa statistik diketahui bahwa kemampuan ( Pengetabuan dan
keterampilan ) tidak mempunyai pengaruh terhadap cakupan kegiatan UKS, cakupan
kegiatan pemeriksaan berkala, dan cakupan kegiatan penjaringan kesehatan bagi anak
sekolah, sedangkan untuk cakupan kegiatan dokter kecil, kemampuan ( pengetabuan
dan keterampilan) mempunyai pengaruh dengan (p=O.OO1 dan p= 0.030) dan
motivasi ( motivasi intrinsik dan rnotivasi ekstrinsik) tidak mempunyai pengaruh
terhadap cakupan kegiatan UKS, cakupan kegiatan pemeriksaan berkala, cakupan
kegiatan penjaringan kesehatan bagi anak sekolah, sedangkan untuk cakupan
kegiatan dokter kecil, motivasi mempunyai pengaruh dengan (p= 0.000 dan
p=O.OO1 )
Untuk itu perlu dilakukan evaluasi dari setiap pelatihan dan pertemuan
untuk melihat kendala yang dihadapi oleh pctugas UKS di Kecamatan selaku Tim
Pembina di Kecamatan, misalnya guru-guru UKS di sekolah masing-masing,