ABSTRAK
Bengkel Pandai Besi merupakan industri rumah tangga yang sampai saat ini
merupakan produsen terutama alat-alat pertanian seperti cangkul, sabit, parang,
sekop, gam dan lain-lain, yang pada saat produksinya terutama pada saat pemotongan
dan pembentukan besi baja banyak menghasilkan debu yang bersumber dari tungku
pembakaran.
Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif, bertniuan untuk
mengetahui tingkat kadar debu di ruang kerja dan gangguan saluran pernafasan
pekerja bengkel pandai besi di desa Sitampurung. Sampel dalam penelitian ini adalah
beIjumlah 15 bengkel pandai besi dan seluruh pekerja sebanyak 98 orang.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa dari 15 bengkel pandai besi,
9 diantarannya tidak memenuhi syarat dengan kadar debu tertinggi pada bengkel
pandai besi II yaitu 9,37 mg/rrr' dan 6 bengkel pandai besi memenuhi syarat dengan
kadar debu terendah pada bengkel pandai besi XV yaitu 8,96 mg/nr', jumlah pekerja
yang mengalami gangguan saluran pemafasan sebanyak 38 orang (38,77%) dan yang
tidak mengalami gangguan saluran pemafasan sebanyak 60 orang (61,23%).
Dari 38 orang pekerja yang mengalami gangguan saluran pemafasan, 13 orang
(34,21%) dengan kadar debu ruang kerja yang memenuhi syarat (:s 10 mg/nr') dan 25
orang (65,79%) dengan kadar debu ruang kerja yang tidak memenuhi syarat (> 10
mg/nr'). Sedangkan dari 60 orang pekerja yang tidak mengalami gangguan saluran
pemafasan, diantaranya 19 orang (31,67%) dengan kadar debu ruang kerja memenuhi
syarat (:S 10 mg/nr') dan 41 oran~ (63,33%) dengan kadar debu ruang kerja yang
tidak memenuhi syarat (> 10 mg/m ).
Sesuai hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar debu ruang
kerja pandai besi baik yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat dapat
menyebabkan gangguan saluran pernafasan pada pekerja 15 bengkel pandai besi.
Kata Kunci : Kadar debu, gangguan saluran pemafasan.
Bengkel Pandai Besi merupakan industri rumah tangga yang sampai saat ini
merupakan produsen terutama alat-alat pertanian seperti cangkul, sabit, parang,
sekop, gam dan lain-lain, yang pada saat produksinya terutama pada saat pemotongan
dan pembentukan besi baja banyak menghasilkan debu yang bersumber dari tungku
pembakaran.
Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif, bertniuan untuk
mengetahui tingkat kadar debu di ruang kerja dan gangguan saluran pernafasan
pekerja bengkel pandai besi di desa Sitampurung. Sampel dalam penelitian ini adalah
beIjumlah 15 bengkel pandai besi dan seluruh pekerja sebanyak 98 orang.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa dari 15 bengkel pandai besi,
9 diantarannya tidak memenuhi syarat dengan kadar debu tertinggi pada bengkel
pandai besi II yaitu 9,37 mg/rrr' dan 6 bengkel pandai besi memenuhi syarat dengan
kadar debu terendah pada bengkel pandai besi XV yaitu 8,96 mg/nr', jumlah pekerja
yang mengalami gangguan saluran pemafasan sebanyak 38 orang (38,77%) dan yang
tidak mengalami gangguan saluran pemafasan sebanyak 60 orang (61,23%).
Dari 38 orang pekerja yang mengalami gangguan saluran pemafasan, 13 orang
(34,21%) dengan kadar debu ruang kerja yang memenuhi syarat (:s 10 mg/nr') dan 25
orang (65,79%) dengan kadar debu ruang kerja yang tidak memenuhi syarat (> 10
mg/nr'). Sedangkan dari 60 orang pekerja yang tidak mengalami gangguan saluran
pemafasan, diantaranya 19 orang (31,67%) dengan kadar debu ruang kerja memenuhi
syarat (:S 10 mg/nr') dan 41 oran~ (63,33%) dengan kadar debu ruang kerja yang
tidak memenuhi syarat (> 10 mg/m ).
Sesuai hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar debu ruang
kerja pandai besi baik yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat dapat
menyebabkan gangguan saluran pernafasan pada pekerja 15 bengkel pandai besi.
Kata Kunci : Kadar debu, gangguan saluran pemafasan.