ABSTRAK
" Perilaku Masyarakat Terhadap Perkawinan Usia Muda di Kelurahan Teladan
Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan Tahun 2002".
ix + 42 Halaman + 22 Tabel + Lampiran
Perilaku masyarakat terhadap perkawinan usia muda sangat berpengaruh
terhadap keluarga yang sejahtera, yang mana penyebab utamanya adalah karena
belum siapnya keadaan fisik, mental dan sosial. Kesiapan fisik erat hubungannya
dengan terganggunya kesehatan, karena telah diketahui bahwa ibu yang melahirkan
terlalu muda ( <20 tahun ) akan menghadapi resiko kematian ibu dan bayi yang lebih tinggi di bandingkan ibu yang telah dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum Perilaku Masyarakat terhadap Perkawinan Usia Muda yang di lihat dari Suku, Agama, Pendidikan dan Tingkat Ekonomi. Yang mana pada penelitian ini di dapat bahwa responden Suku Batak mempunyai pengetahuan sedang yaitu pada kategori 56.4.7 %. Dari sikap responden terhadap . Perkawinan Usia Muda yang lebih banyak pada kategori sedang yaitu 41.8%, dimana masyarakat di daerah penelitian di pengaruhi aturan dan norma seperti : norma agama, adat, orang tua dan ekonomi serta budaya ikut-ikutan untuk mengawinkan anak gadisnya untuk mengurangi beban ekonomi keluarga. Sedangkan tindakan masyarakat terhadap perkawinan usia muda didapat pada kategori kurang yaitu 50.9 % Ini di sebabkan karena masih kurangnya informasi atau penyuluhan-penyuluhan tentang dampak negatif dan positif perkawinan usia muda serta pengaruh pergaulan bebas yang selalu di khawatirka para orang tua terhadap anaknya. Dari hasil observasi diatas maka disarankan agar pada petugas kesehatan untuk dapat menyebarluaskan pengertian NKKBS kepada masyarakat dengan membantu memudahkan pelaksanakan melalui komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), pelayanan kesehatan, dan penjarangan kehamilan.
" Perilaku Masyarakat Terhadap Perkawinan Usia Muda di Kelurahan Teladan
Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan Tahun 2002".
ix + 42 Halaman + 22 Tabel + Lampiran
Perilaku masyarakat terhadap perkawinan usia muda sangat berpengaruh
terhadap keluarga yang sejahtera, yang mana penyebab utamanya adalah karena
belum siapnya keadaan fisik, mental dan sosial. Kesiapan fisik erat hubungannya
dengan terganggunya kesehatan, karena telah diketahui bahwa ibu yang melahirkan
terlalu muda ( <20 tahun ) akan menghadapi resiko kematian ibu dan bayi yang lebih tinggi di bandingkan ibu yang telah dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum Perilaku Masyarakat terhadap Perkawinan Usia Muda yang di lihat dari Suku, Agama, Pendidikan dan Tingkat Ekonomi. Yang mana pada penelitian ini di dapat bahwa responden Suku Batak mempunyai pengetahuan sedang yaitu pada kategori 56.4.7 %. Dari sikap responden terhadap . Perkawinan Usia Muda yang lebih banyak pada kategori sedang yaitu 41.8%, dimana masyarakat di daerah penelitian di pengaruhi aturan dan norma seperti : norma agama, adat, orang tua dan ekonomi serta budaya ikut-ikutan untuk mengawinkan anak gadisnya untuk mengurangi beban ekonomi keluarga. Sedangkan tindakan masyarakat terhadap perkawinan usia muda didapat pada kategori kurang yaitu 50.9 % Ini di sebabkan karena masih kurangnya informasi atau penyuluhan-penyuluhan tentang dampak negatif dan positif perkawinan usia muda serta pengaruh pergaulan bebas yang selalu di khawatirka para orang tua terhadap anaknya. Dari hasil observasi diatas maka disarankan agar pada petugas kesehatan untuk dapat menyebarluaskan pengertian NKKBS kepada masyarakat dengan membantu memudahkan pelaksanakan melalui komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), pelayanan kesehatan, dan penjarangan kehamilan.