ABSTRAK
Di Sumatera Utara jumlah kumulatif HIV/AIDS sampai dengan Juni 2007
adalah berjumlah 1017 kasus, dan berdasarkan jenis kelamin jumlah penderita
HIV/AIDS di Sumatera Utara adalah laki -laki 784 jiwa, perempuan 147 jiwa, dan
tidak diketahui 19 kasus. Khusus di kota Medan jumlah penderita H IV/AIDS sampai
Juni 2007 adalah berjumlah 773 kasus.
Pemerintah saat sekarang ini sudah membuat program penanggulangan
HIV/AIDS di kabupaten/kota yaitu salah satunya adalah program pengadaan klinik
IMS dan VCT yang dipusatkan di puskesmas, dan salah satu d i kota Medan yaitu
klinik IMS dan VCT di Puskesmas Padang Bulan Medan.
Penelitian survei dengan pendekatan kualitatif ini dilakukan bertujuan untuk
menjelaskan persepsi kelompok risiko tinggi tertular HIV/AIDS tentang klinik IMS
dan VCT di Puskesmas Padang Bulan. Data primer dikumpulkan melalui wawancara
mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dari puskesmas Padang Bulan Medan
dan data pendukung lainnya. Analisis data menggunakan teknik Analisis domain tipe
rasional.
Hasil penelitian menunjukkan seluruh informan menyatakan informasi tentang
klinik IMS dan VCT mereka dapatkan dari orang yang bekerja di Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap HIV/AIDS. Sebagian besar memiliki
pengetahuan tentang klinik IMS dan VCT pada aspek pemeriksaan untuk mengetahui
apakah tertular HIV/AIDS atau IMS. Seluruh informan memberikan penilaian dan
pengalaman langsung tentang klinik IMS dan VCT puskesmas Padang Bulan Medan.
Berdasarkan analisis domain bahwa persepsi informan tentang klinik IMS dan VCT
puskesmas Padang Bulan Medan dibentuk oleh aspek informasi yang diterima,
pengetahuan yang dimiliki, penilaian serta pengalaman yang dirasakan oleh informan.
Disarankan penyebaran informasi secara lengkap dan akurat dari pihak
Puskesmas Padang Bulan untuk memberikan kejelasan tentang manfaat, tujuan dan
kegunaan klinik IMS dan VCT kepada masyarakat khususnya kelompok risiko tinggi
tertular HIV/AIDS. Puskesmas perlu meningkatkan pelayanan terkait tugas pokok
dan fungsi klinik IMS dan VCT. Dinas Kesehatan Kota selaku pe nanggung jawab
program klinik IMS dan VCT hendaknya menjalin kemitraan dengan LSM yang
bergerak di bidang HIV/AIDS untuk tetap membawa kelompok dampingannya
mendapatkan pelayanan di klinik IMS dan VCT di Puskesmas Padang Bulan Medan.
Di Sumatera Utara jumlah kumulatif HIV/AIDS sampai dengan Juni 2007
adalah berjumlah 1017 kasus, dan berdasarkan jenis kelamin jumlah penderita
HIV/AIDS di Sumatera Utara adalah laki -laki 784 jiwa, perempuan 147 jiwa, dan
tidak diketahui 19 kasus. Khusus di kota Medan jumlah penderita H IV/AIDS sampai
Juni 2007 adalah berjumlah 773 kasus.
Pemerintah saat sekarang ini sudah membuat program penanggulangan
HIV/AIDS di kabupaten/kota yaitu salah satunya adalah program pengadaan klinik
IMS dan VCT yang dipusatkan di puskesmas, dan salah satu d i kota Medan yaitu
klinik IMS dan VCT di Puskesmas Padang Bulan Medan.
Penelitian survei dengan pendekatan kualitatif ini dilakukan bertujuan untuk
menjelaskan persepsi kelompok risiko tinggi tertular HIV/AIDS tentang klinik IMS
dan VCT di Puskesmas Padang Bulan. Data primer dikumpulkan melalui wawancara
mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dari puskesmas Padang Bulan Medan
dan data pendukung lainnya. Analisis data menggunakan teknik Analisis domain tipe
rasional.
Hasil penelitian menunjukkan seluruh informan menyatakan informasi tentang
klinik IMS dan VCT mereka dapatkan dari orang yang bekerja di Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap HIV/AIDS. Sebagian besar memiliki
pengetahuan tentang klinik IMS dan VCT pada aspek pemeriksaan untuk mengetahui
apakah tertular HIV/AIDS atau IMS. Seluruh informan memberikan penilaian dan
pengalaman langsung tentang klinik IMS dan VCT puskesmas Padang Bulan Medan.
Berdasarkan analisis domain bahwa persepsi informan tentang klinik IMS dan VCT
puskesmas Padang Bulan Medan dibentuk oleh aspek informasi yang diterima,
pengetahuan yang dimiliki, penilaian serta pengalaman yang dirasakan oleh informan.
Disarankan penyebaran informasi secara lengkap dan akurat dari pihak
Puskesmas Padang Bulan untuk memberikan kejelasan tentang manfaat, tujuan dan
kegunaan klinik IMS dan VCT kepada masyarakat khususnya kelompok risiko tinggi
tertular HIV/AIDS. Puskesmas perlu meningkatkan pelayanan terkait tugas pokok
dan fungsi klinik IMS dan VCT. Dinas Kesehatan Kota selaku pe nanggung jawab
program klinik IMS dan VCT hendaknya menjalin kemitraan dengan LSM yang
bergerak di bidang HIV/AIDS untuk tetap membawa kelompok dampingannya
mendapatkan pelayanan di klinik IMS dan VCT di Puskesmas Padang Bulan Medan.