ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini didasari atas semakin meningkatnya jumlah
pasien di Kota Medan yang berobat ke Penang setiap tahunnya. Diperkirakan bahwa
pada tahun 2003 jumlah orang Indonesia yang berobat ke Rumah Sakit Lam Wah Ee
(Penang) sekitar 12.000 orang atau sekitar 32 pasien per hari, sedangkan di Rumah
Sakit Adventist (Penang) sekitar 14.000 orang atau 38 pasien setiap hari. Angka ini
meningkat sampai dengan Juni 2004 menjadi 10.000 orang atau 55 pasien per hari.
Lebih lanjut diperkirakan bahwa rata -rata 1000 orang warga Me dan berobat ke
Penang setiap bulannya dan dilaporkan bahwa setiap tahunnya negara itu mendapat
devisa sekitar 400 juta dollar AS atau 4 triliun rupiah dari warga yang berobat. Oleh
sebab itu ingin diketahui bagaimana persepsi informan yang pernah berobat k e
Penang melalui pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 10 informan diketahui bahwa riwayat
penyakit yang diderita informan sebelum ke Penang sangat bervariasi. Pada
umumnya informan mengambil tindakan pengo batan ke Penang atas anjuran dari
teman dan atau keluarga. Persepsi informan tentang pelayanan di Penang sangat baik
dibandingkan dengan pelayanan kesehatan di Medan. Selain biayanya yang murah ,
sikap dokter dan perawat sangat baik dan ramah. Fasilitas rum ah sakit juga sangat
lengkap dan canggih. Diagnosa penyakit jelas dan akurat berdasarkan pemeriksaaan
laboratorium. Informan merasa sangat puas berobat di Penang.
Semakin tingginya keinginan masyarakat untuk berobat ke Penang
diharapkan menjadi pembelajaran bagi Rumah Sakit sebagai tempat pelayanan
kesehatan di Medan untuk lebih meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan.
Sehingga penduduk di Kota Medan tidak lagi berobat ke Penang.
Kata Kunci : Persepsi, Pasien Kota Medan, Penang
Latar belakang penelitian ini didasari atas semakin meningkatnya jumlah
pasien di Kota Medan yang berobat ke Penang setiap tahunnya. Diperkirakan bahwa
pada tahun 2003 jumlah orang Indonesia yang berobat ke Rumah Sakit Lam Wah Ee
(Penang) sekitar 12.000 orang atau sekitar 32 pasien per hari, sedangkan di Rumah
Sakit Adventist (Penang) sekitar 14.000 orang atau 38 pasien setiap hari. Angka ini
meningkat sampai dengan Juni 2004 menjadi 10.000 orang atau 55 pasien per hari.
Lebih lanjut diperkirakan bahwa rata -rata 1000 orang warga Me dan berobat ke
Penang setiap bulannya dan dilaporkan bahwa setiap tahunnya negara itu mendapat
devisa sekitar 400 juta dollar AS atau 4 triliun rupiah dari warga yang berobat. Oleh
sebab itu ingin diketahui bagaimana persepsi informan yang pernah berobat k e
Penang melalui pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 10 informan diketahui bahwa riwayat
penyakit yang diderita informan sebelum ke Penang sangat bervariasi. Pada
umumnya informan mengambil tindakan pengo batan ke Penang atas anjuran dari
teman dan atau keluarga. Persepsi informan tentang pelayanan di Penang sangat baik
dibandingkan dengan pelayanan kesehatan di Medan. Selain biayanya yang murah ,
sikap dokter dan perawat sangat baik dan ramah. Fasilitas rum ah sakit juga sangat
lengkap dan canggih. Diagnosa penyakit jelas dan akurat berdasarkan pemeriksaaan
laboratorium. Informan merasa sangat puas berobat di Penang.
Semakin tingginya keinginan masyarakat untuk berobat ke Penang
diharapkan menjadi pembelajaran bagi Rumah Sakit sebagai tempat pelayanan
kesehatan di Medan untuk lebih meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan.
Sehingga penduduk di Kota Medan tidak lagi berobat ke Penang.
Kata Kunci : Persepsi, Pasien Kota Medan, Penang