ABSTRAK
Menyusui merupakan suatu cara pemberian makanan bagi semua bayi karena
banyak hal yang akan menguntungkan bagi kesehatan ibu dan kesehatan bayi.
Kebiasaan menyusui akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Pola pemberian ASI yang dianjurkan adalah meyusui bayi sesaat setelah dilahirkan
kemudian pemberian ASI eksklusif sampai umur empat bulan, selanjutnya ASI
diberikan sampai umur dua tahun disertai dengan memberikan makanan pendamping
yang disesuikan dengan kebutuhan gizi bayi.
Penelitian ini bersifat deskriptif observasional bertujuan untuk melihat
gambaran pola pemberian makan bayi bam lahir di Rumah Sakit Umum Pusat
(RSUP) H. Adam Malik Medan taboo 2004. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu yang baru melahirkan dan dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat H.
Adam Malik Medan tahun 2004 yaitu rata-rata jumlah ibu yang melahirkan dalam
sebulan sekitar 30-50 orang. Sampel padapenelitian ini berjumlah 38 orang dengan
metode pengumpulan data dengan wawancara yangmenggunakan kuesioner .
Dari basil penelitian ditemukan bahwa jenis makanan yang diberikan pada
bayi adalah ASI (71,1%) sedangkan ASI dan Susu Formula (28,90,/0),frekuensi
pemberian AS! pada bayi yang terbesar adalah >8 kali dalam 24 jam (71,1%), , Ibu
yang bam melahirkan dalam keadaan sehat tidak seluruhnya memberikan ASI yang
cukup yaitu> 8 kali sebanyak 27 orang (71,1 %), seluruh ibu tidak menderita penyakit
yang menyebabkan tidak dapat menyusui anaknya,dan bayi yang memiliki berat
badan normal >2500 gram (89,5%), sedangkan sisanya adalah yang tidak. normal
yaitu <2500 gram (10,5%), dan seluruh bayi responden tidak ada yang menderita penyakit yang menyebabkan tidak dapat menyusu. Disarankanagar diadakan bimbingan kepada ibu-ibu yang melabirkan tentang pemberian ASI yang baik dan perlu diadakan penelitian selanjutnya tentang faktor- faktor yang berhubungan dengan polapemberianmakan pada bayi barulahir.
Menyusui merupakan suatu cara pemberian makanan bagi semua bayi karena
banyak hal yang akan menguntungkan bagi kesehatan ibu dan kesehatan bayi.
Kebiasaan menyusui akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Pola pemberian ASI yang dianjurkan adalah meyusui bayi sesaat setelah dilahirkan
kemudian pemberian ASI eksklusif sampai umur empat bulan, selanjutnya ASI
diberikan sampai umur dua tahun disertai dengan memberikan makanan pendamping
yang disesuikan dengan kebutuhan gizi bayi.
Penelitian ini bersifat deskriptif observasional bertujuan untuk melihat
gambaran pola pemberian makan bayi bam lahir di Rumah Sakit Umum Pusat
(RSUP) H. Adam Malik Medan taboo 2004. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu yang baru melahirkan dan dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat H.
Adam Malik Medan tahun 2004 yaitu rata-rata jumlah ibu yang melahirkan dalam
sebulan sekitar 30-50 orang. Sampel padapenelitian ini berjumlah 38 orang dengan
metode pengumpulan data dengan wawancara yangmenggunakan kuesioner .
Dari basil penelitian ditemukan bahwa jenis makanan yang diberikan pada
bayi adalah ASI (71,1%) sedangkan ASI dan Susu Formula (28,90,/0),frekuensi
pemberian AS! pada bayi yang terbesar adalah >8 kali dalam 24 jam (71,1%), , Ibu
yang bam melahirkan dalam keadaan sehat tidak seluruhnya memberikan ASI yang
cukup yaitu> 8 kali sebanyak 27 orang (71,1 %), seluruh ibu tidak menderita penyakit
yang menyebabkan tidak dapat menyusui anaknya,dan bayi yang memiliki berat
badan normal >2500 gram (89,5%), sedangkan sisanya adalah yang tidak. normal
yaitu <2500 gram (10,5%), dan seluruh bayi responden tidak ada yang menderita penyakit yang menyebabkan tidak dapat menyusu. Disarankanagar diadakan bimbingan kepada ibu-ibu yang melabirkan tentang pemberian ASI yang baik dan perlu diadakan penelitian selanjutnya tentang faktor- faktor yang berhubungan dengan polapemberianmakan pada bayi barulahir.