BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Latar Belakang
Era informasi mer upakan periode yang melibatkan banyak informasi dalam
pengambilan keputusan, baik oleh individu, perusahaan, maupun instansi pemerintah.
Informasi sudah semakin mudah diperoleh, sudah semakin bervariasi bentuknya, dan
semakin banyak pula kegunaannya (Wahyu, 2004).
Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat
pada saat ini. Contohnya penggunaan komputer sebagai salah satu sarana penunjang dalam
sistem informasi dapat memberikan hasil yang lebih untuk output sebuah sistem, t entunya
bila sistem di dalamnya telah berjalan dengan baik (Ekowati, 2003).
Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan
suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan
pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup
pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi
dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut
menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan
rumah sakit.
Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting
dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data secara manual,
mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga
kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual
dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain
lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat (Handoyo, 2008). Data
yang akurat bila diproses akan menghasilkan informasi yang akurat. Informasi akurat
sangat berguna untuk me mbuat keputusan, baik bagi manajemen maupun yang lain
(Wahyu, 2004)
Pelayanan rumah sakit mengandalkan informasi secara intensif. Informasi
memainkan peranan vital dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat digunakan
sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan
pelanggan. Dalam hal ini perlu disadari bahwa pelanggan rumah sakit dapat berupa
pelanggan internal dan eksternal. Pelanggan internal adalah pemilik, pimpinan dan seluruh
karyawan rumah sakit, sedangk an pelanggan eksternal adalah pasien, keluarga pasien,
rekanan pemasok, dan juga masyarakat luas (Aditama, 2006).
Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 159b/MENKES/PER/II/1988
tentang rumah sakit, pelayanan kesehatan di rumah sakit berupa pelayanan rawat jalan,
pelayanan rawat inap dan pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan
pelayanan penunjang medik. Menurut Roomer (1981) yang di kutip oleh Azwar (1996),
pelayanan rawat jalan tampak berkembang lebih pesat dibandingkan dengan pe layanan
rawat inap. Peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat jalan di rumah sakit dua sampai
tiga kali lebih tinggi dari peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat inap. Sesuai dengan
perkembangan yang dialami, maka pada saat ini berbagai bentuk pelaya nan rawat jalan
banyak diselenggarakan.
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
Perkembangan sistem informasi rumah sakit yang berbasis komputer ( Computer
Based Hospital Information System ) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an.
Salah satu rumah sakit yang pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk
mendukung operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan
proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan sistem informasi rumah
sakit pada beberapa rumah sakit pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM
(Sanjoyo, 2007).
Prosedur administrasi yang sederhana, mudah dan cepat merupakan salah satu
peningkatan pelayanan kepada pasien. Pelayanan pertama dari meja depan/pendaftaran
pasien sangat perlu diperhatikan, semakin cepat dalam mencari data pasien lama maupun
pembuatan daftar bagi pasien baru akan berpengaruh pada cepatnya layanan medis yang
diinginkan oleh pasien/konsumen rumah sakit.
Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah tepat jika rumah sakit menggunakan sisi
kemajuan komputer, baik piranti lunak maupun perangkat kerasnya dalam upanya
membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secara manual. Alat bantu
yang dapat mendukung adalah dengan menggunakan program komputer, yang salah
satunya yaitu dengan menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0.
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis
windows yang popular saat ini. Visual Basic memiliki fasilitas Object Oriented
Programming (OOP) yang menyediakan objek- objek sangat kuat, powerfull untuk
menciptakan berbagai aplikasi, dan mudah digunakan dalam mendesain suatu aplikasi
program (Yung, 2004).
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang , maka perlulah dibuat suatu sistem informasi
pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit dengan menggunaka n program komputer
agar dengan data yang ada dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.
1.5 Tujuan
1.5.1 Tujuan Umum
Membuat sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit dengan
menggunakan program komputer.
1.5.2 Tujuan Khusus
1. Membuat form identitas pasien.
2. Membuat laporan identitas pasien.
3. Membuat kartu berobat pasien.
4. Membuat form kunjungan pasien.
5. Membuat laporan kunjungan pasien.
6. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per hari.
7. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per hari be rdasarkan jenis
pasien.
8. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per hari berdasarkan poli tujuan.
9. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per bulan berdasarkan jenis
pasien.
10. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per bulan berdasarkan poli
tujuan.
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
11. Membuat form identitas user.
12. Membuat laporan identitas user.
1.6 Manfaat
1. Memberikan kemudahan pada staf pendaftaran pasien dalam registrasi
kunjungan pasien rawat jalan serta mempermudah dalam pembuatan laporan.
2. Memberikan kemudahan pada pihak rumah s akit dalam meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit serta mempermudah dalam mengambil keputusan
manajerial.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.8 Sistem Informasi
Menurut Sutedjo (2002), sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan
satu sama lain ya ng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan.
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
Sedangkan menurut Sutanta (2003), sistem adalah sekumpulan elemen atau subsistem yang
saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara -cara tertentu sehingga membentuk
satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.
Menurut Sutedjo (2002), informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh
dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan
pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya
terhadap fakta-fakta yang ada. Sedangkan menurut Sutanta (2003), informasi merupakan
hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan
mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan k eputusan yang dapat dirasakan
akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.
Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain
yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan
serta mendistribusikan informasi (Sutedjo, 2002).
Sistem informasi adalah suatu tipe khusus dari sistem kerja yang fungsi internalnya
terbatas pada pemrosesan informasi dengan melakukan enam tipe operasi: menangkap
(capturing), mentr ansmisikan ( transmitting), menyimpan (storing), mengambil ( retrieving),
memanipulasi ( manipulating), dan menampilkan ( displaying) informasi (Jogiyanto, 2007).
Menurut Eko (2000), sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen -
komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan
dan pengaliran informasi.
2.9 Pasien
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis, menderita penyakit atau
cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya (Wikipedia, 2008).
Sedangkan menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no.
269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, pasien adalah setiap orang yang
melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung mapupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
2.10 Rawat Jalan
Menurut Feste (1989) yang dikutip oleh Azwar (1996), pelayanan rawat jalan
adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud
dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien
tidak dalam bentuk rawat inap ( hospitalization).
Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 560/MENKES/SK/IV/2003
tentang tarif perjan rumah sakit bahwa rawat jalan adalah pelayanan pasien untuk
observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa
menginap di rumah sakit.
2.11 Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter , perawat, da n tenaga ahli kesehatan lainnya
(Wikipedia, 2008).
Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 159b/MENKES/PER/II/1988
tentang rumah sakit, bahwa rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk
pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.
Rumah sakit adalah salah satu sub sistem pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan
pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, rehabilitasi
medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat
darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap (Muninjaya, 2004).
Menurut Azwar (1996), pada pelaksana pelayanan administrasi/pelayanan nonmedis
diwakili oleh kalangan administrasi (administrator). Tugas utamanya adalah mengelola
kegiatan aspek nonmedis rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan
Perwalian (penentu kebijakan rumah sakit).
Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 983/Menkes/17/1992 tentang
pedoman organisasi rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik, dan sub spesialistik, sedangkan klasifikasi
didasarkan pada perbedaan tingkat menurut kemampuan pelayanan kesehatan yang dapat
disediakan yaitu rumah sakit kelas A, Kelas B, (Pendidikan dan Non Pendidikan) kelas C
dan Kelas D (Astaqauliyah, 2008).
2.12 Database
Database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan sistem informasi,
karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada
dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun informasi-informasi dalam
berbagai bentuk. Database merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan.
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar tidak terjadi duplikasi yang tidak perlu,
sehingga dapat diolah atau dieksplorasi secara cepat d an mudah untuk menghasilkan
informasi (Sutedjo, 2002).
Database merupakan kumpulan file yang saling terkait satu sama lain, misalnya file
data induk karyawan, file jabatan, file penggajian, dan lain sebagainya. Kumpulan file yang
tidak saling terkait satu sama lain tidak dapat disebut database , misalnya file data induk
karyawan, file tamu undangan perkawinan, file barang retail pasar swalayan.
2.13 Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman yang
berbasis GUI (Graphic User Interf ace). Didalamnya berisi perintah -perintah atau instruksi
yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Tugas- tugas tersebut
dapat dijalankan apabila ada respon dari pemakai. Respon tersebut berupa kejadian/event
tertentu, misalnya memilih tombol, memilih menu dan sebagainya (Razaq, 2004).
2.14 Mengaktifkan Microsoft Visual Basic 6.0
Untuk mengaktifkan Microsoft Visual Basic 6.0 kita dapat melakukan langkah -
langkah sebagai berikut (Kurniadi, 1999):
a. Klik tombol Start dari Taskbar.
b. Lalu pilih All Programs, langkah selanjutnya pilih Microsoft Visual Basic 6.0 yang
terdapat pada sub menu All Programs, kemudian klik Microsoft Visual Basic 6.0.
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
Setelah melakukan langkah ini maka akan tampil kotak dialog New Project, seperti
berikut:
PENDAHULUAN
1.3 Latar Belakang
Era informasi mer upakan periode yang melibatkan banyak informasi dalam
pengambilan keputusan, baik oleh individu, perusahaan, maupun instansi pemerintah.
Informasi sudah semakin mudah diperoleh, sudah semakin bervariasi bentuknya, dan
semakin banyak pula kegunaannya (Wahyu, 2004).
Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat
pada saat ini. Contohnya penggunaan komputer sebagai salah satu sarana penunjang dalam
sistem informasi dapat memberikan hasil yang lebih untuk output sebuah sistem, t entunya
bila sistem di dalamnya telah berjalan dengan baik (Ekowati, 2003).
Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan
suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan
pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup
pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi
dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut
menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan
rumah sakit.
Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting
dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data secara manual,
mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga
kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual
dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain
lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat (Handoyo, 2008). Data
yang akurat bila diproses akan menghasilkan informasi yang akurat. Informasi akurat
sangat berguna untuk me mbuat keputusan, baik bagi manajemen maupun yang lain
(Wahyu, 2004)
Pelayanan rumah sakit mengandalkan informasi secara intensif. Informasi
memainkan peranan vital dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat digunakan
sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan
pelanggan. Dalam hal ini perlu disadari bahwa pelanggan rumah sakit dapat berupa
pelanggan internal dan eksternal. Pelanggan internal adalah pemilik, pimpinan dan seluruh
karyawan rumah sakit, sedangk an pelanggan eksternal adalah pasien, keluarga pasien,
rekanan pemasok, dan juga masyarakat luas (Aditama, 2006).
Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 159b/MENKES/PER/II/1988
tentang rumah sakit, pelayanan kesehatan di rumah sakit berupa pelayanan rawat jalan,
pelayanan rawat inap dan pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan
pelayanan penunjang medik. Menurut Roomer (1981) yang di kutip oleh Azwar (1996),
pelayanan rawat jalan tampak berkembang lebih pesat dibandingkan dengan pe layanan
rawat inap. Peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat jalan di rumah sakit dua sampai
tiga kali lebih tinggi dari peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat inap. Sesuai dengan
perkembangan yang dialami, maka pada saat ini berbagai bentuk pelaya nan rawat jalan
banyak diselenggarakan.
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
Perkembangan sistem informasi rumah sakit yang berbasis komputer ( Computer
Based Hospital Information System ) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an.
Salah satu rumah sakit yang pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk
mendukung operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan
proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan sistem informasi rumah
sakit pada beberapa rumah sakit pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM
(Sanjoyo, 2007).
Prosedur administrasi yang sederhana, mudah dan cepat merupakan salah satu
peningkatan pelayanan kepada pasien. Pelayanan pertama dari meja depan/pendaftaran
pasien sangat perlu diperhatikan, semakin cepat dalam mencari data pasien lama maupun
pembuatan daftar bagi pasien baru akan berpengaruh pada cepatnya layanan medis yang
diinginkan oleh pasien/konsumen rumah sakit.
Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah tepat jika rumah sakit menggunakan sisi
kemajuan komputer, baik piranti lunak maupun perangkat kerasnya dalam upanya
membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secara manual. Alat bantu
yang dapat mendukung adalah dengan menggunakan program komputer, yang salah
satunya yaitu dengan menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0.
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis
windows yang popular saat ini. Visual Basic memiliki fasilitas Object Oriented
Programming (OOP) yang menyediakan objek- objek sangat kuat, powerfull untuk
menciptakan berbagai aplikasi, dan mudah digunakan dalam mendesain suatu aplikasi
program (Yung, 2004).
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang , maka perlulah dibuat suatu sistem informasi
pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit dengan menggunaka n program komputer
agar dengan data yang ada dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.
1.5 Tujuan
1.5.1 Tujuan Umum
Membuat sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit dengan
menggunakan program komputer.
1.5.2 Tujuan Khusus
1. Membuat form identitas pasien.
2. Membuat laporan identitas pasien.
3. Membuat kartu berobat pasien.
4. Membuat form kunjungan pasien.
5. Membuat laporan kunjungan pasien.
6. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per hari.
7. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per hari be rdasarkan jenis
pasien.
8. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per hari berdasarkan poli tujuan.
9. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per bulan berdasarkan jenis
pasien.
10. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per bulan berdasarkan poli
tujuan.
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
11. Membuat form identitas user.
12. Membuat laporan identitas user.
1.6 Manfaat
1. Memberikan kemudahan pada staf pendaftaran pasien dalam registrasi
kunjungan pasien rawat jalan serta mempermudah dalam pembuatan laporan.
2. Memberikan kemudahan pada pihak rumah s akit dalam meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit serta mempermudah dalam mengambil keputusan
manajerial.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.8 Sistem Informasi
Menurut Sutedjo (2002), sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan
satu sama lain ya ng membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan.
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
Sedangkan menurut Sutanta (2003), sistem adalah sekumpulan elemen atau subsistem yang
saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara -cara tertentu sehingga membentuk
satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.
Menurut Sutedjo (2002), informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh
dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan
pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya
terhadap fakta-fakta yang ada. Sedangkan menurut Sutanta (2003), informasi merupakan
hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan
mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan k eputusan yang dapat dirasakan
akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.
Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain
yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan
serta mendistribusikan informasi (Sutedjo, 2002).
Sistem informasi adalah suatu tipe khusus dari sistem kerja yang fungsi internalnya
terbatas pada pemrosesan informasi dengan melakukan enam tipe operasi: menangkap
(capturing), mentr ansmisikan ( transmitting), menyimpan (storing), mengambil ( retrieving),
memanipulasi ( manipulating), dan menampilkan ( displaying) informasi (Jogiyanto, 2007).
Menurut Eko (2000), sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen -
komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan
dan pengaliran informasi.
2.9 Pasien
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis, menderita penyakit atau
cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya (Wikipedia, 2008).
Sedangkan menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no.
269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, pasien adalah setiap orang yang
melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung mapupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
2.10 Rawat Jalan
Menurut Feste (1989) yang dikutip oleh Azwar (1996), pelayanan rawat jalan
adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud
dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien
tidak dalam bentuk rawat inap ( hospitalization).
Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 560/MENKES/SK/IV/2003
tentang tarif perjan rumah sakit bahwa rawat jalan adalah pelayanan pasien untuk
observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa
menginap di rumah sakit.
2.11 Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter , perawat, da n tenaga ahli kesehatan lainnya
(Wikipedia, 2008).
Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 159b/MENKES/PER/II/1988
tentang rumah sakit, bahwa rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk
pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.
Rumah sakit adalah salah satu sub sistem pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan
pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, rehabilitasi
medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat
darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap (Muninjaya, 2004).
Menurut Azwar (1996), pada pelaksana pelayanan administrasi/pelayanan nonmedis
diwakili oleh kalangan administrasi (administrator). Tugas utamanya adalah mengelola
kegiatan aspek nonmedis rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan
Perwalian (penentu kebijakan rumah sakit).
Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 983/Menkes/17/1992 tentang
pedoman organisasi rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik, dan sub spesialistik, sedangkan klasifikasi
didasarkan pada perbedaan tingkat menurut kemampuan pelayanan kesehatan yang dapat
disediakan yaitu rumah sakit kelas A, Kelas B, (Pendidikan dan Non Pendidikan) kelas C
dan Kelas D (Astaqauliyah, 2008).
2.12 Database
Database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan sistem informasi,
karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada
dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun informasi-informasi dalam
berbagai bentuk. Database merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan.
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar tidak terjadi duplikasi yang tidak perlu,
sehingga dapat diolah atau dieksplorasi secara cepat d an mudah untuk menghasilkan
informasi (Sutedjo, 2002).
Database merupakan kumpulan file yang saling terkait satu sama lain, misalnya file
data induk karyawan, file jabatan, file penggajian, dan lain sebagainya. Kumpulan file yang
tidak saling terkait satu sama lain tidak dapat disebut database , misalnya file data induk
karyawan, file tamu undangan perkawinan, file barang retail pasar swalayan.
2.13 Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman yang
berbasis GUI (Graphic User Interf ace). Didalamnya berisi perintah -perintah atau instruksi
yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Tugas- tugas tersebut
dapat dijalankan apabila ada respon dari pemakai. Respon tersebut berupa kejadian/event
tertentu, misalnya memilih tombol, memilih menu dan sebagainya (Razaq, 2004).
2.14 Mengaktifkan Microsoft Visual Basic 6.0
Untuk mengaktifkan Microsoft Visual Basic 6.0 kita dapat melakukan langkah -
langkah sebagai berikut (Kurniadi, 1999):
a. Klik tombol Start dari Taskbar.
b. Lalu pilih All Programs, langkah selanjutnya pilih Microsoft Visual Basic 6.0 yang
terdapat pada sub menu All Programs, kemudian klik Microsoft Visual Basic 6.0.
Lidya Andriani : Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan Program
Komputer, 2009.
USU Repository © 2009
Setelah melakukan langkah ini maka akan tampil kotak dialog New Project, seperti
berikut: