ABSTRAK
TAUFIKIDDAYAT
"T JAUAN PJU.AKSANAAJ~ SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN
GIZ (SKPG) PADA DAERAH RAWAN PANGAN DAN GIZI DI DESA
NA AM DAN DESA SALANG SIGOTOM KECAMATAN BADAR
KA UPATEN ACED TENGGARA TAllUN 2001"
ix + 53 hal, 9 Daftar Pustaka, 17 Tabel, 4 Lampiran.
Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia sejak pertengahan tahun
199 menyebabkan meningkatnya masalah pangan dan gizi. Di Propinsi Daerah
Isti ewa Aceh hal ini diperberat lagi dengan situasi keamanan yang kurang kondusif.
Unt k mengatasinya, pemerintah sejak tahun 1998 telah merevitalisasi sistem
kew spadaan pangan dan gizi (SKPG) di seluruh kabupaten. Tujuannya untuk
me spadai dan menanggulangi timbulnya ancaman kerawanan pangan, kelaparan
dan izi buruk dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
Teta i walaupun sudah dilaksanakan, masalah gizi di kecamatan Badal' Kabupaten
Ace. Tenggara pada tahun 1999 masih tinggi (prevalensi KEP Ba1ita sebesar
77,8 %)
Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran
anaan SKPG pada daerah rawan pangan dan gizi dengan melihat kesesuaian
a petunjuk pelaksanaan SKPG dan realisasinya. Penelitian ini dilakukan di Desa
Na dan Desa Salang Sigotom Kecamatan Badar dengan pendekatan survey.
Inst men .yang digunakan adalah kuesioner uraian kegiatan berdasarkan petunjuk
pel sanaan. Sampelnya anggota tim pangan dan gizi tingkat desa yang aktif dalam
pela sanaan SKPG.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi pelaksanaannya masih dibawah
yang diharapkan, yaitu : realisasi kegiatan pendataan keluarga miskin 33,33%
baik), pemantauan status gizi bulanan 66,66% (sedang), pengamatan pola
kons si pangan 0,00% (tidak baik), pengamatan gizi buruk 66,66% (sedang),
inte ensiPMT~Pemulihan 57,14% (tidak baik), pelayanan pengobatan 20% (tidak
baik dan bantuan pangan 40% (tidak baik). Sasaran SKPG di kedua desa yaitu
balit KEP dan keluarga miskin masih tinggi. Desa Natam 86,34% dan 59,71%, Desa
Sal g Sigotom 55,22% dan 29,65%.
Berdasarkan hasil yangditemukan, disarankan agar pelaksanaan SKPG untuk
lebih ditingkatkan dengan melibatkan sektor terkait, sosialisasi SKPG melibatkan
parti ipasi LSM dan Lembaga Pendidikan Tinggi untuk monitoring dan evaluasi.
TAUFIKIDDAYAT
"T JAUAN PJU.AKSANAAJ~ SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN
GIZ (SKPG) PADA DAERAH RAWAN PANGAN DAN GIZI DI DESA
NA AM DAN DESA SALANG SIGOTOM KECAMATAN BADAR
KA UPATEN ACED TENGGARA TAllUN 2001"
ix + 53 hal, 9 Daftar Pustaka, 17 Tabel, 4 Lampiran.
Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia sejak pertengahan tahun
199 menyebabkan meningkatnya masalah pangan dan gizi. Di Propinsi Daerah
Isti ewa Aceh hal ini diperberat lagi dengan situasi keamanan yang kurang kondusif.
Unt k mengatasinya, pemerintah sejak tahun 1998 telah merevitalisasi sistem
kew spadaan pangan dan gizi (SKPG) di seluruh kabupaten. Tujuannya untuk
me spadai dan menanggulangi timbulnya ancaman kerawanan pangan, kelaparan
dan izi buruk dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
Teta i walaupun sudah dilaksanakan, masalah gizi di kecamatan Badal' Kabupaten
Ace. Tenggara pada tahun 1999 masih tinggi (prevalensi KEP Ba1ita sebesar
77,8 %)
Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran
anaan SKPG pada daerah rawan pangan dan gizi dengan melihat kesesuaian
a petunjuk pelaksanaan SKPG dan realisasinya. Penelitian ini dilakukan di Desa
Na dan Desa Salang Sigotom Kecamatan Badar dengan pendekatan survey.
Inst men .yang digunakan adalah kuesioner uraian kegiatan berdasarkan petunjuk
pel sanaan. Sampelnya anggota tim pangan dan gizi tingkat desa yang aktif dalam
pela sanaan SKPG.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi pelaksanaannya masih dibawah
yang diharapkan, yaitu : realisasi kegiatan pendataan keluarga miskin 33,33%
baik), pemantauan status gizi bulanan 66,66% (sedang), pengamatan pola
kons si pangan 0,00% (tidak baik), pengamatan gizi buruk 66,66% (sedang),
inte ensiPMT~Pemulihan 57,14% (tidak baik), pelayanan pengobatan 20% (tidak
baik dan bantuan pangan 40% (tidak baik). Sasaran SKPG di kedua desa yaitu
balit KEP dan keluarga miskin masih tinggi. Desa Natam 86,34% dan 59,71%, Desa
Sal g Sigotom 55,22% dan 29,65%.
Berdasarkan hasil yangditemukan, disarankan agar pelaksanaan SKPG untuk
lebih ditingkatkan dengan melibatkan sektor terkait, sosialisasi SKPG melibatkan
parti ipasi LSM dan Lembaga Pendidikan Tinggi untuk monitoring dan evaluasi.