Abstrak
Denervasi Otonomik Kardiak pada penderita DM tipe 2 :
Perbandingan antara yang mendapat terapi insulin
dan obat hipoglikemik oral
OK. Yulizal, Dharma Lindarto, Refli Hasan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-USU / RSUP H. Adam Malik Medan
Latar belakang : Denervasi otonomik kardiak (DOK) lazim dijumpai pada
diabetisi akibat komplikasi lanjut diabetes. Berbagai konsekuensi klinis DOK
sebagian boleh jadi berperanan pada mekanisme patogenesis kematian tiba-
tiba diabetisi. Penelitian yang menilai DOK pada diabetisi dengan
membandingkan antara mereka yang mendapat terapi insulin dan obat
hipoglikemik oral masih jarang.
Tujuan penelitian : Mengetahui ada tidaknya DOK pada penderita DM tipe 2
dengan membandingkan antara mereka yang selama ini diterapi dengan
insulin dengan yang mendapat terapi obat hipoglikemik oral (OHO).
Bahan dan Cara : Studi retrospektif kasus -kontrol dengan pendekatan
deskriptif analitik secara purposive sample terhadap diabetisi yang sudah
menderita DM lebih dari 5 tahun. Subjek dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok
I meliputi 36 orang diabetisi yang selama ini mendapat terapi insulin dan
kelompok II terdiri dari 38 orang diabetisi yang selama ini mendapat terapi
OHO. Dari rekam medik, dicatat data pribadi subjek, riwayat penyakit,
pengobatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kadar glukosa darah. Tes
DOK dilakukan dengan menilai detak jantung saat istirahat, variasi detak
jantung saat bernafas dalam dan nilai QTc dengan EKG. Seluruh data subjek
dipaparkan dan ditabulasikan. Metode statistik dengan menggunakan Student
OK. Yolizal : Denervasi Otonomik Kardiak Pada Penderita Dm Tipe-2 : Perbandingan Antara Yang Mendapat Terapi
Insulin Dengan Obat Hipoglikemik Oral , 2007
USU Repository © 2009
t test dan Mann-Whitney U test . Analisa variabel secara Chi-square dan
Fisher exact test , dengan menghitung nilai rasio odds dan interval keyakinan
95%. Uji korelatif dengan Pearson’s correlation dan Spearman’s correlation.
Hasil : Jumlah subjek yang mengalami DOK dijumpai sebanyak 50 orang
(67,6%) dari 74 subjek. Rerata usia 60,84 ± 8,18 tahun, rerata lama
menderita DM 13,60 ± 4,81 tahun, rerata HbA 1C 8,36 ± 2,42 %. Didapatkan
perbedaan yang bermakna dalam hal lama menderita DM ( P = 0,001) dan
HbA1C (P = 0,019) antar subjek yang mengalami dan tidak mengalami DOK.
Dijumpai korelasi yang bermakna dalam hal lama menderita DM (r = 0,390, P
= 0,014) dan HbA !C (r = - 0,439, P = 0,005) dengan kejadian DOK. Dari 50
orang yang mengalami DOK tersebut, 20 orang (55%) dari kelompok insulin
dan 30 orang (79%) dari kelompok OHO (( P = 0,032, rasio odds (OR) 3,
interval keyakinan 95% (CI) (1,08 – 8,3). DOK lebih sedikit dijumpai secara
bermakna pada mereka dengan kontrol diabetes baik daripada mereka
dengan kontrol diabetes tidak terkendali baik ( P = 0,002, OR 5,25, 95% CI
(1.75 – 15.77).
Kesimpulan : DOK dipengaruhi oleh lama menderita DM dan kontrol
diabetes. Kontrol diabetes berperanan penting pada kejadian DOK. Dalam
penelitian ini insulin terkesan lebih memberi manfaat dalam mengurangi
resiko DOK pada penderita DM tipe 2.
Kata kunci : Diabetes, DOK, insulin, OHO, kontrol diabetik
Denervasi Otonomik Kardiak pada penderita DM tipe 2 :
Perbandingan antara yang mendapat terapi insulin
dan obat hipoglikemik oral
OK. Yulizal, Dharma Lindarto, Refli Hasan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-USU / RSUP H. Adam Malik Medan
Latar belakang : Denervasi otonomik kardiak (DOK) lazim dijumpai pada
diabetisi akibat komplikasi lanjut diabetes. Berbagai konsekuensi klinis DOK
sebagian boleh jadi berperanan pada mekanisme patogenesis kematian tiba-
tiba diabetisi. Penelitian yang menilai DOK pada diabetisi dengan
membandingkan antara mereka yang mendapat terapi insulin dan obat
hipoglikemik oral masih jarang.
Tujuan penelitian : Mengetahui ada tidaknya DOK pada penderita DM tipe 2
dengan membandingkan antara mereka yang selama ini diterapi dengan
insulin dengan yang mendapat terapi obat hipoglikemik oral (OHO).
Bahan dan Cara : Studi retrospektif kasus -kontrol dengan pendekatan
deskriptif analitik secara purposive sample terhadap diabetisi yang sudah
menderita DM lebih dari 5 tahun. Subjek dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok
I meliputi 36 orang diabetisi yang selama ini mendapat terapi insulin dan
kelompok II terdiri dari 38 orang diabetisi yang selama ini mendapat terapi
OHO. Dari rekam medik, dicatat data pribadi subjek, riwayat penyakit,
pengobatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kadar glukosa darah. Tes
DOK dilakukan dengan menilai detak jantung saat istirahat, variasi detak
jantung saat bernafas dalam dan nilai QTc dengan EKG. Seluruh data subjek
dipaparkan dan ditabulasikan. Metode statistik dengan menggunakan Student
OK. Yolizal : Denervasi Otonomik Kardiak Pada Penderita Dm Tipe-2 : Perbandingan Antara Yang Mendapat Terapi
Insulin Dengan Obat Hipoglikemik Oral , 2007
USU Repository © 2009
t test dan Mann-Whitney U test . Analisa variabel secara Chi-square dan
Fisher exact test , dengan menghitung nilai rasio odds dan interval keyakinan
95%. Uji korelatif dengan Pearson’s correlation dan Spearman’s correlation.
Hasil : Jumlah subjek yang mengalami DOK dijumpai sebanyak 50 orang
(67,6%) dari 74 subjek. Rerata usia 60,84 ± 8,18 tahun, rerata lama
menderita DM 13,60 ± 4,81 tahun, rerata HbA 1C 8,36 ± 2,42 %. Didapatkan
perbedaan yang bermakna dalam hal lama menderita DM ( P = 0,001) dan
HbA1C (P = 0,019) antar subjek yang mengalami dan tidak mengalami DOK.
Dijumpai korelasi yang bermakna dalam hal lama menderita DM (r = 0,390, P
= 0,014) dan HbA !C (r = - 0,439, P = 0,005) dengan kejadian DOK. Dari 50
orang yang mengalami DOK tersebut, 20 orang (55%) dari kelompok insulin
dan 30 orang (79%) dari kelompok OHO (( P = 0,032, rasio odds (OR) 3,
interval keyakinan 95% (CI) (1,08 – 8,3). DOK lebih sedikit dijumpai secara
bermakna pada mereka dengan kontrol diabetes baik daripada mereka
dengan kontrol diabetes tidak terkendali baik ( P = 0,002, OR 5,25, 95% CI
(1.75 – 15.77).
Kesimpulan : DOK dipengaruhi oleh lama menderita DM dan kontrol
diabetes. Kontrol diabetes berperanan penting pada kejadian DOK. Dalam
penelitian ini insulin terkesan lebih memberi manfaat dalam mengurangi
resiko DOK pada penderita DM tipe 2.
Kata kunci : Diabetes, DOK, insulin, OHO, kontrol diabetik