ABSTRAK
Infeksi oleh virus Dengue (DENV) masih tetap menjadi masalah kesehatan
yang serius di banyak daerah tropis da n subtropis di dunia. Penyakit yang
ditimbulkannya merupakan hiperendemis di Asia Tenggara, dengan bentuk yang
paling berbahaya berupa Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Sindrom Syok
Dengue (SSD) yang biasanya bersifat fatal, terutama pada anak-anak. Penularan virus
Dengue dipengaruhi oleh bebe rapa faktor antara lain keberadaan virus, vektor,
lingkungan fisik diantaranya ad alah tersedianya habitat perkembang biakan, curah
hujan (fisik) dan sosial budaya. Di Indone sia, karena suhu udara dan kelembaban
tidak sama di setiap tempat, maka pola wakt u terjadinya penyakit agak berbeda untuk
setiap tempat.
Penyakit DBD disebabkan oleh viru s Dengue dengan serotipe DEN-1, DEN-
2, DEN-3, DEN-4. Virus Dengue ditransmis ikan melalui siklus hidup nyamuk,
terutama anggota dari genus Aedes, dan primata yang ti ngkatnya lebih tinggi,
terutama manusia. Jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia. Uji
berdasarkan reverse transcriptase (RT) PCR (RT-PCR) dapat secara cepat, sensitif,
dan spesifik mendeteksi tipe-tipe virus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
adanya virus Dengue serotipe DEN-4 pada nyamuk Aedes aegypti betina di kota
Medan. Manfaat penelitian ini adalah Untuk mengetahui frekuensi virus
Dengue serotipe DEN-4 dari nyamuk Aedes aegypti betina di kota Medan. Latar
belakang penelitian karena belum diketa hui bagaimana frekuensi virus Dengue
serotipe DEN-4 pada nyamuk Aedes aegypti betina di kota Medan. Penelitian
dilakukan secara deskriptif dengan mengumpulkan sampel dari bulan September-
November 2008. Nyamuk ditangkap dari habitat istirahat di dalam rumah, terutama di
tempat-tempat yang lembab, gelap di ruma h penderita atau mantan penderita DBD
menurut data Dinas Kesehatan oleh 4 kolektor pada pagi hari (pukul 09.00wib -
pukul 11.00 wib) dan sore hari (pukul 16.00 wib – pukul 18.00 wib).
Dari keseluruhan 100 sampel nyamuk A. aegypti betina yang dikumpulkan dari
5 Kecamatan yang berbeda di kota Medan, yaitu Medan Helvetia, Medan
Amplas, Medan Selayang, Medan Baru dan Medan Sunggal, dimana sampel
diekstraksi, dilakukan RT-PCR, dielektrofor esis, dan difoto, tidak ditemukan adanya
virus Dengue serotipe DEN-4.
Kata Kunci : Nyamuk Aedes aegypti, virus Dengue serotipe DEN-4, DBD, RT-PCR.
Infeksi oleh virus Dengue (DENV) masih tetap menjadi masalah kesehatan
yang serius di banyak daerah tropis da n subtropis di dunia. Penyakit yang
ditimbulkannya merupakan hiperendemis di Asia Tenggara, dengan bentuk yang
paling berbahaya berupa Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Sindrom Syok
Dengue (SSD) yang biasanya bersifat fatal, terutama pada anak-anak. Penularan virus
Dengue dipengaruhi oleh bebe rapa faktor antara lain keberadaan virus, vektor,
lingkungan fisik diantaranya ad alah tersedianya habitat perkembang biakan, curah
hujan (fisik) dan sosial budaya. Di Indone sia, karena suhu udara dan kelembaban
tidak sama di setiap tempat, maka pola wakt u terjadinya penyakit agak berbeda untuk
setiap tempat.
Penyakit DBD disebabkan oleh viru s Dengue dengan serotipe DEN-1, DEN-
2, DEN-3, DEN-4. Virus Dengue ditransmis ikan melalui siklus hidup nyamuk,
terutama anggota dari genus Aedes, dan primata yang ti ngkatnya lebih tinggi,
terutama manusia. Jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia. Uji
berdasarkan reverse transcriptase (RT) PCR (RT-PCR) dapat secara cepat, sensitif,
dan spesifik mendeteksi tipe-tipe virus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
adanya virus Dengue serotipe DEN-4 pada nyamuk Aedes aegypti betina di kota
Medan. Manfaat penelitian ini adalah Untuk mengetahui frekuensi virus
Dengue serotipe DEN-4 dari nyamuk Aedes aegypti betina di kota Medan. Latar
belakang penelitian karena belum diketa hui bagaimana frekuensi virus Dengue
serotipe DEN-4 pada nyamuk Aedes aegypti betina di kota Medan. Penelitian
dilakukan secara deskriptif dengan mengumpulkan sampel dari bulan September-
November 2008. Nyamuk ditangkap dari habitat istirahat di dalam rumah, terutama di
tempat-tempat yang lembab, gelap di ruma h penderita atau mantan penderita DBD
menurut data Dinas Kesehatan oleh 4 kolektor pada pagi hari (pukul 09.00wib -
pukul 11.00 wib) dan sore hari (pukul 16.00 wib – pukul 18.00 wib).
Dari keseluruhan 100 sampel nyamuk A. aegypti betina yang dikumpulkan dari
5 Kecamatan yang berbeda di kota Medan, yaitu Medan Helvetia, Medan
Amplas, Medan Selayang, Medan Baru dan Medan Sunggal, dimana sampel
diekstraksi, dilakukan RT-PCR, dielektrofor esis, dan difoto, tidak ditemukan adanya
virus Dengue serotipe DEN-4.
Kata Kunci : Nyamuk Aedes aegypti, virus Dengue serotipe DEN-4, DBD, RT-PCR.