A BSTRAK
EVALUASI FASILITAS KERJA DAN SIKAP KERJA PADA BAGIAN
PENGUPASAN (PEELING) DITINJAU DARI FAKTOR ERGONOMI DI PT. KELUARGA
MITRATANI SEJAHTERA BINJAI TAHUN 2004
Kata kunci: ergonomi, anthropometri, fasilitas kerja, postur kerja, kelelahan, pekerja.
Keberhasilan pembangunan yang dilakukan dengan penerapan ilmu dan teknologi (I PTEK) sangat
ditentukan oleh sumber daya manusianya dalam hal ini pekerja. Untuk itu berbagai resiko
yang mempengaruhi kehidupan pekerja harus dian tisipasi dengan cara penyesuaian antara pekerja,
proses kerja dan lingkungan kerja dengan pendekatan er gonomi. Tujuan dari penelitian ini
adalah melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara fasilitas kerj a yang digunakan pekerja
dan postur/sikap kerja serta merekomendasikan perbaikan fasilitas kerja dalam upaya
mengurangi keluhan sakit akibat kerja. Evaluasi yang dila kukan dengan metode survei
ini dilakukan di PT. Keluarga Mitratani Sejaht era, dengan sampel sebanyak 30 orang pekerja
wanita bagian pengupasan (peeling). Pengambilan anthropometri terhadap pekerja bagian peeling
ini merupakan indikator dalam pelaksanaan evalu asi terhadap kesesuaian antara pekerja dengan
fasilitas kerja yang digunakan. Hal ini didukung dengan observasi postur kerja yang ada akibat
interaksi dengan fasilitas tersebut. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa fasilitas kerja yang
digunakan pekerja bagian peeling tidaklah sesuai dengan anthropometri pekerja. Sehingga
kenyamanan dalam bekerja tidak tercapai. Di sa mping itu, postur kerja yang dibentuk meliputi
sikap duduk, cara mengupas dan mengangkat/mengangkut tidak ergonomis se hingga menyebabkan
terjadinya kelelahan pada bebe rapa bagian tubuh pekerja berupa rasa sakit. Dengan instrumen
bodymap questioner, keluhan rasa sakit pekerja didaminasi oleh rasa sakit pada punggung dan
pinggang ke bawah. Selain itu, rasa sakit yang juga banyak dir asakan pekerja peeling adalah
sakit pada bagian tangan dan jari-jari. Untuk itu maka perlu dilakukan perbaikan fasilitas kerja
dan merekomendasikan sikap kerja yang ergonomis guna mengurangi kelelahan otot yang dialami
pekerja dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
EVALUASI FASILITAS KERJA DAN SIKAP KERJA PADA BAGIAN
PENGUPASAN (PEELING) DITINJAU DARI FAKTOR ERGONOMI DI PT. KELUARGA
MITRATANI SEJAHTERA BINJAI TAHUN 2004
Kata kunci: ergonomi, anthropometri, fasilitas kerja, postur kerja, kelelahan, pekerja.
Keberhasilan pembangunan yang dilakukan dengan penerapan ilmu dan teknologi (I PTEK) sangat
ditentukan oleh sumber daya manusianya dalam hal ini pekerja. Untuk itu berbagai resiko
yang mempengaruhi kehidupan pekerja harus dian tisipasi dengan cara penyesuaian antara pekerja,
proses kerja dan lingkungan kerja dengan pendekatan er gonomi. Tujuan dari penelitian ini
adalah melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara fasilitas kerj a yang digunakan pekerja
dan postur/sikap kerja serta merekomendasikan perbaikan fasilitas kerja dalam upaya
mengurangi keluhan sakit akibat kerja. Evaluasi yang dila kukan dengan metode survei
ini dilakukan di PT. Keluarga Mitratani Sejaht era, dengan sampel sebanyak 30 orang pekerja
wanita bagian pengupasan (peeling). Pengambilan anthropometri terhadap pekerja bagian peeling
ini merupakan indikator dalam pelaksanaan evalu asi terhadap kesesuaian antara pekerja dengan
fasilitas kerja yang digunakan. Hal ini didukung dengan observasi postur kerja yang ada akibat
interaksi dengan fasilitas tersebut. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa fasilitas kerja yang
digunakan pekerja bagian peeling tidaklah sesuai dengan anthropometri pekerja. Sehingga
kenyamanan dalam bekerja tidak tercapai. Di sa mping itu, postur kerja yang dibentuk meliputi
sikap duduk, cara mengupas dan mengangkat/mengangkut tidak ergonomis se hingga menyebabkan
terjadinya kelelahan pada bebe rapa bagian tubuh pekerja berupa rasa sakit. Dengan instrumen
bodymap questioner, keluhan rasa sakit pekerja didaminasi oleh rasa sakit pada punggung dan
pinggang ke bawah. Selain itu, rasa sakit yang juga banyak dir asakan pekerja peeling adalah
sakit pada bagian tangan dan jari-jari. Untuk itu maka perlu dilakukan perbaikan fasilitas kerja
dan merekomendasikan sikap kerja yang ergonomis guna mengurangi kelelahan otot yang dialami
pekerja dan meningkatkan produktivitas perusahaan.