ABSTRAK
Keadaan gizi kurang pada anak balita akan mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Pada tahun 2003, diperkirakan 27,5 % balita di Indonesia mengalami gangguan
gizi kurang. Hasil Analisis Antropometri Balita pada Survei Sosial E konomi
Nasional (Susenas) tahun 2005 menunjukkan prevalensi gizi kurang di Sumatera
Utara adalah 18,2 %. Dalam rangka peningkatan status gizi anak balita gizi
kurang di Puskesmas Mandala Medan, dilakukan upaya berupa program
Pemberian Makanan Tambahan (PM T) balita gizi kurang selama 90 hari.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status gizi balita gizi kurang setelah
mendapat PMT. Metode yang digunakan ialah statistik deskriptif berdesign
potong melintang, yakni melakukan pengukuran berat dan tinggi b adan,
penghitungan usia, serta pengamatan tanda klinis terhadap 10 orang sampel.
Keseluruhan sampel merupakan anggota populasi, yakni balita gizi kurang yang
telah mendapatkan PMT lengkap di Puskesmas Mandala. Status gizi anak balita
ditetntukan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang
menggunakan baku standar WHO -NCHS yaitu berat badan berdasarkan tinggi
badan ditambah tanda klinis. Dilakukan juga wawancara terstruktur dengan ibu
balita untuk menanyakan hal -hal yang dapat berkaitan dengan keada an gizi
kurang.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah adanya peningkatan status gizi
kurang menjadi gizi baik sebesar 70 %, dan yang tetap gizi kurang sebesar 30 %.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah didapatkan peningkatan status gizi pada
sebagian besar anak-anak balita gizi kurang. Ke depannya diharapkan kegiatan
Pemberian Makanan Tambahan terus dilakukan untuk menanggulangi masalah
gizi kurang dan meraih nilai normal untuk mengejar pertumbuhan dari anak- anak
gizi kurang.
Keadaan gizi kurang pada anak balita akan mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Pada tahun 2003, diperkirakan 27,5 % balita di Indonesia mengalami gangguan
gizi kurang. Hasil Analisis Antropometri Balita pada Survei Sosial E konomi
Nasional (Susenas) tahun 2005 menunjukkan prevalensi gizi kurang di Sumatera
Utara adalah 18,2 %. Dalam rangka peningkatan status gizi anak balita gizi
kurang di Puskesmas Mandala Medan, dilakukan upaya berupa program
Pemberian Makanan Tambahan (PM T) balita gizi kurang selama 90 hari.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status gizi balita gizi kurang setelah
mendapat PMT. Metode yang digunakan ialah statistik deskriptif berdesign
potong melintang, yakni melakukan pengukuran berat dan tinggi b adan,
penghitungan usia, serta pengamatan tanda klinis terhadap 10 orang sampel.
Keseluruhan sampel merupakan anggota populasi, yakni balita gizi kurang yang
telah mendapatkan PMT lengkap di Puskesmas Mandala. Status gizi anak balita
ditetntukan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang
menggunakan baku standar WHO -NCHS yaitu berat badan berdasarkan tinggi
badan ditambah tanda klinis. Dilakukan juga wawancara terstruktur dengan ibu
balita untuk menanyakan hal -hal yang dapat berkaitan dengan keada an gizi
kurang.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah adanya peningkatan status gizi
kurang menjadi gizi baik sebesar 70 %, dan yang tetap gizi kurang sebesar 30 %.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah didapatkan peningkatan status gizi pada
sebagian besar anak-anak balita gizi kurang. Ke depannya diharapkan kegiatan
Pemberian Makanan Tambahan terus dilakukan untuk menanggulangi masalah
gizi kurang dan meraih nilai normal untuk mengejar pertumbuhan dari anak- anak
gizi kurang.