ABSTRAK
Penurunan keefektifan berbagai jenis antibiotik semakin meningkat karena banyak
mikroorganisme yang sudah menjadi resisten terhadap antibiotik. Hal ini
disebabkan oleh karena antibiotik dapat diperoleh tanpa resep dokter sehingga
terjadi penggunaan yang tidak tepat seperti tidak teratur maka n obat dan tidak
menyelesaikan pengobatan, karena sudah merasa sembuh atau tidak mampu
membiayai pengobatan sampai selesai. Penggunaan antibiotik dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti pengetahuan dokter dan pasien tentang antibiotik, status
ekonomi, ma syarakat dan kondisi karakteristik pelayanan sistem kesehatan,
regulasi lingkungan di suatu negara. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya
hubungan antara karakteristik masyarakat dengan penggunaan antibiotik yang
diperoleh secara bebas tanpa resep dokter di Kota Medan.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan
cross-sectional dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik multistage
sampling. Total 380 sukarelawan bersedia melibatkan diri dimasukkan dalam
penelitian ini. Seluruh sukarelawan dikehendaki untuk mengisi identitas diri dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuesioner penelitian yang
dibagikan. Analisis jumlah dan frekuensi karakteristik masyarakat dan jawaban -
jawaban responden menggunakan uji Chi-Square.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak adanya hubungan antara karakteristik
masyarakat (jenis kelamin, pendidikan, dan penghasilan) dengan penggunaan
antibiotik yang diperoleh secara bebas di kalangan masyarakat di Kota Medan (P-
value >0,05). Disarankan kepada pemerintah Kota Medan agar lebih
memperhatikan penerapan undang- undang perdagangan obat keras untuk
mencegah peningkatan resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik. Saran
kepada peneliti lainnya, diharapkan penelitian ini dapat diteliti lebih jauh dengan
jumlah sampel yang lebih besar atau diteliti mengenai karakteristik masyarakat
dari segi faktor -faktor lainnya dengan penggunaaan antibiotik yang diperole h
secara bebas di Kota Medan.
Penurunan keefektifan berbagai jenis antibiotik semakin meningkat karena banyak
mikroorganisme yang sudah menjadi resisten terhadap antibiotik. Hal ini
disebabkan oleh karena antibiotik dapat diperoleh tanpa resep dokter sehingga
terjadi penggunaan yang tidak tepat seperti tidak teratur maka n obat dan tidak
menyelesaikan pengobatan, karena sudah merasa sembuh atau tidak mampu
membiayai pengobatan sampai selesai. Penggunaan antibiotik dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti pengetahuan dokter dan pasien tentang antibiotik, status
ekonomi, ma syarakat dan kondisi karakteristik pelayanan sistem kesehatan,
regulasi lingkungan di suatu negara. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya
hubungan antara karakteristik masyarakat dengan penggunaan antibiotik yang
diperoleh secara bebas tanpa resep dokter di Kota Medan.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan
cross-sectional dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik multistage
sampling. Total 380 sukarelawan bersedia melibatkan diri dimasukkan dalam
penelitian ini. Seluruh sukarelawan dikehendaki untuk mengisi identitas diri dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuesioner penelitian yang
dibagikan. Analisis jumlah dan frekuensi karakteristik masyarakat dan jawaban -
jawaban responden menggunakan uji Chi-Square.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak adanya hubungan antara karakteristik
masyarakat (jenis kelamin, pendidikan, dan penghasilan) dengan penggunaan
antibiotik yang diperoleh secara bebas di kalangan masyarakat di Kota Medan (P-
value >0,05). Disarankan kepada pemerintah Kota Medan agar lebih
memperhatikan penerapan undang- undang perdagangan obat keras untuk
mencegah peningkatan resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik. Saran
kepada peneliti lainnya, diharapkan penelitian ini dapat diteliti lebih jauh dengan
jumlah sampel yang lebih besar atau diteliti mengenai karakteristik masyarakat
dari segi faktor -faktor lainnya dengan penggunaaan antibiotik yang diperole h
secara bebas di Kota Medan.