ABSTRAK
Fakultas Psikologi UI
Program Pascasarjana
Program Magister Profesi Psikologi
Kekhususan Psikologi Klinins Dewasa Januari
2005
Rodiatul Hasanah Siregar
6802004274
Kelekatan dan Kesepian (Studi Kuantitatif dan Kualitatif pada Remaj a Panti Asuhan) xv + 100
halaman; 40 tabel.
Motivasi utama manusia sebagai makhluk sosial adalah untuk mencari dan
mempertahankan hubungan dengan orang lain, misalnya dengan keluarga, saudara, teman,
pasangan, dan sebagainya. Namun ketika se seorang tidak menemukan lingkungan yang
memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan-kebut uhan tersebut, maka akibat yang mungkin
terjadi adalah munculnya perasaan kesepian. Pada dasarnya k esepian merupakan suatu
pengalaman universal manusia. Hampir semua orang pernah merasa kesepian, tidak
terkecuali remaja yang tinggal di panti asuhan.Dan mempelajari kelekatan yang terbentuk
merupakan cara terbaik untuk memahami kesepian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan tingkat kesepian remaja panti asuhan
berdasarkan tipe kelekatan yang mereka miliki. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif dan kualita tif dengan karakteristik subyek yaitu remaja panti asuhan
berusia 15-22 tahun, pendidikan minimal SLTP, da n telah tinggal di panti minimal 3 tahun (sejak
usia SD). Subyek yang digunakan dalam pene litian kuantitatif sebanyak 19 orang sedangkan
untuk penelitian kualitatif sebanyak 5 orang. Alat pe ngumpul data yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif adalah kuesioner Adult Attachment Scale untuk mengukur tipe kelekatan dan
UCLA Loneliness untuk mengukur tingkat kesepian. Se dangkan dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan tidak ada hubungan antara kelekatan dengan
tingkat kesepian pada remaja panti asuhan. Selain itu, ditemukan tidak ada perbedaan tingkat
kesepian antara remaja yang memiliki tipe kelekatan secure, avoidant, dan anxious. Namun
demikian, dari analisis kuantitatif ditemukan ba hwa remaja panti asuhan yang merupakan yatim
piatu cenderung memiliki tipe kelekatan anxious dan memiliki tingkat kesepian yang lebih
tinggi dibandingkan daripada remaja panti as uhan yang yatim kurang mampu. Sedangkan hasil
penelitian kualitatif menunjukkan bahwa remaja dengan tipe kelekatan secure tampak lebih mampu
menjelaskan kelekatan dalan keluarga, lebih mampu menjalin hubungan pertemanan
dengan kelompok sebaya, dan lebi h jarang mengalami kesepian emosional daripada remaj a yang
memiliki tipe kelekatan avoidant dan anxious.
Rodiatul Hasanah Suregar : Hubungan Antara Kelekatan Dan Kesepian Pada Remaja Panti Asuhan, 2005
USU Repository © 2007
Fakultas Psikologi UI
Program Pascasarjana
Program Magister Profesi Psikologi
Kekhususan Psikologi Klinins Dewasa Januari
2005
Rodiatul Hasanah Siregar
6802004274
Kelekatan dan Kesepian (Studi Kuantitatif dan Kualitatif pada Remaj a Panti Asuhan) xv + 100
halaman; 40 tabel.
Motivasi utama manusia sebagai makhluk sosial adalah untuk mencari dan
mempertahankan hubungan dengan orang lain, misalnya dengan keluarga, saudara, teman,
pasangan, dan sebagainya. Namun ketika se seorang tidak menemukan lingkungan yang
memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan-kebut uhan tersebut, maka akibat yang mungkin
terjadi adalah munculnya perasaan kesepian. Pada dasarnya k esepian merupakan suatu
pengalaman universal manusia. Hampir semua orang pernah merasa kesepian, tidak
terkecuali remaja yang tinggal di panti asuhan.Dan mempelajari kelekatan yang terbentuk
merupakan cara terbaik untuk memahami kesepian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan tingkat kesepian remaja panti asuhan
berdasarkan tipe kelekatan yang mereka miliki. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif dan kualita tif dengan karakteristik subyek yaitu remaja panti asuhan
berusia 15-22 tahun, pendidikan minimal SLTP, da n telah tinggal di panti minimal 3 tahun (sejak
usia SD). Subyek yang digunakan dalam pene litian kuantitatif sebanyak 19 orang sedangkan
untuk penelitian kualitatif sebanyak 5 orang. Alat pe ngumpul data yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif adalah kuesioner Adult Attachment Scale untuk mengukur tipe kelekatan dan
UCLA Loneliness untuk mengukur tingkat kesepian. Se dangkan dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan tidak ada hubungan antara kelekatan dengan
tingkat kesepian pada remaja panti asuhan. Selain itu, ditemukan tidak ada perbedaan tingkat
kesepian antara remaja yang memiliki tipe kelekatan secure, avoidant, dan anxious. Namun
demikian, dari analisis kuantitatif ditemukan ba hwa remaja panti asuhan yang merupakan yatim
piatu cenderung memiliki tipe kelekatan anxious dan memiliki tingkat kesepian yang lebih
tinggi dibandingkan daripada remaja panti as uhan yang yatim kurang mampu. Sedangkan hasil
penelitian kualitatif menunjukkan bahwa remaja dengan tipe kelekatan secure tampak lebih mampu
menjelaskan kelekatan dalan keluarga, lebih mampu menjalin hubungan pertemanan
dengan kelompok sebaya, dan lebi h jarang mengalami kesepian emosional daripada remaj a yang
memiliki tipe kelekatan avoidant dan anxious.
Rodiatul Hasanah Suregar : Hubungan Antara Kelekatan Dan Kesepian Pada Remaja Panti Asuhan, 2005
USU Repository © 2007