ABSTRAK
Sindroma dispepsia merupakan keluhan gastrointestinal yang sangat
umum di semua kalangan masyarakat, khususnya golongan remaja. Sindroma
dispepsia menunjukkan adanya kelainan dalam proses cerna, baik organik maupun
fungsional, mulai dari tingkat yang ringan sampai berbahaya. Namun pada
kenyataannya, sindroma ini sering diabaikan dan dianggap sebagai keluhan biasa
oleh masyarakat umum.
Sindroma dispepsia memiliki penyebab yang multifaktorial, dimana salah
satu diantaranya adalah ketidakteraturan makan yang akan dibuktikan pada
penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengeta hui pola keteraturan makan,
angka kejadian dispepsia, dan hubungan antara ketidakteraturan makan dengan
kejadian sindroma dispepsia pada remaja perempuan di SMA Plus Al -Azhar
Medan.
Desain penelitian ini adalah analitik cross-sectional. Responden peneliti an
adalah 73 orang remaja perempuan berusia 14- 17 tahun yang bersekolah di SMA
Plus Al-Azhar Medan. Responden diambil dengan menggunakan metode total
sampling, dimana diambil keseluruhan responden yang telah memenuhi syarat dan
telah menandatangani persetu juan. Selanjutnya data akan dianalisa dengan
program SPSS 17.
Peneliti memperoleh data jumlah responden yang pola makannya tidak
teratur yaitu 39 orang (53,4%). Angka kejadian sindroma dispepsia dari
keseluruhan responden yaitu 47 orang (64,4%). Hasil analisa data menunjukkan
nilai P sebesar 0,017 dengan interpretasi lebih besar dari nilai α (0,05). Artinya,
terdapat hubungan antara keteraturan makan dengan sindroma dispepsia remaja
perempuan di SMA Plus Al-Azhar Medan.
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa besarnya angka
kejadian sindroma dispepsia di SMA Plus Al -Azhar Medan ternyata sesuai
dengan pola makan remaja perempuan yang tidak teratur. Saran bagi responden
dan pihak sekolah adalah untuk berusaha menjaga kedisiplinan dalam mengatur
pola makan.
Sindroma dispepsia merupakan keluhan gastrointestinal yang sangat
umum di semua kalangan masyarakat, khususnya golongan remaja. Sindroma
dispepsia menunjukkan adanya kelainan dalam proses cerna, baik organik maupun
fungsional, mulai dari tingkat yang ringan sampai berbahaya. Namun pada
kenyataannya, sindroma ini sering diabaikan dan dianggap sebagai keluhan biasa
oleh masyarakat umum.
Sindroma dispepsia memiliki penyebab yang multifaktorial, dimana salah
satu diantaranya adalah ketidakteraturan makan yang akan dibuktikan pada
penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengeta hui pola keteraturan makan,
angka kejadian dispepsia, dan hubungan antara ketidakteraturan makan dengan
kejadian sindroma dispepsia pada remaja perempuan di SMA Plus Al -Azhar
Medan.
Desain penelitian ini adalah analitik cross-sectional. Responden peneliti an
adalah 73 orang remaja perempuan berusia 14- 17 tahun yang bersekolah di SMA
Plus Al-Azhar Medan. Responden diambil dengan menggunakan metode total
sampling, dimana diambil keseluruhan responden yang telah memenuhi syarat dan
telah menandatangani persetu juan. Selanjutnya data akan dianalisa dengan
program SPSS 17.
Peneliti memperoleh data jumlah responden yang pola makannya tidak
teratur yaitu 39 orang (53,4%). Angka kejadian sindroma dispepsia dari
keseluruhan responden yaitu 47 orang (64,4%). Hasil analisa data menunjukkan
nilai P sebesar 0,017 dengan interpretasi lebih besar dari nilai α (0,05). Artinya,
terdapat hubungan antara keteraturan makan dengan sindroma dispepsia remaja
perempuan di SMA Plus Al-Azhar Medan.
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa besarnya angka
kejadian sindroma dispepsia di SMA Plus Al -Azhar Medan ternyata sesuai
dengan pola makan remaja perempuan yang tidak teratur. Saran bagi responden
dan pihak sekolah adalah untuk berusaha menjaga kedisiplinan dalam mengatur
pola makan.