ABSTRAK
Judul :Hubungan pengetahuan dan pencegahan osteoporosis
yang dilakukan lansia di Kecamatan Medan Selayang
Nama : Maha Sari Karolina. B
NIM : 051101052
Jurusan : S1 Ilmu Keperawatan
Tahun Akademik : 2008/2009
Osteopor osis adalah salah satu penyakit degneratif yang banyak dialami lansia,
yaitu berkurangnya kepadatan/massa tulang yang mengakibatkan tulang keropos
dan mudah patah, orang yang mengalami patah tulang membutuhkan banyak
biaya untuk pengobatannya dan mengakibatkan orang tersebut tidak lagi produktif
serta selalu bergantung pada orang lain. Di Indonesia 19,7% dari jumlah lansia
atau sekitar 3,6 juta orang diantaranya menderita osteoporosis.
Penelitian ini selain bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan da n
tindakan pencegahan yang dilakukan lansia juga mengidentifikasi hubungan
pengetahuan terhadap tindakan pencegahan yang dilakukan lansia di Kecamatan
Medan Selayang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan
sampel sebanyak 88 orang l ansia berusia diatas 60 tahun yang berada di
Kecamatan Medan Selayang berdasarkan tabel Population Correlation Coeffition
pada tingkat signifikansi (α) = 0.05, power (β) = 0.80 dan efek size (γ) = 0,30.
Kriteria sampel yaitu responden yang tidak mengalami gangguan pendengaran,
bisa berbahasa Indonesia dan bersedia menjadi responden. Tehnik pengambilan
sampel menggunakan teknik non probability sampling jenis convenience sampling
dengan menggunakan kuisioner. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif
dengan frekuensi dan persentase, dan analisa korelasi menggunakan koefisien
korelasi Spearman’s Rho.
Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa mayoritas umur responden
berada antara 60 -70 tahun (77,3%). Berdasarkan jenis kelamin mayoritas
responden berjenis kelamin perempuan (63.6%) sedangkan berdasarkan pekerjaan
mayoritas responden adalah ibu rumah tangga/tidak bekerja (45.5%). Pendapatan
responden mayoritas < 800 ribu (39.8%) sedangkan pendidikan responden mayoritas adalah SD/Sederajat (42.0%) dan mayoritas responden berasal dari suku Jawa (39.8%) dan diketahui bahwa tingkat pengetahuan lansia di Kecamatan Medan Selayang baik (95.5%) dengan tindakan pencegahan baik sebesar 48.9% dan pencegahan kurang sebesar 51.1%. Dari hasil analisa koefisen korelasi Spearman’s Rho didapatkan nilai korelasi (ρ) 0.174 yang artinya korelasi sangat lemah, dengan nilai signifikansi (p) 0.104 yang artinya hipotesis ditolak atau tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap pencegahan osteoporosis yang dilakukan lansia di Kecam atan Medan Selayang.
Judul :Hubungan pengetahuan dan pencegahan osteoporosis
yang dilakukan lansia di Kecamatan Medan Selayang
Nama : Maha Sari Karolina. B
NIM : 051101052
Jurusan : S1 Ilmu Keperawatan
Tahun Akademik : 2008/2009
Osteopor osis adalah salah satu penyakit degneratif yang banyak dialami lansia,
yaitu berkurangnya kepadatan/massa tulang yang mengakibatkan tulang keropos
dan mudah patah, orang yang mengalami patah tulang membutuhkan banyak
biaya untuk pengobatannya dan mengakibatkan orang tersebut tidak lagi produktif
serta selalu bergantung pada orang lain. Di Indonesia 19,7% dari jumlah lansia
atau sekitar 3,6 juta orang diantaranya menderita osteoporosis.
Penelitian ini selain bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan da n
tindakan pencegahan yang dilakukan lansia juga mengidentifikasi hubungan
pengetahuan terhadap tindakan pencegahan yang dilakukan lansia di Kecamatan
Medan Selayang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan
sampel sebanyak 88 orang l ansia berusia diatas 60 tahun yang berada di
Kecamatan Medan Selayang berdasarkan tabel Population Correlation Coeffition
pada tingkat signifikansi (α) = 0.05, power (β) = 0.80 dan efek size (γ) = 0,30.
Kriteria sampel yaitu responden yang tidak mengalami gangguan pendengaran,
bisa berbahasa Indonesia dan bersedia menjadi responden. Tehnik pengambilan
sampel menggunakan teknik non probability sampling jenis convenience sampling
dengan menggunakan kuisioner. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif
dengan frekuensi dan persentase, dan analisa korelasi menggunakan koefisien
korelasi Spearman’s Rho.
Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa mayoritas umur responden
berada antara 60 -70 tahun (77,3%). Berdasarkan jenis kelamin mayoritas
responden berjenis kelamin perempuan (63.6%) sedangkan berdasarkan pekerjaan
mayoritas responden adalah ibu rumah tangga/tidak bekerja (45.5%). Pendapatan
responden mayoritas < 800 ribu (39.8%) sedangkan pendidikan responden mayoritas adalah SD/Sederajat (42.0%) dan mayoritas responden berasal dari suku Jawa (39.8%) dan diketahui bahwa tingkat pengetahuan lansia di Kecamatan Medan Selayang baik (95.5%) dengan tindakan pencegahan baik sebesar 48.9% dan pencegahan kurang sebesar 51.1%. Dari hasil analisa koefisen korelasi Spearman’s Rho didapatkan nilai korelasi (ρ) 0.174 yang artinya korelasi sangat lemah, dengan nilai signifikansi (p) 0.104 yang artinya hipotesis ditolak atau tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap pencegahan osteoporosis yang dilakukan lansia di Kecam atan Medan Selayang.