ABSTRAK
Tujuan : Untuk mengevaluasi penatalaksanaan kala tiga persalinan oleh bidan
yang pernah mengikuti program pelatihan Asuhan Persalinan Normal di klinik
atau praktek bidan di Kodya Medan.
Rancangan Penelitian : merupakan penelitian obser vasional yang dilakukan
secara cross sectional.
Hasil Penelitian : pada 80 bidan yang diobse rvasi didapatkan 11 bidan (14%)
yang melaksanakan manajemen aktif kala ti ga sesuai dengan kriteria, dan 69
bidan (86%) melaksanakan manajemen akti f kala tiga tidak sesuai dengan
kriteria. Adapun kriteria yang digunakan dalam penel itian ini adalah kriteria yang
sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal (APN). Adapun penggunaan
komponen-komponen manajemen aktif kala tiga adalah pengg unaan oksitosin
sebagai uterotonika (100%), pemberiannya sesudah bayi lahir (100%), rute
pemberian secara intramuskular (100%), waktu pemberian dalam waktu 2 menit
(77%). Pelepasan plasenta dengan meto de penegangan tali pusat terkendali
(53%), massase segera (58%), palpasi tiap 15 menit (38%). Rata-rata lamanya
kala tiga pada yang melaksanakan sesuai APN adalah 282 detik, yaitu lebih
cepat dibanding yang tidak sesuai APN yaitu 365 detik (p<0,001). Sementara itu jumlah darah yang hilang pada yang sesuai APN 269 ml dan yang tidak sesuai APN adalah 333 ml (p<0,001). Berbaga i alasan dikemukakan pada bidan yang tidak melaksanakan sesuai kriteria APN, faktor kebijakan pemerintah (100%), dan dari faktor penolong, 66% merasa tidak yakin akan efektifitas manajemen aktif kala tiga sesuai APN dan 34% merasa kondisi li ngkungan tidak mendukung dalam hal pelaksanaan metode tersebut. Kesimpulan : dari hasil observasi ini di temukan banyaknya variasi dari manajemen aktif kala III. Meskipun begitu, manajemen aktif kala tiga yang sesuai dengan kriteria APN secara statistik me mberikan keuntungan lebih baik dalam hal lamanya kala tiga dan jumlah darah yang hilang. Kata Kunci : Manajemen Aktif Kala Tiga.
Tujuan : Untuk mengevaluasi penatalaksanaan kala tiga persalinan oleh bidan
yang pernah mengikuti program pelatihan Asuhan Persalinan Normal di klinik
atau praktek bidan di Kodya Medan.
Rancangan Penelitian : merupakan penelitian obser vasional yang dilakukan
secara cross sectional.
Hasil Penelitian : pada 80 bidan yang diobse rvasi didapatkan 11 bidan (14%)
yang melaksanakan manajemen aktif kala ti ga sesuai dengan kriteria, dan 69
bidan (86%) melaksanakan manajemen akti f kala tiga tidak sesuai dengan
kriteria. Adapun kriteria yang digunakan dalam penel itian ini adalah kriteria yang
sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal (APN). Adapun penggunaan
komponen-komponen manajemen aktif kala tiga adalah pengg unaan oksitosin
sebagai uterotonika (100%), pemberiannya sesudah bayi lahir (100%), rute
pemberian secara intramuskular (100%), waktu pemberian dalam waktu 2 menit
(77%). Pelepasan plasenta dengan meto de penegangan tali pusat terkendali
(53%), massase segera (58%), palpasi tiap 15 menit (38%). Rata-rata lamanya
kala tiga pada yang melaksanakan sesuai APN adalah 282 detik, yaitu lebih
cepat dibanding yang tidak sesuai APN yaitu 365 detik (p<0,001). Sementara itu jumlah darah yang hilang pada yang sesuai APN 269 ml dan yang tidak sesuai APN adalah 333 ml (p<0,001). Berbaga i alasan dikemukakan pada bidan yang tidak melaksanakan sesuai kriteria APN, faktor kebijakan pemerintah (100%), dan dari faktor penolong, 66% merasa tidak yakin akan efektifitas manajemen aktif kala tiga sesuai APN dan 34% merasa kondisi li ngkungan tidak mendukung dalam hal pelaksanaan metode tersebut. Kesimpulan : dari hasil observasi ini di temukan banyaknya variasi dari manajemen aktif kala III. Meskipun begitu, manajemen aktif kala tiga yang sesuai dengan kriteria APN secara statistik me mberikan keuntungan lebih baik dalam hal lamanya kala tiga dan jumlah darah yang hilang. Kata Kunci : Manajemen Aktif Kala Tiga.