ABSTRAK
Aliran darah otak (ADO) akan turun dalam beberapa jam setelah cedera kepala.
Pada keadaan autoregulasi normal, fungsi aliran darah otak disesuaikan oleh
radius pembuluh darah untuk meng konpensasi perubahan tekanan dan
viskositas darah. Saat cedera kepala, dimana fungsi autoregulasi hilang dan
radius pembuluh darah berdilatasi maksimal, viskositas menjadi sangat penting
dalam menentukan ADO. Hematokrit menjadi sangat menentukan viskositas.
Beberapa Study klinik membuktikan, peningkatan hematokrit berhubungan
dengan penurunan ADO. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan
hematokrit pada cedera kepala ringan dan berat. Rancangan penelitian yang
dipakai adalah cross sectional study dengan jumlah sampel 20 penderita cedera
kepala ringan dan 20 penderita cedera kepala berat, dilakukan di subdepartemen
bedah saraf RSUP.H.Adam Malik dan RSUD Pirngadi Medan, selama kurun
waktu bulan Desember 2008 sampai bulan April 2009. Sampel penelitian adalah
kelompok penderita cedera kepala ringan dan berat dibawah 24 jam yang datang
ke rumah sakit, usia 16 – 60 tahun, tidak dalam keadaan syok. Terhadap
penderita dilakukan pengambilan darah dalam 24 jam setelah cedera kepala
kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium Hematokrit. Pada penelitian ini
penelitian ini ditemukan hematokrit berbeda secara bermakna antara cedera
kepala ringan dan berat ( p= 0,004 ). Jenis kelamin dan umur umur tidak
memberikan perbedaan secara bermakna ( p>0,05). Korelasi hematokrit dan
GCS berhubungan sedang (0,448), arah korelasi positip, dengan p < 0,05. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hematokrit pada cedera kepala ringan lebih tinggi dibandingkan dengan cedera kepala berat. Kata kunci : Hematokrit,Cedera kepala, Aliran darah otak