ABSTRAK
Infeksi cacing usus masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia dan beberapa negara di dunia terutama pada negara berkembang di daerah
tropis. Infeksi cacing dapat mengenai semua golongan umur, tetapi prevalensi tinggi
terutama pada golongan anak usia sekolah dasar. Trikuriasis merupakan penyakit
infeksi cacing Trichuris trichiura yang diperkirakan mencapai 800 juta kasus
diseluruh dunia.
Dalam usaha pencegahan dan pengobatan penyakit kecacin gan, pemerintah
telah melaksanakan berbagai program pemb erantasan penyakit kecacingan, antara
lain pemberian obat cacing pada anak usia sekolah dasar, tetapi hasilnya belum
cukup memuaskan.
Laporan hasil beberapa peneli tian menunjukkan bahwa pemberian
Albendazole dosis sekali sehari selama 1 ha ri untuk menanggulangi trikuriasis
belum memberikan efek yang optimal. Berdasar kenyataan ini perlu diteliti berapa
lama pemberian Albendazole dosis sekali sehari untuk mencapai efek yang optimal
pada penanggulangan infeksi Trichuris trichiura. Dilakukan penelitian pemakaian
Albendazole dosis 400 mg sekali sehari selama 1 hari, 2 hari dan 3 hari, metode
Clinical Trial prospektip dengan one group pre and post test design di Sekolah
Dasar Negeri No.067230, Kelurahan Tem bung Kota, Kecamatan Medan Tembung,
Kota Madya Medan pada bulan Juni 2007. Dari 559 murid yang ada, 165 murid
memenuhi persyaratan penelitian yang kita bagi dalam 3 kelompok pemberian obat.
Ada perbedaan bermakna dalam penurunan jumlah telur rata-rata sebelum dan
sesudah pengobatan pada ketiga kelom pok pengobatan dan penurunan intensitas
infeksi pada ketiga kelompok pengobatan.( p= 0,0001 ). Albendazole dosis 400 mg
sekali sehari selama 1 hari kurang efektif untuk trikuriasis dengan intensitas sedang
dan berat pada ketiga kelompok pengobatan, tetapi albendazole dosis 400 mg sekali
sehari selama 3 hari efektif untuk intens itas ringan karena mempunyai Cure Rate
96,65 % dan Eggs Reduction Rate 99,64 %
Kata kunci : Trichuris trichiura, Intensitas infeksi, Cure Rate, Eggs Reduction
Rate
Infeksi cacing usus masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia dan beberapa negara di dunia terutama pada negara berkembang di daerah
tropis. Infeksi cacing dapat mengenai semua golongan umur, tetapi prevalensi tinggi
terutama pada golongan anak usia sekolah dasar. Trikuriasis merupakan penyakit
infeksi cacing Trichuris trichiura yang diperkirakan mencapai 800 juta kasus
diseluruh dunia.
Dalam usaha pencegahan dan pengobatan penyakit kecacin gan, pemerintah
telah melaksanakan berbagai program pemb erantasan penyakit kecacingan, antara
lain pemberian obat cacing pada anak usia sekolah dasar, tetapi hasilnya belum
cukup memuaskan.
Laporan hasil beberapa peneli tian menunjukkan bahwa pemberian
Albendazole dosis sekali sehari selama 1 ha ri untuk menanggulangi trikuriasis
belum memberikan efek yang optimal. Berdasar kenyataan ini perlu diteliti berapa
lama pemberian Albendazole dosis sekali sehari untuk mencapai efek yang optimal
pada penanggulangan infeksi Trichuris trichiura. Dilakukan penelitian pemakaian
Albendazole dosis 400 mg sekali sehari selama 1 hari, 2 hari dan 3 hari, metode
Clinical Trial prospektip dengan one group pre and post test design di Sekolah
Dasar Negeri No.067230, Kelurahan Tem bung Kota, Kecamatan Medan Tembung,
Kota Madya Medan pada bulan Juni 2007. Dari 559 murid yang ada, 165 murid
memenuhi persyaratan penelitian yang kita bagi dalam 3 kelompok pemberian obat.
Ada perbedaan bermakna dalam penurunan jumlah telur rata-rata sebelum dan
sesudah pengobatan pada ketiga kelom pok pengobatan dan penurunan intensitas
infeksi pada ketiga kelompok pengobatan.( p= 0,0001 ). Albendazole dosis 400 mg
sekali sehari selama 1 hari kurang efektif untuk trikuriasis dengan intensitas sedang
dan berat pada ketiga kelompok pengobatan, tetapi albendazole dosis 400 mg sekali
sehari selama 3 hari efektif untuk intens itas ringan karena mempunyai Cure Rate
96,65 % dan Eggs Reduction Rate 99,64 %
Kata kunci : Trichuris trichiura, Intensitas infeksi, Cure Rate, Eggs Reduction
Rate