BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kanker ovarium masih merupakan suatu problem yang cukup serius pada
penyakit ginekologi onkologi, disebabkan karena masih banyak di jumpai
pada pasien tanpa adanya suatu gejala sa mpai terjadi metastase. Di
Amerika Serikat di jumpai 23.000 ka sus baru dari kanker ovarium dan di
jumpai 14.000 kematian pada laporan t ahun 2000. ini memberi kontribusi
yang tinggi pada keganasan ginekologi.1,7
Kanker ovarium merupakan kanker nomor 4 tersering pada perempuan
dan merupakan keganasan ginekologi nom or 2 tersering setelah kanker
endometrium. Pada tahun 1999, angka kejadian kanker ovarium mencapai
6000 kasus / tahun di Inggris. Sedangkan American Cancer Society
memperkirakan bahwa pada tahun 2003, lebih dari 25.000 perempuan
Amerika akan di diagnosis menderit a kanker ovarium di mana 14.500
kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Hal ini menyebabkan
kanker ovarium di anggap sebagai penyebab kematian utama kanker
ginekologi.1
Rasio angka kesakitan dan penyakit yang meningkat berhubungan dengan
kanker ovarium, disebabkan oleh karena ketiadaan cara untuk mengenal
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
tanda dan stadium dini, dimana 70% dari penderita kanker ovarium
didiagnosa pada stadium lanjut. 4,6,7
Penyakit ini mempunyai angka ket ahanan hidup 5 tahun sebesar 85% jika
didiagnosa pada stadium dini (stadium I atau II), tetapi akan menurun
sampai kurang dari 20% pada wanita bila diagnosa baru ditegakkan pada
stadium III atau IV. Jelasnya, perkembangan metode baru dalam
mendiagnosa kanker ovarium stadium dini akan memberikan kontribusi
dalam mempengaruhi prognosa. 5,6,7
CA 125 sebagai petanda tumor ovarium telah ditemukan kira-kira 20 tahun
yang lalu. Nilai CA 125 secara klin is dipakai sebagai pemantau penyakit,
dan digunakan sebagai penolong untuk deteksi dini terhadap kekambuhan
dan juga dipakai untuk menduga respon terhadap terapi. 2,7,8,9,10
Rantaian gen pada manusia member ikan harapan bahwa petanda tumor
yang baru mungkin dapat diteliti. Dengan menggunakan teor i asal mula
gen pada manusia, dapat d iidentifikasi kandidat petanda tumor untuk
dipakai sebagai diagnosa dan prognostik dari kanker ovarium. 7
Kallikrein adalah subgrup dari kelom pok enzim serin protease. Pada
mulanya diketahui bahwa gen kallikre in terdiri dari 3 macam, kemudian
pada tiga tahun terakhir dapat dite liti lokasi dari gen tersebut dan
ditemukan juga bahwa gen kallikrein terdiri dari 15 macam. Kallikrein
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
diekspresikan pada banyak jaringan, termasuk produksi hormon steroid
atau jaringan yang dipengaruhi hormon s eperti prostat, payudara, ovarium
dan testis. 11,12,13
Jaringan kallikrein adalah sebuah subgrup dari protease serin yang
dikarakteristikkan oleh homologny a terhadap jaringan kallikrein
sebenarnya, yang di kodekan oleh gen KLK1. Secara khusus, mereka
membagi urutan tingkat tinggi serta kesamaan dalam struktural, dan paling
sedikit dalam tiga spesies: tikus ( hewan pengerat ) dan manusia dimana
gen-gennya terkelompok secara bersama pada satu lokus.12,13
Meskipun secara struktural dikons ervasi, kemampuan gen-gen ini untuk
mengetahui atau memprediksi fungsi en zimatik adalah sifat yang spesifik
dan memiliki jarak satu sama lain. Gen-gen ini juga membagi rentang pola
ekspresi yang lebar, menunjukkan ke terlibatannya dalam rentang proses
fisiologi yang berbeda.12,13
Beberapa hasil penelitian di Indonesia didapati angka kejadian kanker
ovarium sebesar 30,5% di Yogyakarta tahun 1976, di Jakarta 13,8% tahun
1990 dari seluruh kanker ginekologi s. Sementara di Medan tahun 1970-
1973 ditemukan sebesar 16,9%.4
Insiden kanker ovarium pada wanita dibawah usia 40 tahun adalah 1,4 per
100.000 wanita, meningkat menjadi 45 per 100.000 wanita diatas usia 60
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
tahun. Laporan lain m enyebutkan bahwa kanker ovarium jarang pada
wanita dibawah usia 40 tahun. Pada usia 40-44 tahun didapati 15-16 per
100.000 meningkat mencapai puncak m enjadi 57 per 100.000 pada usia
70-74 tahun. Median usia saat diagn osis adalah 63 dan sebanyak 48%
berusia 65 tahun atau lebih.4
Kanker epitel ovarium adalah sebagai penyebab yang letal pada
keganasan ginekologi. Petanda tumor yang adekuat adalah CA 125, yang
dapat dideteksi pada serum darah lebih dari 80% w anita penderita kanker
ovarium. Bagaimana pun CA125 hanya menunjukkan suatu respon
terhadap terapi atau progresifitas dari penyakit, bukan sebagai pertanda
diagnostik ataupun prognostik dari penyakit ini. 2,13,16
Kallikrein adalah kelom pok serine protease dengan derajat substrat yang
tinggi dan ekspresi yang berma cam-macam pada jaringan berbeda dan
cairan tubuh. Terminologi “kallikrein” muncul pada literatur untuk pertama
kali pada tahun 1930. Enzim protease ini dijumpai dalam jumlah yang
banyak pada pankreas “
( pankreas disebut kallikreas dalam bahasa Yunani ).14,15,16
Saat ini kallikarein dibagi menjadi dua grup; kallikrein plasma dan kallikrein
jaringan, yang berbeda secara bermakna terhadap berat molekul,
spesifisitas substrat, karakteris tik imunologi, struktur gen, dan tipe
pelepasan kinin.14
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
Plasma kallikrein hanya diekspresikan pada hati dan dapat mempengaruhi
bekuan darah, fibrinolisis, pengaturan te kanan darah dan reaksi inflamasi.
Kallikrein pada jaringan adalah ke lompok enzim yang mempunyai
persamaan substansi pada tingkat gen dan protein. Kallikrein jaringan ini
mempengaruhi proses post translas i dari polipeptida (seperti-kininogen)
dan pelepasan terhadap peptid a-peptida aktif yang potensial (seperti -
kinin).14
Kallikrein jaringan disebut juga kinin ogenase. Kininogenase atau kininase
adalah suatu enzim bentuk kinin inak tif. Pankreas/renal atau K1, adalah
salah satu enzim kallikrein dari kall ikrein tubuh manusia dan hewan, yang
mempunyai aktifitas kininogenase; melepaskan lysil-bradikinin dari
kininogen. 14
Human Kallikrein 1 (hK 1) juga me mpunyai efek terhadap tekanan darah,
balans elektrolit dan reaksi inflamasi; kallikrein ini mungkin juga sebagai
intisari dari berbagai substrat seperti growth faktor, hormon dan cytokines.
14,15
Sistem kallikrein-kinin telah dit unjukkan pada aktivasi angiogenesis dari
percobaan terhadap tikus. Konsep kallikrein jaringan tidak hanya
menunjukkan enzim-enzim dan fungsi-fung si yang telah dijelaskan diatas,
tetapi juga terhadap kelompok enzim dengan penyimpanan gen dan
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
struktur protein yang berlokasi pada lokus gen yang sama seperti gen hK1.
15
Sebelumnya telah di temukan bahwa protein hK6 dapat di jumpai pada
banyak cairan biologis termasuk cairan serebrospinal, ASI, serum darah
pria – wanita , cairan semen, cairan amnion dan pada sitoplasma kanker
payudara.
Diamandis 2000, melakukan pemeriksaan secara immuno assay
melaporkan bahwa di jumpai peningkatan secara bermakna konsentrasi
hK6 pada kanker ovarium di bandingkan keganasan lainnya seperti kanker
payudara , kanker tiroid, kanker prostat dan kanker saluran cerna.37,38
Hingga saat ini belum ada metode skrining yang efektif untuk kanker
ovarium sehingga 70 % kasus ditemukan pada keadaan yang sudah lanjut
yakni setelah tumor menyebar jauh diluar ovarium2
Hal ini yang melatarbelakangi penelitian ini di lakukan .
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Belum adanya suatu biomarker te rhadap kanker ovarium yang dapat
mendeteksi secara akurat kejadi an keganasan ovarium dan sekaligus
dapat sebagai penentu prognostik dari penyakit ini.
Apakah hK6 lebih tepat dalam memp rediksi keganasan tumor ovarium
dibanding CA 125
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
1.3.1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu i ketepatan Human Kallikrein 6
untuk memprediksi keganasan ovarium dibandingkan dengan CA125
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui ketepatan hK 6 dalam memprediksi keganasan
tumor ovarium
2. Menentukan kadar rata-rata Human Kallikrein 6 pada keganasan
ovarium.
3. Untuk melihat ketepatan Human Kallikrein 6 dibandingkan dengan
kadar CA125 untuk memprediksi keganasan tumor ovarium.
4. Untuk memprediksi keganasan pra bedah pada tumor ovarium.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
1. Dengan hasil p enelitian ini dapat di lihat apakah kadar Human
Kallikrein 6 lebih efektif dipergunakan untuk memprediksi
keganasan ovarium di bandingkan CA125.
2. Hasil penelitian ini d apat menjadi dasar untuk penelitian lanjutan
sehingga dapat dibuktikan bahwa kadar Human Kallikrein dapat
dipakai sebagai biomarker pada keganasan ovarium.
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
1.5. KERANGKA KERJA PENELITIAN
Tumor Ovarium
Kriteria inklusi/ eksklusi
puasa
Diambil darah 10 cc
operatif
Benigna Maligna
Histopatologi Stadium
CA 125 hK6 CA 125 hK6
Histopatologi
Bagan 1. Kerangka kerja penelitian
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kanker ovarium masih merupakan suatu problem yang cukup serius pada
penyakit ginekologi onkologi, disebabkan karena masih banyak di jumpai
pada pasien tanpa adanya suatu gejala sa mpai terjadi metastase. Di
Amerika Serikat di jumpai 23.000 ka sus baru dari kanker ovarium dan di
jumpai 14.000 kematian pada laporan t ahun 2000. ini memberi kontribusi
yang tinggi pada keganasan ginekologi.1,7
Kanker ovarium merupakan kanker nomor 4 tersering pada perempuan
dan merupakan keganasan ginekologi nom or 2 tersering setelah kanker
endometrium. Pada tahun 1999, angka kejadian kanker ovarium mencapai
6000 kasus / tahun di Inggris. Sedangkan American Cancer Society
memperkirakan bahwa pada tahun 2003, lebih dari 25.000 perempuan
Amerika akan di diagnosis menderit a kanker ovarium di mana 14.500
kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Hal ini menyebabkan
kanker ovarium di anggap sebagai penyebab kematian utama kanker
ginekologi.1
Rasio angka kesakitan dan penyakit yang meningkat berhubungan dengan
kanker ovarium, disebabkan oleh karena ketiadaan cara untuk mengenal
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
tanda dan stadium dini, dimana 70% dari penderita kanker ovarium
didiagnosa pada stadium lanjut. 4,6,7
Penyakit ini mempunyai angka ket ahanan hidup 5 tahun sebesar 85% jika
didiagnosa pada stadium dini (stadium I atau II), tetapi akan menurun
sampai kurang dari 20% pada wanita bila diagnosa baru ditegakkan pada
stadium III atau IV. Jelasnya, perkembangan metode baru dalam
mendiagnosa kanker ovarium stadium dini akan memberikan kontribusi
dalam mempengaruhi prognosa. 5,6,7
CA 125 sebagai petanda tumor ovarium telah ditemukan kira-kira 20 tahun
yang lalu. Nilai CA 125 secara klin is dipakai sebagai pemantau penyakit,
dan digunakan sebagai penolong untuk deteksi dini terhadap kekambuhan
dan juga dipakai untuk menduga respon terhadap terapi. 2,7,8,9,10
Rantaian gen pada manusia member ikan harapan bahwa petanda tumor
yang baru mungkin dapat diteliti. Dengan menggunakan teor i asal mula
gen pada manusia, dapat d iidentifikasi kandidat petanda tumor untuk
dipakai sebagai diagnosa dan prognostik dari kanker ovarium. 7
Kallikrein adalah subgrup dari kelom pok enzim serin protease. Pada
mulanya diketahui bahwa gen kallikre in terdiri dari 3 macam, kemudian
pada tiga tahun terakhir dapat dite liti lokasi dari gen tersebut dan
ditemukan juga bahwa gen kallikrein terdiri dari 15 macam. Kallikrein
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
diekspresikan pada banyak jaringan, termasuk produksi hormon steroid
atau jaringan yang dipengaruhi hormon s eperti prostat, payudara, ovarium
dan testis. 11,12,13
Jaringan kallikrein adalah sebuah subgrup dari protease serin yang
dikarakteristikkan oleh homologny a terhadap jaringan kallikrein
sebenarnya, yang di kodekan oleh gen KLK1. Secara khusus, mereka
membagi urutan tingkat tinggi serta kesamaan dalam struktural, dan paling
sedikit dalam tiga spesies: tikus ( hewan pengerat ) dan manusia dimana
gen-gennya terkelompok secara bersama pada satu lokus.12,13
Meskipun secara struktural dikons ervasi, kemampuan gen-gen ini untuk
mengetahui atau memprediksi fungsi en zimatik adalah sifat yang spesifik
dan memiliki jarak satu sama lain. Gen-gen ini juga membagi rentang pola
ekspresi yang lebar, menunjukkan ke terlibatannya dalam rentang proses
fisiologi yang berbeda.12,13
Beberapa hasil penelitian di Indonesia didapati angka kejadian kanker
ovarium sebesar 30,5% di Yogyakarta tahun 1976, di Jakarta 13,8% tahun
1990 dari seluruh kanker ginekologi s. Sementara di Medan tahun 1970-
1973 ditemukan sebesar 16,9%.4
Insiden kanker ovarium pada wanita dibawah usia 40 tahun adalah 1,4 per
100.000 wanita, meningkat menjadi 45 per 100.000 wanita diatas usia 60
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
tahun. Laporan lain m enyebutkan bahwa kanker ovarium jarang pada
wanita dibawah usia 40 tahun. Pada usia 40-44 tahun didapati 15-16 per
100.000 meningkat mencapai puncak m enjadi 57 per 100.000 pada usia
70-74 tahun. Median usia saat diagn osis adalah 63 dan sebanyak 48%
berusia 65 tahun atau lebih.4
Kanker epitel ovarium adalah sebagai penyebab yang letal pada
keganasan ginekologi. Petanda tumor yang adekuat adalah CA 125, yang
dapat dideteksi pada serum darah lebih dari 80% w anita penderita kanker
ovarium. Bagaimana pun CA125 hanya menunjukkan suatu respon
terhadap terapi atau progresifitas dari penyakit, bukan sebagai pertanda
diagnostik ataupun prognostik dari penyakit ini. 2,13,16
Kallikrein adalah kelom pok serine protease dengan derajat substrat yang
tinggi dan ekspresi yang berma cam-macam pada jaringan berbeda dan
cairan tubuh. Terminologi “kallikrein” muncul pada literatur untuk pertama
kali pada tahun 1930. Enzim protease ini dijumpai dalam jumlah yang
banyak pada pankreas “
( pankreas disebut kallikreas dalam bahasa Yunani ).14,15,16
Saat ini kallikarein dibagi menjadi dua grup; kallikrein plasma dan kallikrein
jaringan, yang berbeda secara bermakna terhadap berat molekul,
spesifisitas substrat, karakteris tik imunologi, struktur gen, dan tipe
pelepasan kinin.14
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
Plasma kallikrein hanya diekspresikan pada hati dan dapat mempengaruhi
bekuan darah, fibrinolisis, pengaturan te kanan darah dan reaksi inflamasi.
Kallikrein pada jaringan adalah ke lompok enzim yang mempunyai
persamaan substansi pada tingkat gen dan protein. Kallikrein jaringan ini
mempengaruhi proses post translas i dari polipeptida (seperti-kininogen)
dan pelepasan terhadap peptid a-peptida aktif yang potensial (seperti -
kinin).14
Kallikrein jaringan disebut juga kinin ogenase. Kininogenase atau kininase
adalah suatu enzim bentuk kinin inak tif. Pankreas/renal atau K1, adalah
salah satu enzim kallikrein dari kall ikrein tubuh manusia dan hewan, yang
mempunyai aktifitas kininogenase; melepaskan lysil-bradikinin dari
kininogen. 14
Human Kallikrein 1 (hK 1) juga me mpunyai efek terhadap tekanan darah,
balans elektrolit dan reaksi inflamasi; kallikrein ini mungkin juga sebagai
intisari dari berbagai substrat seperti growth faktor, hormon dan cytokines.
14,15
Sistem kallikrein-kinin telah dit unjukkan pada aktivasi angiogenesis dari
percobaan terhadap tikus. Konsep kallikrein jaringan tidak hanya
menunjukkan enzim-enzim dan fungsi-fung si yang telah dijelaskan diatas,
tetapi juga terhadap kelompok enzim dengan penyimpanan gen dan
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
struktur protein yang berlokasi pada lokus gen yang sama seperti gen hK1.
15
Sebelumnya telah di temukan bahwa protein hK6 dapat di jumpai pada
banyak cairan biologis termasuk cairan serebrospinal, ASI, serum darah
pria – wanita , cairan semen, cairan amnion dan pada sitoplasma kanker
payudara.
Diamandis 2000, melakukan pemeriksaan secara immuno assay
melaporkan bahwa di jumpai peningkatan secara bermakna konsentrasi
hK6 pada kanker ovarium di bandingkan keganasan lainnya seperti kanker
payudara , kanker tiroid, kanker prostat dan kanker saluran cerna.37,38
Hingga saat ini belum ada metode skrining yang efektif untuk kanker
ovarium sehingga 70 % kasus ditemukan pada keadaan yang sudah lanjut
yakni setelah tumor menyebar jauh diluar ovarium2
Hal ini yang melatarbelakangi penelitian ini di lakukan .
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Belum adanya suatu biomarker te rhadap kanker ovarium yang dapat
mendeteksi secara akurat kejadi an keganasan ovarium dan sekaligus
dapat sebagai penentu prognostik dari penyakit ini.
Apakah hK6 lebih tepat dalam memp rediksi keganasan tumor ovarium
dibanding CA 125
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
1.3.1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu i ketepatan Human Kallikrein 6
untuk memprediksi keganasan ovarium dibandingkan dengan CA125
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui ketepatan hK 6 dalam memprediksi keganasan
tumor ovarium
2. Menentukan kadar rata-rata Human Kallikrein 6 pada keganasan
ovarium.
3. Untuk melihat ketepatan Human Kallikrein 6 dibandingkan dengan
kadar CA125 untuk memprediksi keganasan tumor ovarium.
4. Untuk memprediksi keganasan pra bedah pada tumor ovarium.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
1. Dengan hasil p enelitian ini dapat di lihat apakah kadar Human
Kallikrein 6 lebih efektif dipergunakan untuk memprediksi
keganasan ovarium di bandingkan CA125.
2. Hasil penelitian ini d apat menjadi dasar untuk penelitian lanjutan
sehingga dapat dibuktikan bahwa kadar Human Kallikrein dapat
dipakai sebagai biomarker pada keganasan ovarium.
Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007
USU e-Repository © 2008
1.5. KERANGKA KERJA PENELITIAN
Tumor Ovarium
Kriteria inklusi/ eksklusi
puasa
Diambil darah 10 cc
operatif
Benigna Maligna
Histopatologi Stadium
CA 125 hK6 CA 125 hK6
Histopatologi
Bagan 1. Kerangka kerja penelitian