ABSTRAK
Tujuan : Mengetahui ketepatan pemeriksaan klinis, bajah dan potong
beku pada nodul tunggal tiroid.
Latar belakang : Tumor tiroid me rupakan sistem endokrin yang
terbanyak dijumpai. Angka prevalensinya meningkat dengan
bertambahnya usia. Tingginya angk a operasi dalam penatalaksanaan
nodul tiroid, hal ini disebabkan diagnosa preoperatif yang belum
memberikan akurasi yang optimal . Pemeriksaan bajah merupakan
pemeriksaan nodul tiroid yang paling murah dan efektif. Pemeriksaan
potong beku intraoperatif untuk mengkonfirmasi hasil bajah dan
digunakan sebagai das ar menentukan tindakan operasi defenitif
tiroidektomi. Penelitian ini akan menilai dan mem bandingkan ketepatan
pemeriksaan klinis, sitologi bajah dan potong beku pada nodul tunggal
tiroid dengan pemeriksaan histopatologi sebagai baku emas.
Metode : Penelitian dilakukan pada 51 pasien yang menderita nodul
tunggal tiroid di poliklinik bedah onkol ogi RSUP H. Adam Malik Medan.
Seluruh penderita di lakukan pemeriksaan klinis, sitologi bajah preoperatif
dan pemeriksaan potong beku intraoperat if serta blok parafin pasca
operatif. Hasil-hasil pemeriksaan diisikan ke dalam Daftar Isian Penelitian,
dianalisa secara statistik dengan tabel 2x2 dan regresi logistik multipel
SPSS Window 10.0 untuk menentukan angka probabilitas ganas
diagnostik secara bivariat dan multivariat.
Hasil : Dari 51 kasus penelitian dijumpai 17 kasus (33,3%) kanker
tiroid, perempuan 14 kasus (27,3%) dan la ki-laki 3 kasus (5,8%). Kanker
tiroid jenis papiler 10 kasus (58,82%) dan jenis folikuler 7 kasus (41,18%).
Akurasi pemeriksaan klinis (76, 5%) dan bajah (80,4%) lebih rendah
daripada pemeriksaan potong beku (96,1%). Pemeriksaan potong beku
memberikan nilai sensitivitas 88,2 %, spesifitas 100% dan probabilitas
ganas 94,3% (p<0,05).
Kesimpulan : Pemeriksaan kombinasi klinis, bajah dan potong beku
memberikan nilai probabilitas ganas yang sangat tinggi (97,1%) dalam
menentukan keganasan nodul tunggal tiroid dan perlu dipertimbangkan
terus sebagai standar dalam penanganan nodul tiroid jika fasilitas potong
beku tersedia.
Kata kunci : nodul tunggal tiroid, pemeriksaan klinis, bajah/ aspirasi
jarum halus, potong beku, baku emas, ti roidektomi, akurasi, probabilitas
ganas.
Tujuan : Mengetahui ketepatan pemeriksaan klinis, bajah dan potong
beku pada nodul tunggal tiroid.
Latar belakang : Tumor tiroid me rupakan sistem endokrin yang
terbanyak dijumpai. Angka prevalensinya meningkat dengan
bertambahnya usia. Tingginya angk a operasi dalam penatalaksanaan
nodul tiroid, hal ini disebabkan diagnosa preoperatif yang belum
memberikan akurasi yang optimal . Pemeriksaan bajah merupakan
pemeriksaan nodul tiroid yang paling murah dan efektif. Pemeriksaan
potong beku intraoperatif untuk mengkonfirmasi hasil bajah dan
digunakan sebagai das ar menentukan tindakan operasi defenitif
tiroidektomi. Penelitian ini akan menilai dan mem bandingkan ketepatan
pemeriksaan klinis, sitologi bajah dan potong beku pada nodul tunggal
tiroid dengan pemeriksaan histopatologi sebagai baku emas.
Metode : Penelitian dilakukan pada 51 pasien yang menderita nodul
tunggal tiroid di poliklinik bedah onkol ogi RSUP H. Adam Malik Medan.
Seluruh penderita di lakukan pemeriksaan klinis, sitologi bajah preoperatif
dan pemeriksaan potong beku intraoperat if serta blok parafin pasca
operatif. Hasil-hasil pemeriksaan diisikan ke dalam Daftar Isian Penelitian,
dianalisa secara statistik dengan tabel 2x2 dan regresi logistik multipel
SPSS Window 10.0 untuk menentukan angka probabilitas ganas
diagnostik secara bivariat dan multivariat.
Hasil : Dari 51 kasus penelitian dijumpai 17 kasus (33,3%) kanker
tiroid, perempuan 14 kasus (27,3%) dan la ki-laki 3 kasus (5,8%). Kanker
tiroid jenis papiler 10 kasus (58,82%) dan jenis folikuler 7 kasus (41,18%).
Akurasi pemeriksaan klinis (76, 5%) dan bajah (80,4%) lebih rendah
daripada pemeriksaan potong beku (96,1%). Pemeriksaan potong beku
memberikan nilai sensitivitas 88,2 %, spesifitas 100% dan probabilitas
ganas 94,3% (p<0,05).
Kesimpulan : Pemeriksaan kombinasi klinis, bajah dan potong beku
memberikan nilai probabilitas ganas yang sangat tinggi (97,1%) dalam
menentukan keganasan nodul tunggal tiroid dan perlu dipertimbangkan
terus sebagai standar dalam penanganan nodul tiroid jika fasilitas potong
beku tersedia.
Kata kunci : nodul tunggal tiroid, pemeriksaan klinis, bajah/ aspirasi
jarum halus, potong beku, baku emas, ti roidektomi, akurasi, probabilitas
ganas.
0 comments:
Posting Komentar
Berikan Komentar yang membangun demi perkembangan Blog ini. Terima kasih buat semuanya yang telah memberikan komentar.
Lihat semua Komentar Klik Disini