ABSTRAK
Judul : Mekanisme Koping Pasangan Infertilitas
Nama : Eva Nurfita.
Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan FK USU
Tahun : 2006 / 2007
Penelitian kualitatif fenomenologis ini bertujuan untuk mengidentifikasi
mekanisme koping yang digunakan oleh pasa ngan infertilitas. Partisipan dalam
penelitian ini berjumlah lima pasangan suami/istri yang belum memiliki anak
pertama setelah setahun lebih perkawinan (infertilitas). Partisipan berdomisili di
Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Pengumpulan data berlangsung
mulai bulan Juni sampai dengan Agustus 2007. Proses pengumpulan data
dilakukan dengan pengisian kuisioner data demografi dan wawancara mendalam
dengan menggunakan alat bantu perekam suara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan infertilitas mengalami
respon berupa kesedihan, cemas, cemburu/iri, isolasi dan marah. Dalam mengatasi
masalah yang berkaitan dengan kondisi in fertilitas maka pasangan menggunakan
cara penyelesaian masalah dengan me nggunakan mekanisme koping berupa
berusaha untuk tetap melakukan program pengobatan baik secara medis atau
secara non medis, mencari informasi, pa srah dan berdo’a, berusaha sabar,
mengambil hikmah dari kondisi, mencari dukungan dari keluarga dan teman,
mengangkat anak, berusaha melupakan masalah dan menceritakan masalah
kepada orang lain. Selain itu pasangan sebagai satu kesatuan dalam keluarga
koping yang digunakan adalah, pengungkapan bersama, pengontrolan makna dari
masalah dengan penilaian pasif, mencari informasi dan mencari dukungan
spiritual. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak selamanya kondisi
infertilitas akan memperburuk hubungan suatu pasangan. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor nilai/konsep yang dimiliki pasa ngan terhadap perkawinan, keyakinan
agama, usia pasangan ketika menikah, komunikasi, dan siapa yang mengalami
masalah fertilitas.
Dalam penanganan pasangan dengan infe rtilitas, perawat dituntut mampu
memberikan asuhan keperawatan yang kompr ehensif, menangani selain faktor
fisik tetapi diharapkan juga mampu me mpertimbangkan sisi psikologis pasangan
tersebut.
Judul : Mekanisme Koping Pasangan Infertilitas
Nama : Eva Nurfita.
Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan FK USU
Tahun : 2006 / 2007
Penelitian kualitatif fenomenologis ini bertujuan untuk mengidentifikasi
mekanisme koping yang digunakan oleh pasa ngan infertilitas. Partisipan dalam
penelitian ini berjumlah lima pasangan suami/istri yang belum memiliki anak
pertama setelah setahun lebih perkawinan (infertilitas). Partisipan berdomisili di
Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Pengumpulan data berlangsung
mulai bulan Juni sampai dengan Agustus 2007. Proses pengumpulan data
dilakukan dengan pengisian kuisioner data demografi dan wawancara mendalam
dengan menggunakan alat bantu perekam suara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan infertilitas mengalami
respon berupa kesedihan, cemas, cemburu/iri, isolasi dan marah. Dalam mengatasi
masalah yang berkaitan dengan kondisi in fertilitas maka pasangan menggunakan
cara penyelesaian masalah dengan me nggunakan mekanisme koping berupa
berusaha untuk tetap melakukan program pengobatan baik secara medis atau
secara non medis, mencari informasi, pa srah dan berdo’a, berusaha sabar,
mengambil hikmah dari kondisi, mencari dukungan dari keluarga dan teman,
mengangkat anak, berusaha melupakan masalah dan menceritakan masalah
kepada orang lain. Selain itu pasangan sebagai satu kesatuan dalam keluarga
koping yang digunakan adalah, pengungkapan bersama, pengontrolan makna dari
masalah dengan penilaian pasif, mencari informasi dan mencari dukungan
spiritual. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak selamanya kondisi
infertilitas akan memperburuk hubungan suatu pasangan. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor nilai/konsep yang dimiliki pasa ngan terhadap perkawinan, keyakinan
agama, usia pasangan ketika menikah, komunikasi, dan siapa yang mengalami
masalah fertilitas.
Dalam penanganan pasangan dengan infe rtilitas, perawat dituntut mampu
memberikan asuhan keperawatan yang kompr ehensif, menangani selain faktor
fisik tetapi diharapkan juga mampu me mpertimbangkan sisi psikologis pasangan
tersebut.