ABSTRAK
Menentukan tinggi badan seseorang merupakan hal yang sangat dibutuhkan
dalam proses identifikasi forensik. Ada banyak cara yang dapat dilakukan ahli
kedokteran forensik maupun antropologi forensik untuk menentukan tinggi badan
seseorang, diantaranya adalah dengan me lakukan pengukuran terhadap bagian tubuh
tertentu lainnya. Salah satu penentuan tinggi badan dapat dilakukan melalui
pengukuran terhadap panjang ruas lengan bawah. Ada berbagai macam formula yang
telah dirumuskan oleh para ahli kedokteran forensik dan antropologi tentang
perkiraan tinggi badan dengan mengukur panjang beberapa tulang panjang,
diantaranya adalah yang dikemukakan oleh Trotter – Glesser ( tahun 1952, 1958),
namun penelitian untuk mencari formul a pada orang hidup belum cukup banyak
dilakukan, padahal tidak semua jenazah yang ditemukan menjadi tulang belulang.
Pada kasus mutilasi, sebagian korban dalam keadaan terpotong-potong dengan
jaringan otot dan kulit pembungkus tulang masih dijumpai/ melekat.
Penelitian ini dilakukan terhadap s ubjek penelitian orang laki-laki dan
perempuan yang masih hidup sebanyak 348 orang. Lalu dilakukan pengukuran tinggi
badan dan panjang lengan bawah secara cermat untuk mencari formula hubungan
antara panjang lengan bawah terhadap tinggi badan.
Dengan menggunakan metode penelitian ya ng bersifat sekat lintang (cross
sectional) dan uji statistik Pearson Co rrelation diperoleh n ilai r = 0,852 (untuk
panjang lengan bawah kanan) dan r = 0,857 (untuk panjang lengan bawah kiri) yang
berarti menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara panjang lengan bawah
dengan tinggi badan seseorang.
Menentukan tinggi badan seseorang merupakan hal yang sangat dibutuhkan
dalam proses identifikasi forensik. Ada banyak cara yang dapat dilakukan ahli
kedokteran forensik maupun antropologi forensik untuk menentukan tinggi badan
seseorang, diantaranya adalah dengan me lakukan pengukuran terhadap bagian tubuh
tertentu lainnya. Salah satu penentuan tinggi badan dapat dilakukan melalui
pengukuran terhadap panjang ruas lengan bawah. Ada berbagai macam formula yang
telah dirumuskan oleh para ahli kedokteran forensik dan antropologi tentang
perkiraan tinggi badan dengan mengukur panjang beberapa tulang panjang,
diantaranya adalah yang dikemukakan oleh Trotter – Glesser ( tahun 1952, 1958),
namun penelitian untuk mencari formul a pada orang hidup belum cukup banyak
dilakukan, padahal tidak semua jenazah yang ditemukan menjadi tulang belulang.
Pada kasus mutilasi, sebagian korban dalam keadaan terpotong-potong dengan
jaringan otot dan kulit pembungkus tulang masih dijumpai/ melekat.
Penelitian ini dilakukan terhadap s ubjek penelitian orang laki-laki dan
perempuan yang masih hidup sebanyak 348 orang. Lalu dilakukan pengukuran tinggi
badan dan panjang lengan bawah secara cermat untuk mencari formula hubungan
antara panjang lengan bawah terhadap tinggi badan.
Dengan menggunakan metode penelitian ya ng bersifat sekat lintang (cross
sectional) dan uji statistik Pearson Co rrelation diperoleh n ilai r = 0,852 (untuk
panjang lengan bawah kanan) dan r = 0,857 (untuk panjang lengan bawah kiri) yang
berarti menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara panjang lengan bawah
dengan tinggi badan seseorang.
0 comments:
Posting Komentar
Berikan Komentar yang membangun demi perkembangan Blog ini. Terima kasih buat semuanya yang telah memberikan komentar.
Lihat semua Komentar Klik Disini