ABSTRAK
Latar belakang : Meskipun telah banyak dijumpai kemajuan dalam hal deteksi
dini, diagnostik dan penanganan kanker payudara, sering dijumpai rekurensi
lokal maupun regional dan perluasanny a pada wanita yang telah menjalani
pengobatan primer. Tujuan penelitian ini adalah melihat angka rekurensi kanker
payudara dan faktor-faktor yang berhubungan.
Metode : Studi retrospektif pada 109 kasus kanker payudara yang telah
menjalani pengobatan ber upa kemoterapi neoajuvan d ilanjutkan dengan operasi
Modified radikal mastectomy (MRM) / classic radical mastectomy (CRM) ;
ataupun yang telah dilakukan MRM yang dilanjutkan kemoterapi ajuvan di
RSHAM periode tahun 2002 hingga Desember tahun 2008. Faktor yang diamati
adalah rekurensi lokoregional dan faktor-faktor prognostik kanker payudara : usia,
status kelenjar getah bening, ukuran tumor, tipe histopatologi, grade
histopatologi, Stadium penyakit.
Hasil : Tidak dijumpai rekurensi lokal tetapi dijumpai 4(3,7%) kasus dengan
rekurensi regional. Dari keseluruhan rekurensi 4 (3,7%) berada pada usia 46-55
tahun, 3(2,7)% berada pada stadium lanjut lo kal, 2(1,8%) merupakan tipe ductal.
2 (1,8%) dengan ukuran tumor (T4) dan 2( 1,8%) dengan KGB axila positif secara
klinis.
Kesimpulan : Mengingat masih sedikitnya data rekurensi yang diperoleh selama
6 tahun, dengan rata-rata lama kontrol penderita 9 bulan dan tidak ada yang
mencapai 5 tahun, data ini belum dapat dijadikan sebagai patokan angka
rekurensi di RSHAM sehingga masih diperlukan penelitian lanjutan.
Kata kunci : Rekurensi loko-regional, kanker payudara, mastektomi dan
kemoterapi, faktor prognostik.
Latar belakang : Meskipun telah banyak dijumpai kemajuan dalam hal deteksi
dini, diagnostik dan penanganan kanker payudara, sering dijumpai rekurensi
lokal maupun regional dan perluasanny a pada wanita yang telah menjalani
pengobatan primer. Tujuan penelitian ini adalah melihat angka rekurensi kanker
payudara dan faktor-faktor yang berhubungan.
Metode : Studi retrospektif pada 109 kasus kanker payudara yang telah
menjalani pengobatan ber upa kemoterapi neoajuvan d ilanjutkan dengan operasi
Modified radikal mastectomy (MRM) / classic radical mastectomy (CRM) ;
ataupun yang telah dilakukan MRM yang dilanjutkan kemoterapi ajuvan di
RSHAM periode tahun 2002 hingga Desember tahun 2008. Faktor yang diamati
adalah rekurensi lokoregional dan faktor-faktor prognostik kanker payudara : usia,
status kelenjar getah bening, ukuran tumor, tipe histopatologi, grade
histopatologi, Stadium penyakit.
Hasil : Tidak dijumpai rekurensi lokal tetapi dijumpai 4(3,7%) kasus dengan
rekurensi regional. Dari keseluruhan rekurensi 4 (3,7%) berada pada usia 46-55
tahun, 3(2,7)% berada pada stadium lanjut lo kal, 2(1,8%) merupakan tipe ductal.
2 (1,8%) dengan ukuran tumor (T4) dan 2( 1,8%) dengan KGB axila positif secara
klinis.
Kesimpulan : Mengingat masih sedikitnya data rekurensi yang diperoleh selama
6 tahun, dengan rata-rata lama kontrol penderita 9 bulan dan tidak ada yang
mencapai 5 tahun, data ini belum dapat dijadikan sebagai patokan angka
rekurensi di RSHAM sehingga masih diperlukan penelitian lanjutan.
Kata kunci : Rekurensi loko-regional, kanker payudara, mastektomi dan
kemoterapi, faktor prognostik.