Abstrak
Pasien dan keluarga harus mengetahui bagaimana cara memanajemen
pemberian perawatan di rumah dan mengetahui apa yang diharapkan di dalam
memperhatikan masala h fisik yang berkelanjutan sebelum menghadapi
pemulangan, Oleh karena itu pasien perlu dipersiapkan untuk menghadapi
pemulangan dengan melakukan discharge planning, dimana pasien mampu
melakukan perawatan diri di rumah demi kesembuhannya.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh discharge planning yang
dilakukan oleh perawat terhadap kesiapan pasien pasca bedah akut abdomen
menghadapi pemulangan di RSUP H. Adam Malik Medan dengan menggunakan
desain quasi eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive
sampling dengan jumlah sampel 7 orang. Data demografi disajikan dalam bentuk
distribusi dan frekuensi. Untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat kesiapan
pasien dalam menghadapi pemulangan pre dan post discharge planning dianalisa
dengan mengg unakan statistik non parametrik yaitu sign rank test (Wilcoxon).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan discharge
planning hampir semua responden (85,7%) memiliki tingkat kesiapan 3 dalam
menghadapi pemulangan yaitu mampu tetapi ragu atau mampu tetapi tidak ingin
melakukan kegiatan yang diajarkan setelah berada di rumah. Sedangkan lebih dari
setengah responden (71.43%) memiliki tingkat kesiapan 4 dalam menghadapi
pemulangan setelah dilakukan discharge planning ( post test) yaitu mampu dan
ingin atau mampu dan yakin melakukan kegiatan yang diajarkan setelah berada di
rumah. Hasil analisa data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan tingkat
kesiapan pasien menghadapi pemulangan secara bermakna setelah dilakukan
discharge planning (p value < 0.05). Dengan adanya pengaruh discharge planning yang dilakukan oleh perawat terhadap kesiapan pasien pasca bedah akut abdomen menghadapi pemulangan maka diharapkan perawat untuk melakukan discharge planning dalam mempersiapkan pasien menghadapi pemulangan.
Pasien dan keluarga harus mengetahui bagaimana cara memanajemen
pemberian perawatan di rumah dan mengetahui apa yang diharapkan di dalam
memperhatikan masala h fisik yang berkelanjutan sebelum menghadapi
pemulangan, Oleh karena itu pasien perlu dipersiapkan untuk menghadapi
pemulangan dengan melakukan discharge planning, dimana pasien mampu
melakukan perawatan diri di rumah demi kesembuhannya.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh discharge planning yang
dilakukan oleh perawat terhadap kesiapan pasien pasca bedah akut abdomen
menghadapi pemulangan di RSUP H. Adam Malik Medan dengan menggunakan
desain quasi eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive
sampling dengan jumlah sampel 7 orang. Data demografi disajikan dalam bentuk
distribusi dan frekuensi. Untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat kesiapan
pasien dalam menghadapi pemulangan pre dan post discharge planning dianalisa
dengan mengg unakan statistik non parametrik yaitu sign rank test (Wilcoxon).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan discharge
planning hampir semua responden (85,7%) memiliki tingkat kesiapan 3 dalam
menghadapi pemulangan yaitu mampu tetapi ragu atau mampu tetapi tidak ingin
melakukan kegiatan yang diajarkan setelah berada di rumah. Sedangkan lebih dari
setengah responden (71.43%) memiliki tingkat kesiapan 4 dalam menghadapi
pemulangan setelah dilakukan discharge planning ( post test) yaitu mampu dan
ingin atau mampu dan yakin melakukan kegiatan yang diajarkan setelah berada di
rumah. Hasil analisa data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan tingkat
kesiapan pasien menghadapi pemulangan secara bermakna setelah dilakukan
discharge planning (p value < 0.05). Dengan adanya pengaruh discharge planning yang dilakukan oleh perawat terhadap kesiapan pasien pasca bedah akut abdomen menghadapi pemulangan maka diharapkan perawat untuk melakukan discharge planning dalam mempersiapkan pasien menghadapi pemulangan.