BSTRAK
Latar belakang Penggunaan albumin di ruang rawat intensif masih
kontroversial. Rendahnya konsentrasi serum albumin pada penyakit kritis
berhubungan dengan hasil akhir yang buruk. Manfaat suplementasi
albumin pada pasien-pasien di ruang rawat intensif masih belum jelas.
Tujuan penelitian ini adal ah untuk menilai pengar uh kadar albumin terhadap
lama rawatan dan mortalitas di ruang rawat intensif anak
Metode Studi cross-sectional dari Juni-September 2008 di ruang rawat
intensif anak RS.H.Adam Malik Medan. Anak usia 0-18 tahun dengan
pengambilan sampel secara purposive. Kriteria inklusi : semua pasien yang
masuk ruang rawat intensif anak yaitu pascapembedahan mayor dan sakit
berat. Diperiksa kadar albumin saat masuk. Kelompok hipoalbuminemia (<3 g/dL) mendapat suplementasi albumin berdasarkan protokol di ruang rawat intensif anak. Kelompok albumin normal ( ≥ 3 g/dL) tidak diberikan suplementasi. Kemudian diobservasi lama rawatan atau apakah sampel meninggal. Hasil Kelompok hipoalbuminemia rata-rata lama rawatan 7,6 hari (9,77) dan kematian 12 (36,4). Kelompok albumin normal rata-rata lama rawatan 4,7 hari (5,00) dan kematian 13 (37,1) . Tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok terhadap mortalitas. Jenis kasus memiliki hubungan yang bermakna terhadap lama rawatan dan mortalitas. Kesimpulan Kadar albumin tidak berpengaruh terhadap lama rawatan dan mortalitas anak sakit berat di ruang rawat intensif Kata kunci : kadar albumin, sakit berat, hipoalbuminemia, lama rawatan,mortalitas
Latar belakang Penggunaan albumin di ruang rawat intensif masih
kontroversial. Rendahnya konsentrasi serum albumin pada penyakit kritis
berhubungan dengan hasil akhir yang buruk. Manfaat suplementasi
albumin pada pasien-pasien di ruang rawat intensif masih belum jelas.
Tujuan penelitian ini adal ah untuk menilai pengar uh kadar albumin terhadap
lama rawatan dan mortalitas di ruang rawat intensif anak
Metode Studi cross-sectional dari Juni-September 2008 di ruang rawat
intensif anak RS.H.Adam Malik Medan. Anak usia 0-18 tahun dengan
pengambilan sampel secara purposive. Kriteria inklusi : semua pasien yang
masuk ruang rawat intensif anak yaitu pascapembedahan mayor dan sakit
berat. Diperiksa kadar albumin saat masuk. Kelompok hipoalbuminemia (<3 g/dL) mendapat suplementasi albumin berdasarkan protokol di ruang rawat intensif anak. Kelompok albumin normal ( ≥ 3 g/dL) tidak diberikan suplementasi. Kemudian diobservasi lama rawatan atau apakah sampel meninggal. Hasil Kelompok hipoalbuminemia rata-rata lama rawatan 7,6 hari (9,77) dan kematian 12 (36,4). Kelompok albumin normal rata-rata lama rawatan 4,7 hari (5,00) dan kematian 13 (37,1) . Tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok terhadap mortalitas. Jenis kasus memiliki hubungan yang bermakna terhadap lama rawatan dan mortalitas. Kesimpulan Kadar albumin tidak berpengaruh terhadap lama rawatan dan mortalitas anak sakit berat di ruang rawat intensif Kata kunci : kadar albumin, sakit berat, hipoalbuminemia, lama rawatan,mortalitas