BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Fungsi utama sistem pernapasan adalah memberikan pertukaran gas
yang cukup antara darah yang bersi rkulasi terhadap jaringan dan
mengeluarkan karbondioksida. 1 Kegagalan pernapasan ditentukan
berkenaan dengan konsentrasi dan tek anan oksigen dan karbondioksida
dalam darah arteri. Meskipun demikian disfungsi pernapasan sering terjadi
dengan sedikit atau bahkan tanpa penyimpangan pertukaran gas yang
dapat dideteksi.2 Pemeriksaan fungsi paru pada anak sangat bermanfaat
dalam menegakkan diagnosis atau memantau perkembangan penyakit
sistem pernapasan. 3 Uji olahraga merupakan pendekatan yang lebih
langsung untuk mendeteksi gangguan difu si, juga untuk bentuk-bentuk
lain penyakit pernapasan.4
Uji fungsi paru sejak lama dikenal sebagai sarana penting dalam
mendeteksi berbagai kelain an paru. Di masa kini, dimana kekerapan
penyakit paru dan pernapasan terus meningkat, maka peranan uji fungsi
paru makin dirasa sangat penting, baik dalam diagnosis, penilaian
keberhasilan terapi maupun dalam menentukan prognosis. 5-7 Spirometri
digunakan untuk mengukur kapasitas vital dan subdivisinya serta
kecepatan aliran ekspirasi atau inspirasi. Ada banyak penilaian yang biasa
dilakukan di antaranya adalah volume ekspirasi paksa pada detik pertama
(VEP1)/force expiration volume in 1 second (FEV1) dan kapasitas vital
paksa (KVP)/force volume capacity (FVC).2
Muhammad Arif Matondang : Pengaruh Minuman Beroksigen Dibanding Minum Air Biasa Terhadap Nilai..., 2008
USU e-Repository © 2008 1
2
Garcia S dkk menyatakan bahwa pemeriksaan nilai volume
ekspirasi paksa pada detik pertama (FEV1) dan kapasitas vital paksa
(FVC) ini merupakan parameter diagnosis yang sensitif, terutama untuk uji
latihan fisik yang dapat m engakibatkan bronkokonstriksi. 8 Pemeriksaan
nilai FEV1 ini hanya dapat dikerjakan pada anak usia > 8 tahun. 9 Banyak
peneliti melaporkan bahwa lari bebas lebih mencetuskan asma dibanding
bersepeda, jalan, berenang ataupun lari treadmill. Namun demikian, lari
treadmilll dianggap lebih bergu na untuk menentukan respons bronkus
terhadap latihan fisik, dimana int ensitas dan kondisi lingkungan dapat
dikontrol.8
Ada banyak standar latihan fisik yang bisa dilakukan dalam menilai
hasil latihan. Protokol latihan fisik ini dapat m engukur konsumsi oksigen
maksimal (VO 2 max). 9,10 Yang paling sering di gunakan adalah protokol
Bruce karena bisa dilakukan pada orang dewasa dan juga pada anak.10
Pemberian oksigen selama me lakukan latihan fisik akan
meningkatkan kandungan oksigen arte ri, menurunkan ventilasi paru,
denyut jantung submaksimal dan as am laktat yang rendah, dan
meningkatkan konsumsi oksigen maksimal.11
Beberapa tahun terakhir ini banyak dipasarkan air minum
beroksigen dalam kemasan dan menc iptakan pasar yang berkembang
cepat. Dimana suatu sistem yang paten meningkatkan tingkat kandungan
oksigen di air minum mencapai 7-10 kali dari biasanya. 11 Kandungan
oksigen di air tersebut akan diser ap melalui sistem pencernaan dan
memberikan : 12
Muhammad Arif Matondang : Pengaruh Minuman Beroksigen Dibanding Minum Air Biasa Terhadap Nilai..., 2008
USU e-Repository © 2008
3
- Suplai oksigen ekstra untuk peningkatan kesehatan menyeluruh
- Meningkatkan fungsi otak sehingga bisa berpikir jernih dan waspada
- Lebih banyak suplai ke otot untuk meningkatkan energi
- Lebih banyak oksigen untuk kulit agar tampak lebih sehat dan muda
- Meningkatkan metabolisme dan pembuangan kotoran
- Meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan bakteri dan virus
- Penyerapan vitamin, mi neral dan nutrisi lainnya menjadi lebih baik
Jika mungkin, minuman beroksi gen merupakan metode yang lebih
efektif memperoleh O 2 jika dibandingkan melalui pernapasan. Oksigen
diabsorbsi melalui membr an saluran cerna langsung ke pembuluh darah.
Minuman beroksigen mempercepat proses pembuangan CO2.11
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar bel akang tersebut di atas, maka
diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh minum an beroksigen
terhadap perubahan FEV1, FVC, frekuensi napas dan VO 2 max pada
anak siswa SLTP (13-15 tahun) yang melakukan latihan fisik.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh minuman beroksigen terhadap perubahan
FEV1, FVC, frekuensi napas dan VO 2 max pada anak si swa SLTP (13-15
tahun) yang melakukan latihan fisik.
Muhammad Arif Matondang : Pengaruh Minuman Beroksigen Dibanding Minum Air Biasa Terhadap Nilai..., 2008
USU e-Repository © 2008
4
1.4 Hipotesis
Hipotesis nol peneliti an ini adalah tidak ter dapat perbedaan manfaat
pemberian minuman beroksigen dibandin g air minum biasa saat latihan
fisik terhadap perubahan FEV1, FVC, frekuensi napas dan
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Fungsi utama sistem pernapasan adalah memberikan pertukaran gas
yang cukup antara darah yang bersi rkulasi terhadap jaringan dan
mengeluarkan karbondioksida. 1 Kegagalan pernapasan ditentukan
berkenaan dengan konsentrasi dan tek anan oksigen dan karbondioksida
dalam darah arteri. Meskipun demikian disfungsi pernapasan sering terjadi
dengan sedikit atau bahkan tanpa penyimpangan pertukaran gas yang
dapat dideteksi.2 Pemeriksaan fungsi paru pada anak sangat bermanfaat
dalam menegakkan diagnosis atau memantau perkembangan penyakit
sistem pernapasan. 3 Uji olahraga merupakan pendekatan yang lebih
langsung untuk mendeteksi gangguan difu si, juga untuk bentuk-bentuk
lain penyakit pernapasan.4
Uji fungsi paru sejak lama dikenal sebagai sarana penting dalam
mendeteksi berbagai kelain an paru. Di masa kini, dimana kekerapan
penyakit paru dan pernapasan terus meningkat, maka peranan uji fungsi
paru makin dirasa sangat penting, baik dalam diagnosis, penilaian
keberhasilan terapi maupun dalam menentukan prognosis. 5-7 Spirometri
digunakan untuk mengukur kapasitas vital dan subdivisinya serta
kecepatan aliran ekspirasi atau inspirasi. Ada banyak penilaian yang biasa
dilakukan di antaranya adalah volume ekspirasi paksa pada detik pertama
(VEP1)/force expiration volume in 1 second (FEV1) dan kapasitas vital
paksa (KVP)/force volume capacity (FVC).2
Muhammad Arif Matondang : Pengaruh Minuman Beroksigen Dibanding Minum Air Biasa Terhadap Nilai..., 2008
USU e-Repository © 2008 1
2
Garcia S dkk menyatakan bahwa pemeriksaan nilai volume
ekspirasi paksa pada detik pertama (FEV1) dan kapasitas vital paksa
(FVC) ini merupakan parameter diagnosis yang sensitif, terutama untuk uji
latihan fisik yang dapat m engakibatkan bronkokonstriksi. 8 Pemeriksaan
nilai FEV1 ini hanya dapat dikerjakan pada anak usia > 8 tahun. 9 Banyak
peneliti melaporkan bahwa lari bebas lebih mencetuskan asma dibanding
bersepeda, jalan, berenang ataupun lari treadmill. Namun demikian, lari
treadmilll dianggap lebih bergu na untuk menentukan respons bronkus
terhadap latihan fisik, dimana int ensitas dan kondisi lingkungan dapat
dikontrol.8
Ada banyak standar latihan fisik yang bisa dilakukan dalam menilai
hasil latihan. Protokol latihan fisik ini dapat m engukur konsumsi oksigen
maksimal (VO 2 max). 9,10 Yang paling sering di gunakan adalah protokol
Bruce karena bisa dilakukan pada orang dewasa dan juga pada anak.10
Pemberian oksigen selama me lakukan latihan fisik akan
meningkatkan kandungan oksigen arte ri, menurunkan ventilasi paru,
denyut jantung submaksimal dan as am laktat yang rendah, dan
meningkatkan konsumsi oksigen maksimal.11
Beberapa tahun terakhir ini banyak dipasarkan air minum
beroksigen dalam kemasan dan menc iptakan pasar yang berkembang
cepat. Dimana suatu sistem yang paten meningkatkan tingkat kandungan
oksigen di air minum mencapai 7-10 kali dari biasanya. 11 Kandungan
oksigen di air tersebut akan diser ap melalui sistem pencernaan dan
memberikan : 12
Muhammad Arif Matondang : Pengaruh Minuman Beroksigen Dibanding Minum Air Biasa Terhadap Nilai..., 2008
USU e-Repository © 2008
3
- Suplai oksigen ekstra untuk peningkatan kesehatan menyeluruh
- Meningkatkan fungsi otak sehingga bisa berpikir jernih dan waspada
- Lebih banyak suplai ke otot untuk meningkatkan energi
- Lebih banyak oksigen untuk kulit agar tampak lebih sehat dan muda
- Meningkatkan metabolisme dan pembuangan kotoran
- Meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan bakteri dan virus
- Penyerapan vitamin, mi neral dan nutrisi lainnya menjadi lebih baik
Jika mungkin, minuman beroksi gen merupakan metode yang lebih
efektif memperoleh O 2 jika dibandingkan melalui pernapasan. Oksigen
diabsorbsi melalui membr an saluran cerna langsung ke pembuluh darah.
Minuman beroksigen mempercepat proses pembuangan CO2.11
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar bel akang tersebut di atas, maka
diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh minum an beroksigen
terhadap perubahan FEV1, FVC, frekuensi napas dan VO 2 max pada
anak siswa SLTP (13-15 tahun) yang melakukan latihan fisik.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh minuman beroksigen terhadap perubahan
FEV1, FVC, frekuensi napas dan VO 2 max pada anak si swa SLTP (13-15
tahun) yang melakukan latihan fisik.
Muhammad Arif Matondang : Pengaruh Minuman Beroksigen Dibanding Minum Air Biasa Terhadap Nilai..., 2008
USU e-Repository © 2008
4
1.4 Hipotesis
Hipotesis nol peneliti an ini adalah tidak ter dapat perbedaan manfaat
pemberian minuman beroksigen dibandin g air minum biasa saat latihan
fisik terhadap perubahan FEV1, FVC, frekuensi napas dan