BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Tekanan darah (TD) tinggi, telah lama diketahui sebagai salah satu masalah
dalam bidang kesehatan. Berdasarkan surv ey sekat lintang yang dilakukan di
Amerika Serikat, terjadi peningkatan tek anan darah sistolik (TDS) dan diastolik
(TDD) pada anak dan remaja, dibanding dekade lalu. 1 Kecenderungan ini perlu
dikaji dan diwaspadai, oleh karena tekanan darah ting gi merupakan salah satu
faktor risiko penting peny ebab terjadinya penyakit kardiovaskular, yang
mengakibatkan meningkatnya morbiditas dan mortalitas penyakit
kardiovaskular.2,3 Walaupun penyakit kardiovaskular paling sering dialami orang
dewasa, namun secara patofisiologi dan epidemiologi telah terbukti bahwa
hipertensi esensial pada orang dewasa dan prekus or penyakit kardiovaskular
tersebut dapat berawal dari masa kanak-kanak dan remaja. 4-6 Remaja yang
memiliki tekanan darah lebih besar dari persentil ke-90 berdas arkan umur dan
jenis kelamin mempunyai risiko 3 kali lipat akan mengalami hipertensi pada masa
dewasa, dibanding remaja dengan te kanan darah pada persentil ke-50. 7
Disamping itu setiap kenaikan 5 mmHg tekanan darah diastolik akan
meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 20% dan risiko mengalami
stroke sebesar 35%.8 Pada anak dengan hipertensi, kerusakan target organ lebih
sering dijumpai. Anak dengan hipertensi mengalami peningkatan massa ventrikel
kiri dan mengalami hipertrofi ventrikel sebesar 30%. 9,10
Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007
USU e-Repository © 2008
Pencegahan hipertensi, umumnya dilakukan dengan mengubah gaya
hidup seperti pengurangan berat badan pada anak yang obes, pengaturan diet
makanan, olah raga teratur dan mengurangi stres. Rangkaian ini merupakan
tatalaksana non farmakologi. 11 Penatalaksanaan non farmakologi ini tidak hanya
dilakukan pada penderita hipertensi, tetapi juga pada anak-remaja dengan
tekanan darah normal-tinggi atau prehipertensi (TD persentil 90-95), anak-remaja
dengan riwayat keluarga hipertensi, bahk an sebagai terapi pelengkap pada
penderita hipertensi berat. 4,12 Pengaturan diet makanan dan olahraga teratur
umumnya telah terbukti dapat m enurunkan tekanan dar ah, namun penggunaan
musik klasik sebagai tatalaksana non farmakologik dalam hal menurunkan
tekanan darah masih dalam tahap perkembangan.12
Musik yang terdiri dari kombinasi ritme, irama, harmonik dan melodi sejak
dahulu diyakini mempunyai pengaruh ter hadap pengobatan orang sakit. Seiring
dengan perkembangan zaman ke tertarikan para peneliti terhadap musik dan
bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan juga mengalami
perkembangan.13,14 Berdasarkan penelitian yang dila kukan oleh Chafin (2004)
mendengarkan musik klasik dapat mengur angi kecemasan dan stres sehingga
tubuh mengalami relaksasi, yang mengakibatkan penurunan tekanan darah dan
denyut jantung.15
Penggunaan musik sebagai media terapi di rumah sakit, juga mengalami
perkembangan yang cuk up signifikan pada t ahun-tahun terakhir ini. 16 Hatem
(2006) meneliti bahwa musik klasik da pat memberikan efek terapi pada anak
setelah menjalani operasi jantung. 13 Musik digunakan juga untuk mengurangi
Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007
USU e-Repository © 2008
kecemasan pada penderita yang akan dilakukan tindakan invasif. 17-20 Bahkan
beberapa hasil penelitian yang telah dipublikasi, pa da orang dewasa, dilaporkan
bahwa musik tidak memiliki efek samping dan efikasinya cukup baik digunakan
sebagai terapi adjuvant pada penderita hipertensi.21,22
Penelitian tentang musik klasik dan aspek-aspeknya secara umum pada
anak-remaja dan pengaruh musik klasik se cara khusus terhadap penurunan
tekanan darah terutama pada anak-remaja di Indonesia masih sangat sedikit
dilakukan. Oleh karena it u penelitian ini dilakukan untuk memberikan motivasi
dan pengetahuan yang lebih lengkap tent ang pengaruh musik klasik terhadap
penurunan tekanan darah.
1.2. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belaka ng masalah di atas, dapat dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
Apakah mendengarkan musik klasik dapat menurunkan tekanan darah?
1.3. Hipotesis nol
Tidak ada perbedaan dalam hal penurunan tekanan darah antara kelompok yang
mendengarkan musik klasik dengan kelompok yang tidak mendengarkan musik.
1.4. Tujuan penelitian
Penelitian ini dilakukan den gan tujuan untuk mengetahui apakah intervensi
musik klasik dapat menurunkan tek anan darah, khususnya pada anak-remaja
yang memiliki tekanan darah normal-tinggi atau tekanan darah tinggi.
Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007
USU e-Repository © 2008
1.5. Manfaat penelitian
(1) Untuk mengetahui apakah mendengarkan mu sik klasik dapat menurunkan
tekanan darah.
(2) Sebagai bahan pertimbang an dalam konseling keluar ga, untuk mencegah
tekanan darah tinggi dan mencegah tekanan darah tinggi menjadi progresif.
(3) Sebagai studi awal dimana data yang diperoleh dapat digunakan untuk
penelitian lebih lanjut, dalam mengetahui efikasi musik klasik sebagai terapi
adjuvant non farmakologi pada penderita tekanan darah tinggi, sehingga
biaya yang mahal, efek samping pemakaian obat anti-hipertensi dan
lamanya pengobatan dapat diminimalkan.
Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007
USU e-Repository © 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hipertensi pada anak - remaja
Definisi hipertensi pada anak dan remaja tidak dapat disebut dengan satu angka,
oleh karena nilai tekanan darah no rmal bervariasi pada berbagai usia. 23
Sebelumnya Gauthier (1982) membagi hipertensi menjadi hipertensi ringan,
sedang dan berat dengan mena mbahkan 10 mmHg setiap tingkatnya di atas
persentil ke-95 pada grafik persentil dari Task Force on The High Blood Pressure
Control in Children 1977 . Khusus untuk remaja, Gauthier membagi hipertensi
tersebut menjadi: hipertensi ringan 140/ 90–149/99 mmHg, hiper tensi sedang
150/100–159/109 mmHg, hi pertensi berat ≥ 160/110 mmHg. Jadi pada remaja,
dikatakan menderita hipertensi bila Tekanan Darah Sistolik (TDS) ≥ 140 mmHg
atau Tekanan Darah Diastolik ( TDD) ≥ 90 mmHg.24
The National High Blood Pressure Education Program Working Group on
High Blood Pressure in Chil dren and Adolescents (NHBPEP) 2004 dalam
laporannya yang ke-empat mendefinisikan hipertensi, sebagai berikut:12
(1) Tekanan darah tinggi atau hipertensi,
Apabila rerata TDS dan atau TDD lebih tinggi atau sama dengan persentil
ke-95 terhadap umur, tinggi badan dan jenis kelamin pada ≥ 3 kali
pengukuran.
(2) Prehipertensi
Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007
USU e-Repository © 2008
Apabila rerata TDS dan atau TDD berada di antara persentil ke-90 dan ke-95
terhadap umur dan jenis kelamin.
(3) Remaja dengan tekanan darah ≥ 120/80 mmHg disebut prehipertensi.
(4) White Coat Hypertension
Apabila rerata TDS dan atau TDD di prak tek, klinik > persentil ke-95, namun
diluar praktek atau klinik rerata TDS dan atau TDD normal.
Hipertensi yang terjadi sebagai akibat dari
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Tekanan darah (TD) tinggi, telah lama diketahui sebagai salah satu masalah
dalam bidang kesehatan. Berdasarkan surv ey sekat lintang yang dilakukan di
Amerika Serikat, terjadi peningkatan tek anan darah sistolik (TDS) dan diastolik
(TDD) pada anak dan remaja, dibanding dekade lalu. 1 Kecenderungan ini perlu
dikaji dan diwaspadai, oleh karena tekanan darah ting gi merupakan salah satu
faktor risiko penting peny ebab terjadinya penyakit kardiovaskular, yang
mengakibatkan meningkatnya morbiditas dan mortalitas penyakit
kardiovaskular.2,3 Walaupun penyakit kardiovaskular paling sering dialami orang
dewasa, namun secara patofisiologi dan epidemiologi telah terbukti bahwa
hipertensi esensial pada orang dewasa dan prekus or penyakit kardiovaskular
tersebut dapat berawal dari masa kanak-kanak dan remaja. 4-6 Remaja yang
memiliki tekanan darah lebih besar dari persentil ke-90 berdas arkan umur dan
jenis kelamin mempunyai risiko 3 kali lipat akan mengalami hipertensi pada masa
dewasa, dibanding remaja dengan te kanan darah pada persentil ke-50. 7
Disamping itu setiap kenaikan 5 mmHg tekanan darah diastolik akan
meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 20% dan risiko mengalami
stroke sebesar 35%.8 Pada anak dengan hipertensi, kerusakan target organ lebih
sering dijumpai. Anak dengan hipertensi mengalami peningkatan massa ventrikel
kiri dan mengalami hipertrofi ventrikel sebesar 30%. 9,10
Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007
USU e-Repository © 2008
Pencegahan hipertensi, umumnya dilakukan dengan mengubah gaya
hidup seperti pengurangan berat badan pada anak yang obes, pengaturan diet
makanan, olah raga teratur dan mengurangi stres. Rangkaian ini merupakan
tatalaksana non farmakologi. 11 Penatalaksanaan non farmakologi ini tidak hanya
dilakukan pada penderita hipertensi, tetapi juga pada anak-remaja dengan
tekanan darah normal-tinggi atau prehipertensi (TD persentil 90-95), anak-remaja
dengan riwayat keluarga hipertensi, bahk an sebagai terapi pelengkap pada
penderita hipertensi berat. 4,12 Pengaturan diet makanan dan olahraga teratur
umumnya telah terbukti dapat m enurunkan tekanan dar ah, namun penggunaan
musik klasik sebagai tatalaksana non farmakologik dalam hal menurunkan
tekanan darah masih dalam tahap perkembangan.12
Musik yang terdiri dari kombinasi ritme, irama, harmonik dan melodi sejak
dahulu diyakini mempunyai pengaruh ter hadap pengobatan orang sakit. Seiring
dengan perkembangan zaman ke tertarikan para peneliti terhadap musik dan
bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan juga mengalami
perkembangan.13,14 Berdasarkan penelitian yang dila kukan oleh Chafin (2004)
mendengarkan musik klasik dapat mengur angi kecemasan dan stres sehingga
tubuh mengalami relaksasi, yang mengakibatkan penurunan tekanan darah dan
denyut jantung.15
Penggunaan musik sebagai media terapi di rumah sakit, juga mengalami
perkembangan yang cuk up signifikan pada t ahun-tahun terakhir ini. 16 Hatem
(2006) meneliti bahwa musik klasik da pat memberikan efek terapi pada anak
setelah menjalani operasi jantung. 13 Musik digunakan juga untuk mengurangi
Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007
USU e-Repository © 2008
kecemasan pada penderita yang akan dilakukan tindakan invasif. 17-20 Bahkan
beberapa hasil penelitian yang telah dipublikasi, pa da orang dewasa, dilaporkan
bahwa musik tidak memiliki efek samping dan efikasinya cukup baik digunakan
sebagai terapi adjuvant pada penderita hipertensi.21,22
Penelitian tentang musik klasik dan aspek-aspeknya secara umum pada
anak-remaja dan pengaruh musik klasik se cara khusus terhadap penurunan
tekanan darah terutama pada anak-remaja di Indonesia masih sangat sedikit
dilakukan. Oleh karena it u penelitian ini dilakukan untuk memberikan motivasi
dan pengetahuan yang lebih lengkap tent ang pengaruh musik klasik terhadap
penurunan tekanan darah.
1.2. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belaka ng masalah di atas, dapat dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
Apakah mendengarkan musik klasik dapat menurunkan tekanan darah?
1.3. Hipotesis nol
Tidak ada perbedaan dalam hal penurunan tekanan darah antara kelompok yang
mendengarkan musik klasik dengan kelompok yang tidak mendengarkan musik.
1.4. Tujuan penelitian
Penelitian ini dilakukan den gan tujuan untuk mengetahui apakah intervensi
musik klasik dapat menurunkan tek anan darah, khususnya pada anak-remaja
yang memiliki tekanan darah normal-tinggi atau tekanan darah tinggi.
Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007
USU e-Repository © 2008
1.5. Manfaat penelitian
(1) Untuk mengetahui apakah mendengarkan mu sik klasik dapat menurunkan
tekanan darah.
(2) Sebagai bahan pertimbang an dalam konseling keluar ga, untuk mencegah
tekanan darah tinggi dan mencegah tekanan darah tinggi menjadi progresif.
(3) Sebagai studi awal dimana data yang diperoleh dapat digunakan untuk
penelitian lebih lanjut, dalam mengetahui efikasi musik klasik sebagai terapi
adjuvant non farmakologi pada penderita tekanan darah tinggi, sehingga
biaya yang mahal, efek samping pemakaian obat anti-hipertensi dan
lamanya pengobatan dapat diminimalkan.
Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007
USU e-Repository © 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hipertensi pada anak - remaja
Definisi hipertensi pada anak dan remaja tidak dapat disebut dengan satu angka,
oleh karena nilai tekanan darah no rmal bervariasi pada berbagai usia. 23
Sebelumnya Gauthier (1982) membagi hipertensi menjadi hipertensi ringan,
sedang dan berat dengan mena mbahkan 10 mmHg setiap tingkatnya di atas
persentil ke-95 pada grafik persentil dari Task Force on The High Blood Pressure
Control in Children 1977 . Khusus untuk remaja, Gauthier membagi hipertensi
tersebut menjadi: hipertensi ringan 140/ 90–149/99 mmHg, hiper tensi sedang
150/100–159/109 mmHg, hi pertensi berat ≥ 160/110 mmHg. Jadi pada remaja,
dikatakan menderita hipertensi bila Tekanan Darah Sistolik (TDS) ≥ 140 mmHg
atau Tekanan Darah Diastolik ( TDD) ≥ 90 mmHg.24
The National High Blood Pressure Education Program Working Group on
High Blood Pressure in Chil dren and Adolescents (NHBPEP) 2004 dalam
laporannya yang ke-empat mendefinisikan hipertensi, sebagai berikut:12
(1) Tekanan darah tinggi atau hipertensi,
Apabila rerata TDS dan atau TDD lebih tinggi atau sama dengan persentil
ke-95 terhadap umur, tinggi badan dan jenis kelamin pada ≥ 3 kali
pengukuran.
(2) Prehipertensi
Saloma Klementina Saing : Pengaruh Musik Terhadap Penurunan Tekanan Darah, 2007
USU e-Repository © 2008
Apabila rerata TDS dan atau TDD berada di antara persentil ke-90 dan ke-95
terhadap umur dan jenis kelamin.
(3) Remaja dengan tekanan darah ≥ 120/80 mmHg disebut prehipertensi.
(4) White Coat Hypertension
Apabila rerata TDS dan atau TDD di prak tek, klinik > persentil ke-95, namun
diluar praktek atau klinik rerata TDS dan atau TDD normal.
Hipertensi yang terjadi sebagai akibat dari