ABSTRAK
Latar Belakang: Pada gangguan mood, rasa terkontrol hilang, orang mengalami distress yang
berat. Tanda dan gejala gangguan mood termasuk perubahan pada tingkat aktifitas, kemampuan
kognitif, pembicaraan, fungsi vegetatif. Beberapa peneliti menemukan bahwa fluoxetine
memberikan efek terapeutik yang sangat maksimal dan efek negatif yang minimal terhadap
gangguan gastro intestinal dan disfungsi seksual di luar otak termasuk metabolisme dan
neurotransmiter seperti kolinergik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah fluoxetine
mempunyai pengaruh yang baik terhadap fungsi kognitif (stadium MMSE) pada penderita
gangguan suasana perasaan episode depresif di RSUP. H. Adam Malik Medan.
Metode : Penelitian ini merupakan Open Label Clinical Trial One Group Pretest-Posttest Design,
teknik pengambilan sampel dengan non probability jenis consecutive sampling dengan
menggunakan kuesioner The Mini Mental State Examination (MMSE). Kriteria inklusi adalah
penderita gangguan suasana perasaan episode depresif menurut kriteria diagnosis PPDGJI-III,
pertama kali kontak dengan peneliti, kooperatif, umur 20-50 tahun, pendidikan minimal SD,
menjalani pengobat an minimal 8 minggu. Kriteria eksklusi adalah mempunyai komorbiditas
dengan gangguan psikiatrik lain, menderita penyakit medis umum yang berat, menggunakan obat
lain, pemakaian zat, mempunyai ide-ide bunuh diri. Kriteria Drop Out adalah tidak patuh minum
obat selama 8 minggu. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Poliklinik Psikiatri dari tanggal 1
Januari 2009 sampai dengan 30 Juni 2009.
Hasil : Dari 30 orang pasien gangguan suasana perasaan episode depresif ditemukan
kelompok umur tertinggi : umur 40-49 tahun (46,7%), Jenis kelamin : perempuan (66,7%), tingkat
pendidikan : tingkat SMU (50%), status perkawinan : kawin (66,7%), status pekerjaan : memiliki
pekerjaan (63,3%), tempat tinggal : di Medan (73,3%). Pada minggu ke sembilan, dijumpai skor
keparahan BDI sedang (23,3%), ringan (76,7%) dan stadium MMSE ringan (53,3%), normal
(46,7%).
Kesimpulan : Ditemukan perbedaan yang bermakna pada pengaruh pemberian fluoxetine
terhadap efikasi klinis dan fungsi kognitif dengan skor keparahan BDI (p=0,001) dan Stadium
MMSE (p=0,001).
Kata kunci : Gangguan suasana perasaan episode depresif, fluoxetine, MMSE.
Latar Belakang: Pada gangguan mood, rasa terkontrol hilang, orang mengalami distress yang
berat. Tanda dan gejala gangguan mood termasuk perubahan pada tingkat aktifitas, kemampuan
kognitif, pembicaraan, fungsi vegetatif. Beberapa peneliti menemukan bahwa fluoxetine
memberikan efek terapeutik yang sangat maksimal dan efek negatif yang minimal terhadap
gangguan gastro intestinal dan disfungsi seksual di luar otak termasuk metabolisme dan
neurotransmiter seperti kolinergik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah fluoxetine
mempunyai pengaruh yang baik terhadap fungsi kognitif (stadium MMSE) pada penderita
gangguan suasana perasaan episode depresif di RSUP. H. Adam Malik Medan.
Metode : Penelitian ini merupakan Open Label Clinical Trial One Group Pretest-Posttest Design,
teknik pengambilan sampel dengan non probability jenis consecutive sampling dengan
menggunakan kuesioner The Mini Mental State Examination (MMSE). Kriteria inklusi adalah
penderita gangguan suasana perasaan episode depresif menurut kriteria diagnosis PPDGJI-III,
pertama kali kontak dengan peneliti, kooperatif, umur 20-50 tahun, pendidikan minimal SD,
menjalani pengobat an minimal 8 minggu. Kriteria eksklusi adalah mempunyai komorbiditas
dengan gangguan psikiatrik lain, menderita penyakit medis umum yang berat, menggunakan obat
lain, pemakaian zat, mempunyai ide-ide bunuh diri. Kriteria Drop Out adalah tidak patuh minum
obat selama 8 minggu. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Poliklinik Psikiatri dari tanggal 1
Januari 2009 sampai dengan 30 Juni 2009.
Hasil : Dari 30 orang pasien gangguan suasana perasaan episode depresif ditemukan
kelompok umur tertinggi : umur 40-49 tahun (46,7%), Jenis kelamin : perempuan (66,7%), tingkat
pendidikan : tingkat SMU (50%), status perkawinan : kawin (66,7%), status pekerjaan : memiliki
pekerjaan (63,3%), tempat tinggal : di Medan (73,3%). Pada minggu ke sembilan, dijumpai skor
keparahan BDI sedang (23,3%), ringan (76,7%) dan stadium MMSE ringan (53,3%), normal
(46,7%).
Kesimpulan : Ditemukan perbedaan yang bermakna pada pengaruh pemberian fluoxetine
terhadap efikasi klinis dan fungsi kognitif dengan skor keparahan BDI (p=0,001) dan Stadium
MMSE (p=0,001).
Kata kunci : Gangguan suasana perasaan episode depresif, fluoxetine, MMSE.