ABSTRAK
Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium da ri asam amino asam
glutamate, merupakan bentuk dari glutamate. MSG dipasarkan dalam bentuk kristal
putih menyerupai gula atau garam (Administration, 1995). Asam glutamate dari MSG
merupakan komponen asam amino atau campuran dari asam amino dan peptida,
merupakan hasils hidrolisis enzim protein. Pada dasarnya asam amino ini terdapat
dalam maka nan yang mengandung protein (S.Geha et al ., 2000) , dan dapat
meningkatkan rasa pada makanan, sehingga MSG banyak digunakan di seluruh
dunia termasuk Indonesia. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti jumlah MSG
yang aman dikonsumsi perharinya. Ko nsumsi MSG lebih dari 3 gr/h dapat
menimbulkan efek merugikan bagi kesehatan; syndrom kompleks MSG, kerusakan
pada nukleus arquata hipotalamus dan mengganggu sekresi hormon gonadotrof di
hipofisis anterior. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian MSG
terhadap histologi endometrium mencit (Mus Musculus L); ketebalan epitel, diameter
pembuluh darah, densitas kelenjar, konfigurasi kelenjar dan kepadatan stroma.
Mencit dibagi dalam 2 kelompok; mencit perlakuan (diberi MSG 6mg/gr BB + 0,1
cc aquadest) dan kontrol (aquadest 0,1 cc). MSG diberikan secara oral sejak mencit
berusia 10 hari – 30 hari. Setelah usia 31 hari, dilakukan vagial smear untuk
menentukan siklus estrus, kemudian dieksekusi pada setiap siklus. Uterus utuh
diambil, ditimbang da n dilakukan proses pembuatan sediaan histologi. Diperoleh
hasil bahwa pemberian MSG 6 mg/gr BB secara oral dapat menginduksi terjadinya
penurunan ketebalan epitel, diameter pembuluh darah, perubahan konfigurasi kelenjar
dan kepadatan stroma. Peristiwa ini membuktikan bahwa MSG dapat menggangu
proses proliferasi dinding endometrium pada fase proestrus dan estrus pada mencit,
dan mungkin juga terjadi pada fase proliferasi dan sekresi pada manusia.
Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium da ri asam amino asam
glutamate, merupakan bentuk dari glutamate. MSG dipasarkan dalam bentuk kristal
putih menyerupai gula atau garam (Administration, 1995). Asam glutamate dari MSG
merupakan komponen asam amino atau campuran dari asam amino dan peptida,
merupakan hasils hidrolisis enzim protein. Pada dasarnya asam amino ini terdapat
dalam maka nan yang mengandung protein (S.Geha et al ., 2000) , dan dapat
meningkatkan rasa pada makanan, sehingga MSG banyak digunakan di seluruh
dunia termasuk Indonesia. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti jumlah MSG
yang aman dikonsumsi perharinya. Ko nsumsi MSG lebih dari 3 gr/h dapat
menimbulkan efek merugikan bagi kesehatan; syndrom kompleks MSG, kerusakan
pada nukleus arquata hipotalamus dan mengganggu sekresi hormon gonadotrof di
hipofisis anterior. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian MSG
terhadap histologi endometrium mencit (Mus Musculus L); ketebalan epitel, diameter
pembuluh darah, densitas kelenjar, konfigurasi kelenjar dan kepadatan stroma.
Mencit dibagi dalam 2 kelompok; mencit perlakuan (diberi MSG 6mg/gr BB + 0,1
cc aquadest) dan kontrol (aquadest 0,1 cc). MSG diberikan secara oral sejak mencit
berusia 10 hari – 30 hari. Setelah usia 31 hari, dilakukan vagial smear untuk
menentukan siklus estrus, kemudian dieksekusi pada setiap siklus. Uterus utuh
diambil, ditimbang da n dilakukan proses pembuatan sediaan histologi. Diperoleh
hasil bahwa pemberian MSG 6 mg/gr BB secara oral dapat menginduksi terjadinya
penurunan ketebalan epitel, diameter pembuluh darah, perubahan konfigurasi kelenjar
dan kepadatan stroma. Peristiwa ini membuktikan bahwa MSG dapat menggangu
proses proliferasi dinding endometrium pada fase proestrus dan estrus pada mencit,
dan mungkin juga terjadi pada fase proliferasi dan sekresi pada manusia.