ABSTRAK
Pb dijumpai tersebar di lingkungan kita. Manusia terpapar logam ini dari
berbagai sumber seperti udara, air, tanah dan makanan yang terkontaminasi. Terdapat
banyak penelitian menunjukkan bahwa Pb menyebabkan stres oksidatif dengan
meningkatkan pembentukan reactive oxygen species dan menurunkan sistem anti-
oksidan. Peroksidasi lipid meningkat karena terganggunya keseimbangan oksidan dan
anti-oksidan, yang diukur dengan kadar malondialdehyde. Penelitian ini bertujuan
mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi Pb terhadap peroksidasi lipid.
Dua puluh empat mencit jantan dengan berat 30 -40 g dibagi dalam enam
kelompok . Kelompok I sebagai kontrol, kelompok II sampai VI berturut -turut
mendapat Pb asetat dosi s 5, 10, 20, 40 and 80 mg/kg berat badan. Setelah empat
minggu, dilakukan pengukuran kadar malondialdehyde plasma dan hitung jumlah
eritrosit.
Peningkatan kadar malondialdehyde pada kelompok II sampai VI bila
dibanding kan dengan kontrol, secara statistik t idak bermakna (p=0,6). Peningkatan
tersebut sejalan dengan pe ningkatan konsentrasi Pb yang diberikan, kecuali kelompok
VI. Hitung jumlah eritrosit menunjukkan penurunan jumlah eritrosit pada kelompok
II sampai VI bila dibandingkan dengan kontrol, tidak bermakna secara statistik
(p=0,1). Peningkatan kadar malondialdehyde plasma berkorelasi negatif dengan
jumlah eritrosit (p=0,04).
Pb menyebabkan gangguan fungsi fisiologis dan metabolisme melalui efek
stres oksidatif. Hal te rsebut terlihat dari adanya kecend rungan peninggian kadar
malondialdehyde plasma yang diikuti dengan penurunan jumlah eritrosit oleh
peningkatan dosis Pb.
Kata kunci: Pb, peroksidasi lipid, malondialdehyde, stres oksidatif.
Pb dijumpai tersebar di lingkungan kita. Manusia terpapar logam ini dari
berbagai sumber seperti udara, air, tanah dan makanan yang terkontaminasi. Terdapat
banyak penelitian menunjukkan bahwa Pb menyebabkan stres oksidatif dengan
meningkatkan pembentukan reactive oxygen species dan menurunkan sistem anti-
oksidan. Peroksidasi lipid meningkat karena terganggunya keseimbangan oksidan dan
anti-oksidan, yang diukur dengan kadar malondialdehyde. Penelitian ini bertujuan
mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi Pb terhadap peroksidasi lipid.
Dua puluh empat mencit jantan dengan berat 30 -40 g dibagi dalam enam
kelompok . Kelompok I sebagai kontrol, kelompok II sampai VI berturut -turut
mendapat Pb asetat dosi s 5, 10, 20, 40 and 80 mg/kg berat badan. Setelah empat
minggu, dilakukan pengukuran kadar malondialdehyde plasma dan hitung jumlah
eritrosit.
Peningkatan kadar malondialdehyde pada kelompok II sampai VI bila
dibanding kan dengan kontrol, secara statistik t idak bermakna (p=0,6). Peningkatan
tersebut sejalan dengan pe ningkatan konsentrasi Pb yang diberikan, kecuali kelompok
VI. Hitung jumlah eritrosit menunjukkan penurunan jumlah eritrosit pada kelompok
II sampai VI bila dibandingkan dengan kontrol, tidak bermakna secara statistik
(p=0,1). Peningkatan kadar malondialdehyde plasma berkorelasi negatif dengan
jumlah eritrosit (p=0,04).
Pb menyebabkan gangguan fungsi fisiologis dan metabolisme melalui efek
stres oksidatif. Hal te rsebut terlihat dari adanya kecend rungan peninggian kadar
malondialdehyde plasma yang diikuti dengan penurunan jumlah eritrosit oleh
peningkatan dosis Pb.
Kata kunci: Pb, peroksidasi lipid, malondialdehyde, stres oksidatif.