ABSTRAK
Plumbum (Pb) adalah logam berat yang termasuk dalam kelompok B3 ( yang
berbahaya dan beracun ) yang terdapat da lam kehidupan kita sehari-hari. Plumbum
terdapat secara luas di lingkungan. Pb di lingkungan kebanyakan berasal dari
pembakaran bahan bakar minyak kendaraan bermotor dan industri. Pb banyak
terdapat di biosphere dan diketahui seba gai nephrotoksik. Ora ng dewasa dan anak-
anak dapat terpapar oleh plumbum melalui makanan, udara dan air.
Tujuan dari penelitian ini adalah un tuk mengetahui Pengaruh proteksi vitamin
C pada ureum, kreatinin dan gambaran hi stopatologi ginjal mencit yang dipapari
plumbum.
Penelitian ini adalah merupakan studi eksperimental laboratorium dengan uji
Mann Whitney Study. Sebanyak 30 ekor mencit jantan ( Mus musculus L ) strain
DDW ( Double Distsch Webster ) di bagi dalam 5 kelo mpok perlakuan yang masing-
masing terdiri atas 6 ekor mencit jantan. Untuk itu mencit dibagi dalam kelompok
kontrol (aquadest dan Pb asetat) dan ke lompok perlakuan. Kelompok perlakuan
adalah kelompok yang diberi proteksi vi tamin C dalam tiga dosis (200 mg/kgBB,
500mg/kg dan 1000mg/kg) secara oral sekali sehari selama tujuh hari. Mencit
kemudian diberi Pb asetat (20 mg/kgBB) secara intraperitoneal pada hari ke tujuh
satu jam setelah pemberian vitamin C. Dua hari kemudian dilakukan pengambilan
darah dan organ ginjal kemudian dilakuka n pemeriksaan untuk menilai kadar ureum,
kreatinin dan perubahan pada gambaran histopatologi ginjal mencit.
Diperoleh hasil bahwa pemberian Pb 20 mg/kgBB dosis tunggal tidak
mempengaruhi kadar ureum dan kreatinin. Namun gambaran histopatologi ginjal
dengan dosis tersebut sudah menunjukkan kerusakan yang bermakna. Sedangkan
untuk proteksi vitamin C dengan dosis 500 mg/kgBB dapat menurunkan kadar ureum.
Dan pemberian vitamin C 200 dan 500 mg/kgBB dapat menurunkan kadar kreatinin.
Pada pemeriksaan histopatologis menunjukkan vitamin C 1000 mg merupakan
pelindung ginjal terbaik untuk tidak terjadinya perdarahan intertubuler, degenerasi
dan nekrosis bila dibandingkan dengan dua dosis vitamin C lainnya.
Kata kunci: Plumbum, ginjal, vitamin C, ureum, kreatinin
Plumbum (Pb) adalah logam berat yang termasuk dalam kelompok B3 ( yang
berbahaya dan beracun ) yang terdapat da lam kehidupan kita sehari-hari. Plumbum
terdapat secara luas di lingkungan. Pb di lingkungan kebanyakan berasal dari
pembakaran bahan bakar minyak kendaraan bermotor dan industri. Pb banyak
terdapat di biosphere dan diketahui seba gai nephrotoksik. Ora ng dewasa dan anak-
anak dapat terpapar oleh plumbum melalui makanan, udara dan air.
Tujuan dari penelitian ini adalah un tuk mengetahui Pengaruh proteksi vitamin
C pada ureum, kreatinin dan gambaran hi stopatologi ginjal mencit yang dipapari
plumbum.
Penelitian ini adalah merupakan studi eksperimental laboratorium dengan uji
Mann Whitney Study. Sebanyak 30 ekor mencit jantan ( Mus musculus L ) strain
DDW ( Double Distsch Webster ) di bagi dalam 5 kelo mpok perlakuan yang masing-
masing terdiri atas 6 ekor mencit jantan. Untuk itu mencit dibagi dalam kelompok
kontrol (aquadest dan Pb asetat) dan ke lompok perlakuan. Kelompok perlakuan
adalah kelompok yang diberi proteksi vi tamin C dalam tiga dosis (200 mg/kgBB,
500mg/kg dan 1000mg/kg) secara oral sekali sehari selama tujuh hari. Mencit
kemudian diberi Pb asetat (20 mg/kgBB) secara intraperitoneal pada hari ke tujuh
satu jam setelah pemberian vitamin C. Dua hari kemudian dilakukan pengambilan
darah dan organ ginjal kemudian dilakuka n pemeriksaan untuk menilai kadar ureum,
kreatinin dan perubahan pada gambaran histopatologi ginjal mencit.
Diperoleh hasil bahwa pemberian Pb 20 mg/kgBB dosis tunggal tidak
mempengaruhi kadar ureum dan kreatinin. Namun gambaran histopatologi ginjal
dengan dosis tersebut sudah menunjukkan kerusakan yang bermakna. Sedangkan
untuk proteksi vitamin C dengan dosis 500 mg/kgBB dapat menurunkan kadar ureum.
Dan pemberian vitamin C 200 dan 500 mg/kgBB dapat menurunkan kadar kreatinin.
Pada pemeriksaan histopatologis menunjukkan vitamin C 1000 mg merupakan
pelindung ginjal terbaik untuk tidak terjadinya perdarahan intertubuler, degenerasi
dan nekrosis bila dibandingkan dengan dua dosis vitamin C lainnya.
Kata kunci: Plumbum, ginjal, vitamin C, ureum, kreatinin