ABSTRAK
Latar belakang. Pengaruh suplementasi besi untuk meningkatkan berat
badan dan tinggi badan anak telah banyak diteliti sebelumnya bahwa
suplementasi besi memberi konstribusi dalam pertumbuhan dan
mencegah anemia defisiensi besi (Adebe). Namun sampai saat ini masih
terdapat beberapa kontroversi tentang cara pemberian suplementasi besi
tersebut, mingguan atau harian.
Tujuan. Membandingkan pengaruh suplement asi besi sekali seminggu
dan sekali sehari terhadap status gi zi pada anak yang tidak menderita
anemia.
Metode. Suatu penelitian den gan uji klinis acak tersamar tunggal
dilakukan di Aek Nabara Utara, k abupaten Bilah Hulu, Sumatera Utara
pada November 2006 sam pai April 2007. Anak yang tidak menderita
anemia didiagnosis jika kadar Hb > 12 g/dl. Murid sekolah dasar dipilih
secara acak dan dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan yaitu kelompok
yang mendapat suplementasi besi sekali seminggu dengan dosis Ferrum
(Fe) 40-60 mg/minggu dan kelompok yang mendapat suplementasi besi
sekali sehari dengan dosis Fe 20-30 mg /hari selama 16 minggu. Status
gizi dievaluasi dengan pengukuran ant ropometri sebelum dan sesudah
intervensi.
Hasil. Seratus anak yang tidak menderit a anemia diikutsertakan dalam
penelitian ini. Rerata z-score berat badan/usia sesudah intervensi pada
kelompok sekali seminggu dan setiap hari adalah -1,83 (SD 1,02) dan
-1,17 (SD 1,08) ( P = 0,002). Peningkatan z-score berat badan/tinggi
badan sesudah intervensi pada kedua kelo mpok adalah -0,83 (SD 1,08)
(P = 0,0001) menjadi -0,30 (SD 1,08) dan -0,40 (SD 1,26) menjadi -0,09
(SD 1,25) (P = 0,0001).
Kesimpulan. Suplementasi besi sekali seminggu dan setiap hari sama-
sama dapat meningkatkan berat badan dan perubahan status nutrisi.
Suplementasi besi sekali seminggu unt uk meningkatkan berat badan dan
status gizi perlu dipertimbangkan.
Kata kunci. suplementasi besi, status gizi.
Latar belakang. Pengaruh suplementasi besi untuk meningkatkan berat
badan dan tinggi badan anak telah banyak diteliti sebelumnya bahwa
suplementasi besi memberi konstribusi dalam pertumbuhan dan
mencegah anemia defisiensi besi (Adebe). Namun sampai saat ini masih
terdapat beberapa kontroversi tentang cara pemberian suplementasi besi
tersebut, mingguan atau harian.
Tujuan. Membandingkan pengaruh suplement asi besi sekali seminggu
dan sekali sehari terhadap status gi zi pada anak yang tidak menderita
anemia.
Metode. Suatu penelitian den gan uji klinis acak tersamar tunggal
dilakukan di Aek Nabara Utara, k abupaten Bilah Hulu, Sumatera Utara
pada November 2006 sam pai April 2007. Anak yang tidak menderita
anemia didiagnosis jika kadar Hb > 12 g/dl. Murid sekolah dasar dipilih
secara acak dan dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan yaitu kelompok
yang mendapat suplementasi besi sekali seminggu dengan dosis Ferrum
(Fe) 40-60 mg/minggu dan kelompok yang mendapat suplementasi besi
sekali sehari dengan dosis Fe 20-30 mg /hari selama 16 minggu. Status
gizi dievaluasi dengan pengukuran ant ropometri sebelum dan sesudah
intervensi.
Hasil. Seratus anak yang tidak menderit a anemia diikutsertakan dalam
penelitian ini. Rerata z-score berat badan/usia sesudah intervensi pada
kelompok sekali seminggu dan setiap hari adalah -1,83 (SD 1,02) dan
-1,17 (SD 1,08) ( P = 0,002). Peningkatan z-score berat badan/tinggi
badan sesudah intervensi pada kedua kelo mpok adalah -0,83 (SD 1,08)
(P = 0,0001) menjadi -0,30 (SD 1,08) dan -0,40 (SD 1,26) menjadi -0,09
(SD 1,25) (P = 0,0001).
Kesimpulan. Suplementasi besi sekali seminggu dan setiap hari sama-
sama dapat meningkatkan berat badan dan perubahan status nutrisi.
Suplementasi besi sekali seminggu unt uk meningkatkan berat badan dan
status gizi perlu dipertimbangkan.
Kata kunci. suplementasi besi, status gizi.