ABSTRAK
Jerawat sampai saat ini selalu menjadi hal yang selalu mendapat perhatian
baik dari kalangan remaja atau dewasa muda. Penyakit ini tidak fatal, tetapi cukup
merisaukan karena berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat
berkurangnya keindahan wajah penderita . Berdasarkan penelitian Goodman (1999),
prevalensi tertinggi yaitu pada umur 16- 17 tahun, dimana pada wanita berkisar 83-
85% dan pada pria berkisar 95-100%. Dari survei di kawasan Asia Tenggara, terdapat
40-80% kasus jerawat , sedangkan di Indonesia, catatan kelompok studi dermatologi
kosmetika Indonesia, menunjukkan terdapat 60% penderita jerawat pada tahun 2006
dan 80% pada tahun 2007. Jerawat dapat menjadi siksaan psikis bagi remaja, terlebih -
lebih pada mereka yang memiliki pengetahuan yang kurang dan sikap yang negatif
terhadap jerawat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap
siswa/i SMA Santo Thomas 1 Medan terhadap jerawat. Penelitian yang dilakukan
adalah penelitian deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 93 orang dengan tingkat
ketepatan relatif (d) sebesar 0,1. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
teknik stratified random sampling. Sampel tersebut kemudian didistribusikan secara
proposional berdasarkan tingkatan kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik
deskriptif.
Hasil uji tingkat pengetahuan siswa/i SMA S anto Thomas 1 Medan mengenai
jerawat sebesar 46,2% dikategorikan kurang. Hasil uji sikap siswa/i SMA Santo
Thomas 1 Medan terhadap jerawat sebesar 69,9% dikategorikan cukup.
Dari hasil uji tersebut maka diharapkan orang tua siswa/i dapat memberikan
informasi mengenai kebersihan pribadi pada siswa/i tersebut. Selain itu, diharapkan
juga kepada pihak sekolah untuk dapat bekerja sama dengan pihak pelayanan
kesehatan untuk dapat memberikan penyuluhan yang lebih baik mengenai kebersihan
pribadi, khususnya kebersihan wajah.
Jerawat sampai saat ini selalu menjadi hal yang selalu mendapat perhatian
baik dari kalangan remaja atau dewasa muda. Penyakit ini tidak fatal, tetapi cukup
merisaukan karena berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat
berkurangnya keindahan wajah penderita . Berdasarkan penelitian Goodman (1999),
prevalensi tertinggi yaitu pada umur 16- 17 tahun, dimana pada wanita berkisar 83-
85% dan pada pria berkisar 95-100%. Dari survei di kawasan Asia Tenggara, terdapat
40-80% kasus jerawat , sedangkan di Indonesia, catatan kelompok studi dermatologi
kosmetika Indonesia, menunjukkan terdapat 60% penderita jerawat pada tahun 2006
dan 80% pada tahun 2007. Jerawat dapat menjadi siksaan psikis bagi remaja, terlebih -
lebih pada mereka yang memiliki pengetahuan yang kurang dan sikap yang negatif
terhadap jerawat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap
siswa/i SMA Santo Thomas 1 Medan terhadap jerawat. Penelitian yang dilakukan
adalah penelitian deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 93 orang dengan tingkat
ketepatan relatif (d) sebesar 0,1. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
teknik stratified random sampling. Sampel tersebut kemudian didistribusikan secara
proposional berdasarkan tingkatan kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik
deskriptif.
Hasil uji tingkat pengetahuan siswa/i SMA S anto Thomas 1 Medan mengenai
jerawat sebesar 46,2% dikategorikan kurang. Hasil uji sikap siswa/i SMA Santo
Thomas 1 Medan terhadap jerawat sebesar 69,9% dikategorikan cukup.
Dari hasil uji tersebut maka diharapkan orang tua siswa/i dapat memberikan
informasi mengenai kebersihan pribadi pada siswa/i tersebut. Selain itu, diharapkan
juga kepada pihak sekolah untuk dapat bekerja sama dengan pihak pelayanan
kesehatan untuk dapat memberikan penyuluhan yang lebih baik mengenai kebersihan
pribadi, khususnya kebersihan wajah.