ABSTRAK
Latar belakang dan tujuan : Rocuronium obat pelumpuh otot non
depolarisasi pada dosis 1 mg/kgbb IV, mula kerja obat dan kondisi intubasi
sama dengan succyniylcoline tetapi mem iliki efek samping nyeri pada saat
penyuntikan. Penelitian ini ditujukan untuk menghilangkan nyeri pada saat
penyuntikan rocuronium dengan memberi pr etreament lidokain antara 40 mg
iv dan 60 mg iv.
Metode : Setelah mendapat persetujuan dari komite etik FK USU Medan,
dikumpulkan sebanyak 64 sampel penelitia n, laki-laki dan perempuan, umur
18-60 tahun, status fisik ASA I, yang m enjalani operasi elektif di IBP RSUP
HAM Medan. Sampel dibagi menjadi dua kelompok secara randomisasi
masing-masing 32 subjek. Seluruh subjek dilakukan pemasangan infus cairan
diruang premedikasi pada punggung tangan dan tidak mendapat obat
premedikasi. Preoperasi pasien diber itahu, pada esok hari mereka akan
menerima obat pembiusan yang dapat menyebabkan nyeri saat penyuntikan.
Pasien akan ditanya derajat nyerinya : tidak nyeri, ringan, sedang, berat.
Pengukuran derajat nyeri ini dengan menggunakan verbal rating scale selama
5 detik.
Hasil : Tidak terdapat perbedaan untuk menghilangkan nyeri pada saat
penyuntikan lidokain 40 mg iv dan lidokain 60 mg iv. Lidokain 40 mg iv
dibanding 60 mg iv didapati tidak nyeri = 9 (28,1%)/ 13 (40,6%), nyeri ringan 6
(18,8%)/ 9 (28,1%), nyeri sedang 8 (25,0%)/5 (15,6%) dan nyeri berat 9 (28,1
%)/5 (15,6%) melalui uji chi square (x) tidak terdapat perbedaan dengan nilai
p = 0,367.
Kesimpulan : Dari nilai verbal rating scale didapati lidokain 60 mg iv tidak
lebih baik dari lidokain 40 mg iv dal am mengurangi nyeri pada saat
penyuntikan rocuronium 1 mg/kgbb iv.
Kata kunci : Pretreatment lidokain, rocuronium, pain, verbal rating scale
Latar belakang dan tujuan : Rocuronium obat pelumpuh otot non
depolarisasi pada dosis 1 mg/kgbb IV, mula kerja obat dan kondisi intubasi
sama dengan succyniylcoline tetapi mem iliki efek samping nyeri pada saat
penyuntikan. Penelitian ini ditujukan untuk menghilangkan nyeri pada saat
penyuntikan rocuronium dengan memberi pr etreament lidokain antara 40 mg
iv dan 60 mg iv.
Metode : Setelah mendapat persetujuan dari komite etik FK USU Medan,
dikumpulkan sebanyak 64 sampel penelitia n, laki-laki dan perempuan, umur
18-60 tahun, status fisik ASA I, yang m enjalani operasi elektif di IBP RSUP
HAM Medan. Sampel dibagi menjadi dua kelompok secara randomisasi
masing-masing 32 subjek. Seluruh subjek dilakukan pemasangan infus cairan
diruang premedikasi pada punggung tangan dan tidak mendapat obat
premedikasi. Preoperasi pasien diber itahu, pada esok hari mereka akan
menerima obat pembiusan yang dapat menyebabkan nyeri saat penyuntikan.
Pasien akan ditanya derajat nyerinya : tidak nyeri, ringan, sedang, berat.
Pengukuran derajat nyeri ini dengan menggunakan verbal rating scale selama
5 detik.
Hasil : Tidak terdapat perbedaan untuk menghilangkan nyeri pada saat
penyuntikan lidokain 40 mg iv dan lidokain 60 mg iv. Lidokain 40 mg iv
dibanding 60 mg iv didapati tidak nyeri = 9 (28,1%)/ 13 (40,6%), nyeri ringan 6
(18,8%)/ 9 (28,1%), nyeri sedang 8 (25,0%)/5 (15,6%) dan nyeri berat 9 (28,1
%)/5 (15,6%) melalui uji chi square (x) tidak terdapat perbedaan dengan nilai
p = 0,367.
Kesimpulan : Dari nilai verbal rating scale didapati lidokain 60 mg iv tidak
lebih baik dari lidokain 40 mg iv dal am mengurangi nyeri pada saat
penyuntikan rocuronium 1 mg/kgbb iv.
Kata kunci : Pretreatment lidokain, rocuronium, pain, verbal rating scale
0 comments:
Posting Komentar
Berikan Komentar yang membangun demi perkembangan Blog ini. Terima kasih buat semuanya yang telah memberikan komentar.
Lihat semua Komentar Klik Disini