RINGKASAN
Prevalens tuberkulosis masih tinggi diantara penyakit - penyakit infeksi dan
merupakan tantangan global baik pada anak maupun dewasa. Tuberkulosis anak lebih
kurang 5-15% dati se!uruh penderita tuberkulosis. Di negara berkembang jumlah
penduduk yang sangat tapat, ventilasi tetnpat tinggal yang kurang baik menyebabkan
konsentrasi basil tuberkulosis menjadi lebih besar dan papatan tubetkulosis lebih sering.
Seorang anak dapat menderita tuberkulosis tanpa menjadi sakit, uji tuberkulin positif
tanpa ada ke!ainan klinis, radiologis paro dan laboratorium. Karena itu diagnostuk TB
pada anak masih menjadi masalah sampai saat ini, Perlu dilakukan uji Mantoux pad anak
yang tinggal di daerah resiko tinggi. Uji Mantoux merupakan salah satu metode standar
yang efektif untuk mendeteksi dan sebagai skrining orang yang terinfeksi Mycobacterium
tuberculosis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambatan penulatan
tuberkulosis pada anak usia 3 bulan - 14 tahun yang tinggal di daerah prevalens tinggi
dan rendah tuberkulosis me!alui uji Mantoux. Daetah prevalens tinggi adalah Pasar
Metah dan prevalens tendah adalah Simalingkar. Metode penelitian memakai uji sekat
Iintang dengan jurulah sampe! 86 orang pada tiap ke!ompok penelitian. Dilakukan uji
mantoux memakai PPD 5 TU dengan suntikan intradermal pada volar lengan bawah kiti.
Pembacaan hasil uji Mantoux dilakukan 72 jam sesudah penyuntikan. Dikatakan positif
jika diameter indurasi > 10mm pada anak yang belum mendapat imunisasi BeG dan ;:0:
15 mm pada anak yang sudah mendapat imunisasi BeG.
43
Basil uji Mantoux positif di Pasar Merah adalah 24 (24,99%) dan di Simalingkar
adalah 14 (14,5%) dan didapati perbedaan yang bermakna (p<':15 mrn pada daerah prevalens tinggi lebih banyak pada anak usia 5 tahun - 14 tahun, demikian juga didaerah prevalens rendah.
Prevalens tuberkulosis masih tinggi diantara penyakit - penyakit infeksi dan
merupakan tantangan global baik pada anak maupun dewasa. Tuberkulosis anak lebih
kurang 5-15% dati se!uruh penderita tuberkulosis. Di negara berkembang jumlah
penduduk yang sangat tapat, ventilasi tetnpat tinggal yang kurang baik menyebabkan
konsentrasi basil tuberkulosis menjadi lebih besar dan papatan tubetkulosis lebih sering.
Seorang anak dapat menderita tuberkulosis tanpa menjadi sakit, uji tuberkulin positif
tanpa ada ke!ainan klinis, radiologis paro dan laboratorium. Karena itu diagnostuk TB
pada anak masih menjadi masalah sampai saat ini, Perlu dilakukan uji Mantoux pad anak
yang tinggal di daerah resiko tinggi. Uji Mantoux merupakan salah satu metode standar
yang efektif untuk mendeteksi dan sebagai skrining orang yang terinfeksi Mycobacterium
tuberculosis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambatan penulatan
tuberkulosis pada anak usia 3 bulan - 14 tahun yang tinggal di daerah prevalens tinggi
dan rendah tuberkulosis me!alui uji Mantoux. Daetah prevalens tinggi adalah Pasar
Metah dan prevalens tendah adalah Simalingkar. Metode penelitian memakai uji sekat
Iintang dengan jurulah sampe! 86 orang pada tiap ke!ompok penelitian. Dilakukan uji
mantoux memakai PPD 5 TU dengan suntikan intradermal pada volar lengan bawah kiti.
Pembacaan hasil uji Mantoux dilakukan 72 jam sesudah penyuntikan. Dikatakan positif
jika diameter indurasi > 10mm pada anak yang belum mendapat imunisasi BeG dan ;:0:
15 mm pada anak yang sudah mendapat imunisasi BeG.
43
Basil uji Mantoux positif di Pasar Merah adalah 24 (24,99%) dan di Simalingkar
adalah 14 (14,5%) dan didapati perbedaan yang bermakna (p