Abstrak
Latar belakang
Pengukuran morfometri dari inti dapat menjadi sarana diagnostik dan
prognosis dari beberapa keganasan. Image analysis didalam patologi adalah
metode yang dimaksudkan untuk menc ari nilai yang objektif untuk
memecahkan masalah. Sitologi biopsy aspirasi jarum halus telah maenjadi
bagian yang penting dalam pendiagnosaan dan m anejemen pasien yang
mengalami limfadenopati. Satu masa lah dalam pendiagnosaan sitologi
kelenjar limfe leher adalah me mbedakan apakah ini merupakan kasus
metastase karsinoma, limfoma at au hanya proses non neoplasma. Dengan
menggunakan computerized image analysi s kita mencoba mengukur nilai
objektif morfometri dari sitologi dan diharapkan dapat membantu diagnosa.
Tujuan.
Tujuan dari studi ini adalah untuk membandingkan dan membedakan antara
limfoma dan lesi non neoplastik sel limfoid dengan menggunakan image
analysis melalui pengukuran luas inti (inci 2) dan densitas inti (ROD).
Metode
Kami mengukur rata-rata luas inti dari 20 kasus limfoma dan 20 kasus
limfadenitis dari sedian smear sitologi kelenjar limfe leher. Kemudian kami nilai
rata-rata densitas intinya. Kami menggunakan pewarnaan Fuelgan dan diff
quik pada penelitian ini. Penguku ran morfometrik menggunakan MCID
Analysis software. perbedaan beberapa variable akan diuji dengan tes Mann
Whitney.
Hasil
Rata-rata luas inti li mfoma adalah 0,0747inci 2 dan rata-rata luas inti
limfadenitis adalaj 0,0236 inci 2 . Rata-rata densitas inti limfadenitis adalah
0,2318 ROD dan rata-rata densitas inti limfoma adalah 0,6238 ROD.
Kesimpulan
Ada perbedaan antara luas inti dan densitas inti p ada limfoma dan non
neoplasma. Luas inti linfoma ádalah lebih luas daripada non neoplasma dan
densitas linfoma lebih tinggi dibanding non neoplasma.
Kata KunciI : luas inti, densiti, linfoma.
Latar belakang
Pengukuran morfometri dari inti dapat menjadi sarana diagnostik dan
prognosis dari beberapa keganasan. Image analysis didalam patologi adalah
metode yang dimaksudkan untuk menc ari nilai yang objektif untuk
memecahkan masalah. Sitologi biopsy aspirasi jarum halus telah maenjadi
bagian yang penting dalam pendiagnosaan dan m anejemen pasien yang
mengalami limfadenopati. Satu masa lah dalam pendiagnosaan sitologi
kelenjar limfe leher adalah me mbedakan apakah ini merupakan kasus
metastase karsinoma, limfoma at au hanya proses non neoplasma. Dengan
menggunakan computerized image analysi s kita mencoba mengukur nilai
objektif morfometri dari sitologi dan diharapkan dapat membantu diagnosa.
Tujuan.
Tujuan dari studi ini adalah untuk membandingkan dan membedakan antara
limfoma dan lesi non neoplastik sel limfoid dengan menggunakan image
analysis melalui pengukuran luas inti (inci 2) dan densitas inti (ROD).
Metode
Kami mengukur rata-rata luas inti dari 20 kasus limfoma dan 20 kasus
limfadenitis dari sedian smear sitologi kelenjar limfe leher. Kemudian kami nilai
rata-rata densitas intinya. Kami menggunakan pewarnaan Fuelgan dan diff
quik pada penelitian ini. Penguku ran morfometrik menggunakan MCID
Analysis software. perbedaan beberapa variable akan diuji dengan tes Mann
Whitney.
Hasil
Rata-rata luas inti li mfoma adalah 0,0747inci 2 dan rata-rata luas inti
limfadenitis adalaj 0,0236 inci 2 . Rata-rata densitas inti limfadenitis adalah
0,2318 ROD dan rata-rata densitas inti limfoma adalah 0,6238 ROD.
Kesimpulan
Ada perbedaan antara luas inti dan densitas inti p ada limfoma dan non
neoplasma. Luas inti linfoma ádalah lebih luas daripada non neoplasma dan
densitas linfoma lebih tinggi dibanding non neoplasma.
Kata KunciI : luas inti, densiti, linfoma.