ABSTRAK
Latar belakang dan tujuan : Perhatian utama pada anestesi umum adalah keamanan dan
keselamatan pasien, dan salah sa tu faktor penentunya adalah kestabilan hemodinamik selama
tindakan induksi anestesi dilakukan. Selama ini obat induksi yang sering digunakan adalah
Propofol, ada pilihan lain yang dapat digunaka n sebagai obat induksi yaitu Sevoflurane.
Penelitian ini dibuat untuk mendapatkan altern atif (pilihan) obat dan tehnik induksi pada
tindakan general anestesi.
Metode : Penelitian randomized clinical trial pada 52 pasien laki – laki dan perempuan
berumur 16 – 59 tahun PS ASA I yang akan menjal ani pembedahan elektif dengan anestesi
umum di RSU dr. Pirngadi Medan. Setelah me menuhi kriteria inklusi dan eksklusi, pasien
dibagi dalam 2 kelompok. 26 pasien menda pat induksi dengan Sevoflurane 8% + N 2O 50%
dan 26 pasien mendapat induksi dengan Pr opofol 2 mg/kg BB IV. Kedua kelompok
mendapat perlakuan sama, diberi infus RL 2 cc / kg BB / jam sejak puasa dan 1 jam sebelum
induksi dipremedikasi dengan Petidine 1 mg/ kg BB dan Midazolam 0,05 mg / kg BB intra
muscular. Sebelum induksi diberikan pre oksigen asi dengan oksigen 100% selama 5’. Sesaat
sebelum induksi, diukur dan dicatat tekanan da rah, laju jantung, laju nafas dan saturasi
oksigen. Lama induksi diukur dengan menghitung waktu sejak awal pemberian obat sampai
hilangnya reflek bulu mata. Setelah induksi dinila i tekanan darah, laju jantung, laju nafas dan
saturasi oksigen.
Hasil : Waktu induksi sedikit lebih lama pada kelompok Propofol dibandingkan dengan
kelompok Sevoflurane (35,9 vs 32,2 detik), dengan uji statistik tidak terdapat perbedaan yang
bermakna. Didapat penurunan tekanan darah, laju jantung, setelah induksi pada kedua
kelompok dengan uji statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna ( p> 0,05) dan 1 orang
mengalami bradikardi setelah induksi Propofol. Didapat penurunan laju nafas pada kelompok
Sevoflurane (13,8; SD 2,0) dan kelompok Pro pofol (12,3; SD 2,2). Dengan uji statistik
terdapat perbedaan yang bermakna ( p< 0,05) dan 1 orang mengalami batuk ringan sewaktu
induksi Sevoflurane. Kejadian henti nafas setelah induksi lebih besar pada kelompok
Propofol (15 (57,7%)) dibandingka n kelompok Sevoflurane (6 ( 23,1%)). Dengan uji statistik
terdapat perbedaan yang bermakna ( p< 0,05). Saturasi oksigen setelah induksi pada kedua
Qadri Fauzi Tandjung : Perbandingan Sevoflurane 8% + N2O 50% Dengan Propofol 2 Mg/Kg BB IV Sebagai Obat…, 2008
Latar belakang dan tujuan : Perhatian utama pada anestesi umum adalah keamanan dan
keselamatan pasien, dan salah sa tu faktor penentunya adalah kestabilan hemodinamik selama
tindakan induksi anestesi dilakukan. Selama ini obat induksi yang sering digunakan adalah
Propofol, ada pilihan lain yang dapat digunaka n sebagai obat induksi yaitu Sevoflurane.
Penelitian ini dibuat untuk mendapatkan altern atif (pilihan) obat dan tehnik induksi pada
tindakan general anestesi.
Metode : Penelitian randomized clinical trial pada 52 pasien laki – laki dan perempuan
berumur 16 – 59 tahun PS ASA I yang akan menjal ani pembedahan elektif dengan anestesi
umum di RSU dr. Pirngadi Medan. Setelah me menuhi kriteria inklusi dan eksklusi, pasien
dibagi dalam 2 kelompok. 26 pasien menda pat induksi dengan Sevoflurane 8% + N 2O 50%
dan 26 pasien mendapat induksi dengan Pr opofol 2 mg/kg BB IV. Kedua kelompok
mendapat perlakuan sama, diberi infus RL 2 cc / kg BB / jam sejak puasa dan 1 jam sebelum
induksi dipremedikasi dengan Petidine 1 mg/ kg BB dan Midazolam 0,05 mg / kg BB intra
muscular. Sebelum induksi diberikan pre oksigen asi dengan oksigen 100% selama 5’. Sesaat
sebelum induksi, diukur dan dicatat tekanan da rah, laju jantung, laju nafas dan saturasi
oksigen. Lama induksi diukur dengan menghitung waktu sejak awal pemberian obat sampai
hilangnya reflek bulu mata. Setelah induksi dinila i tekanan darah, laju jantung, laju nafas dan
saturasi oksigen.
Hasil : Waktu induksi sedikit lebih lama pada kelompok Propofol dibandingkan dengan
kelompok Sevoflurane (35,9 vs 32,2 detik), dengan uji statistik tidak terdapat perbedaan yang
bermakna. Didapat penurunan tekanan darah, laju jantung, setelah induksi pada kedua
kelompok dengan uji statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna ( p> 0,05) dan 1 orang
mengalami bradikardi setelah induksi Propofol. Didapat penurunan laju nafas pada kelompok
Sevoflurane (13,8; SD 2,0) dan kelompok Pro pofol (12,3; SD 2,2). Dengan uji statistik
terdapat perbedaan yang bermakna ( p< 0,05) dan 1 orang mengalami batuk ringan sewaktu
induksi Sevoflurane. Kejadian henti nafas setelah induksi lebih besar pada kelompok
Propofol (15 (57,7%)) dibandingka n kelompok Sevoflurane (6 ( 23,1%)). Dengan uji statistik
terdapat perbedaan yang bermakna ( p< 0,05). Saturasi oksigen setelah induksi pada kedua
Qadri Fauzi Tandjung : Perbandingan Sevoflurane 8% + N2O 50% Dengan Propofol 2 Mg/Kg BB IV Sebagai Obat…, 2008
0 comments:
Posting Komentar
Berikan Komentar yang membangun demi perkembangan Blog ini. Terima kasih buat semuanya yang telah memberikan komentar.
Lihat semua Komentar Klik Disini