ABSTRAK
Pendahuluan : Hidung secara fisiologis berf ungsi sebagai penyaring dan
pertahanan lini pertama. Silia epitel respirat orius, kelenjar penghasil mukus dan
palut lendir yang membentuk sistem me kanisme pertahanan pent ing dalam sistem
respiratorius yang kemudian dikenal sebagai sistem mukosiliar. Keberhasilan sistem
mukosiliar sebagai suatu mekanisme pertahanan lokal pada hidung dan sinus
paranasal tergantung dari clearance mukosiliar. Agar tercapainya tujuan tersebut,
transport mukosiliar harus baik. Untuk mengetahui sistem mukosiliar berjalan normal
dapat dipergunakan uji sakarin.
Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan waktu transportasi mukosiliar pada penderita
rinosinusitis maksila kronis dengan kavum nasi normal.
Metode : Menggunakan metode quas i eksperimental. Sam pel penelitian adalah
kelompok penderita yang secara klinis didiagnosis rinos inusitis maksila kronis
sebanyak 24 orang dan orang dengan kavum nasi normal sebagai kontrol sebanyak
24 orang. Semua sampel dilakukan uji sakarin. Dengan menggunakan stopwatch
dilihat waktu transportasi mukosiliar. Se mua data diolah dan dianalisis secara
statistik dengan bantuan pr ogram window SPSS (Statistical Program for Social
Science) versi 15 dan diuji statistik menggunakan t-independent.
Hasil Penelitian : Terdapatnya perbedaan signifikan waktu transportasi mukosiliar
antara kelompok penderita rinosinusitis kronis dengan kavum nasi orang normal.
Yanti Fitri Yasa : Perbedaan Waktu Transportasi Mukosiliar Hidung Pada Penderita Rinosinusitis Maksila Kronis…, 2008
USU e-Repository © 2008
Diskusi / Analisis : Nilai rata-rata waktu transportasi mukosiliar pada kelompok
penderita rinosinusitis maksila kronis adalah 20,86 (SD ± 2,14) m enit dan kontrol
adalah 9,49 (SD ± 0,75) m enit. Berdasarkan hasil uji t-independent didapatkan nilai
p<0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna secara statistik sebanyak 12,51 menit. Kata Kunci : Waktu transportasi mukosiliar, Rinosinusitis Maksila Kronis, Uji sakarin.
Pendahuluan : Hidung secara fisiologis berf ungsi sebagai penyaring dan
pertahanan lini pertama. Silia epitel respirat orius, kelenjar penghasil mukus dan
palut lendir yang membentuk sistem me kanisme pertahanan pent ing dalam sistem
respiratorius yang kemudian dikenal sebagai sistem mukosiliar. Keberhasilan sistem
mukosiliar sebagai suatu mekanisme pertahanan lokal pada hidung dan sinus
paranasal tergantung dari clearance mukosiliar. Agar tercapainya tujuan tersebut,
transport mukosiliar harus baik. Untuk mengetahui sistem mukosiliar berjalan normal
dapat dipergunakan uji sakarin.
Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan waktu transportasi mukosiliar pada penderita
rinosinusitis maksila kronis dengan kavum nasi normal.
Metode : Menggunakan metode quas i eksperimental. Sam pel penelitian adalah
kelompok penderita yang secara klinis didiagnosis rinos inusitis maksila kronis
sebanyak 24 orang dan orang dengan kavum nasi normal sebagai kontrol sebanyak
24 orang. Semua sampel dilakukan uji sakarin. Dengan menggunakan stopwatch
dilihat waktu transportasi mukosiliar. Se mua data diolah dan dianalisis secara
statistik dengan bantuan pr ogram window SPSS (Statistical Program for Social
Science) versi 15 dan diuji statistik menggunakan t-independent.
Hasil Penelitian : Terdapatnya perbedaan signifikan waktu transportasi mukosiliar
antara kelompok penderita rinosinusitis kronis dengan kavum nasi orang normal.
Yanti Fitri Yasa : Perbedaan Waktu Transportasi Mukosiliar Hidung Pada Penderita Rinosinusitis Maksila Kronis…, 2008
USU e-Repository © 2008
Diskusi / Analisis : Nilai rata-rata waktu transportasi mukosiliar pada kelompok
penderita rinosinusitis maksila kronis adalah 20,86 (SD ± 2,14) m enit dan kontrol
adalah 9,49 (SD ± 0,75) m enit. Berdasarkan hasil uji t-independent didapatkan nilai
p<0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna secara statistik sebanyak 12,51 menit. Kata Kunci : Waktu transportasi mukosiliar, Rinosinusitis Maksila Kronis, Uji sakarin.