ABSTRAK
Latar belakang : KKR merupakan keganasan pada daerah kolon dan rektum yang
sering dijumpai di saluran cerna dengan insi densi di Indonesia cukup tinggi demikian juga
angka kematiannya. Rekomendasi American Soci ety of Clinical Oncology (ASCO) tahun
2006 CEA diperiksa sebelum operasi membantu dalam penentuan stadium, rencana
tindakan juga memonitor respon terapi sela ma pengobatan aktif. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kadar CEA pada penderita KK R yaitu : stadium tumor, derajat tumor,
fungsi hati, letak tumor, obstruksi usus, riwayat merokok dan status ploidi tumor. Di Medan
belum pernah dilaporkan mengenai pola kadar CEA pra operatif pada penderita KKR.
Metoda : 124 penderita KKR dalam kurun wa ktu tahun 2006-2008 diambil datanya
dari rekam medik (retrospektif) mulai data pr ibadi,laboratorium, penyakit (saat penderita
datang dan temuan sewaktu operasi) serta hist opatologi paska operasi. Data yang diperoleh
ditampilkan dalam bentuk tabel dan diana lisa dengan Anova, Uji T, dan Uji Wilcoxon
menggunakan program SPSS 15.0.
Hasil : Dengan menggunakan Kruskal-Wallis diperoleh hasil yang bermakna
mengenai kadar CEA dengan stadium tumor (p = 0.031), terhadap derajat histopatologi
tumor (p=0,000) begitu juga dengan 8 letak tumor (p=0,038).Sedangkan kadar CEA tidak
mempunyai hubungan yang bermakna melalui uji Wilcoxon tehadap 2 letak tumor (p =
0,509), obstruksi usus (p=0,701), riwayat merokok (p=0,488) dan jenis kelamin (p=0,496).
Kesimpulan : Rerata umur penderita KKR 47,15 ± 13,94 tahun dengan jumlah
penderita laki-laki : pere mpuan = 60 : 64. Kadar CEA secara statistik mempunyai
hubungan yang bermakna dengan stadium,dera jat histopatologi dan 8 letak tumor
sedangkan terhadap 2 letak tumor, gejala obstruktif,riwayat merokok dan jenis kelamin
tidak mempunyai hubungan yang bermakna.
Kata kunci : CEA (Carcinoembryonic Antigen),KKR (Karsinoma
Kolorektal),stadium tumor, derajat histopatologi tumor, letak tumor, gejala obstruktif,
riwayat merokok, jenis kelamin.
Latar belakang : KKR merupakan keganasan pada daerah kolon dan rektum yang
sering dijumpai di saluran cerna dengan insi densi di Indonesia cukup tinggi demikian juga
angka kematiannya. Rekomendasi American Soci ety of Clinical Oncology (ASCO) tahun
2006 CEA diperiksa sebelum operasi membantu dalam penentuan stadium, rencana
tindakan juga memonitor respon terapi sela ma pengobatan aktif. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kadar CEA pada penderita KK R yaitu : stadium tumor, derajat tumor,
fungsi hati, letak tumor, obstruksi usus, riwayat merokok dan status ploidi tumor. Di Medan
belum pernah dilaporkan mengenai pola kadar CEA pra operatif pada penderita KKR.
Metoda : 124 penderita KKR dalam kurun wa ktu tahun 2006-2008 diambil datanya
dari rekam medik (retrospektif) mulai data pr ibadi,laboratorium, penyakit (saat penderita
datang dan temuan sewaktu operasi) serta hist opatologi paska operasi. Data yang diperoleh
ditampilkan dalam bentuk tabel dan diana lisa dengan Anova, Uji T, dan Uji Wilcoxon
menggunakan program SPSS 15.0.
Hasil : Dengan menggunakan Kruskal-Wallis diperoleh hasil yang bermakna
mengenai kadar CEA dengan stadium tumor (p = 0.031), terhadap derajat histopatologi
tumor (p=0,000) begitu juga dengan 8 letak tumor (p=0,038).Sedangkan kadar CEA tidak
mempunyai hubungan yang bermakna melalui uji Wilcoxon tehadap 2 letak tumor (p =
0,509), obstruksi usus (p=0,701), riwayat merokok (p=0,488) dan jenis kelamin (p=0,496).
Kesimpulan : Rerata umur penderita KKR 47,15 ± 13,94 tahun dengan jumlah
penderita laki-laki : pere mpuan = 60 : 64. Kadar CEA secara statistik mempunyai
hubungan yang bermakna dengan stadium,dera jat histopatologi dan 8 letak tumor
sedangkan terhadap 2 letak tumor, gejala obstruktif,riwayat merokok dan jenis kelamin
tidak mempunyai hubungan yang bermakna.
Kata kunci : CEA (Carcinoembryonic Antigen),KKR (Karsinoma
Kolorektal),stadium tumor, derajat histopatologi tumor, letak tumor, gejala obstruktif,
riwayat merokok, jenis kelamin.