BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Otitis media supuratif kronik ialah infeksi kronik di telinga tengah lebih dari 2
bulan dengan adanya perforasi membran timpani, sekret yang keluar dari telinga
tengah dapat terus menerus atau hilang timbul. Sekre t bisa encer atau kental,
bening atau berupa nanah. Otitis media supuratif kronik ( OMSK) didalam
masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah congek, teleran atau telinga berair.
Kebanyakan penderita OMSK menganggap penyakit ini merupakan penyakit yang
biasa yang nantinya akan sembuh sendiri. Penyakit ini pada umumnya tidak
memberikan rasa sakit kecuali apabila sudah terjadi komplikasi. Biasanya komplikasi
didapatkan pada penderita OMSK tipe maligna seperti labirinitis, meningitis, abses
otak yang dapat men yebabkan kematian. Kadangkala suatu eksaserbasi akut oleh
kuman yang virulen pada OMSK tipe bening pun dapat menyebabkan suatu
komplikasi.
Bakteri aerob penyebab OMSK antara lain : Pseudomonas aeruginosa, Proteus
mirabilis, Stafilokokus aureus, Stafilokoku s epidermidis, Streptokokus bhemolitikus,
Difteroid, Streptokokus viridan, Proteus dan Enterobakter sp. Bakteri anaerob yang
sering dijumpai antara lain : Bakteroides fragilis, Peptokokus, Peptostreptokokus,
Klosstridium sporogenes, Klosstridium perfringen s dan Klostridium novyi. Para
peneliti mendapat persentase yang berbeda mengenai jenis bakteri pada OMSK.
Adenin Adenan (1973) mendapatkan Proteus sp sebagai kuman yang dominan (48%
dan perbandingan kuman gram negatif dan positif adalah 3 : 1. 6 Brook (197 9) dan
Palca (1965) mengatakan bakteri aerob yang sering dijumpai pada OMSK adalah
Pseudomonas aeruginosa, Proteus sp, Stafilokokus. Finegald (1981) menemukan
kuman aerob yang dominan adalah Pseudomonas aeruginosa (36 dari 68 penderita)
sedangkan Proteus sp hanya 7 dari 68 penderita .
Pada dasarnya keberhasilan pengobatan penyakit infeksi bakteri dengan
antibiotik merupakan hasil akhir dari 3 komponen, yaitu penderita, bakteri dan
antibiotika. Hal ini disebabkan karena penyakit infeksi bakteri adalah manife stasi
klinik dari interaksi antara penderita dan bakteri. Adapun untuk pengobatan infeksi
dibutuhkan antibiotika yang tepat dan daya tahan tubuh penderita itu sendiri.
Memilih antibiotika yang tepat dapat dilakukan berdasarkan sekurang -kurangnya
mengetahui jenis bakteri penyebab penyakit dan akan lebih baik lagi apabila disertai
dengan adanya hasil uji kepekaan pemeriksaan mikrobiologi. Ketidak patuhan
penderita dalam perawatan, kuman yang resisten, bentuk anatomi telinga, adanya
©2003 Digitized by USU digital library 2
komplikasi, menyebabkan kes ulitan dalam hal pengobatan dan perawatan penderita
OMSK.
Helmi, Mangape, Freidmann mengatakan bahwa Stafilokokus aereus telah
resisten terhadap antibiotika golongan penisilin seperti amoksisilin atau ampisilin,
tetapi kombinasinya dengan sulbaktam/asam k lavulanat lebih baik daya bunuhnya
terhadap kuman gram positif.
Alasan-alasan yang tersebut diataslah yang mendorong kami untuk melakukan
penelitian biakan dan uji kepekaan dari sekret telinga pada penderita OMSK.
TUJUAN PENELITIAN
1.1.1. Tujuan Umum : Untuk m engetahui jenis kuman -kuman dan uji kepekaan
terhadap Beberapa antibiotika pada penderita OMSK
1.1.2. Tujuan Khusus: Untuk dapat menentukan pengobatan yang tepat pada
penderita OMSK.
MANFAAT PENELITIAN
Untuk dapat menentukan pengobatan yang tepat pada OMSK dan
memberikan penyuluhan pada masyarakat sehingga dapat menghindari penyakit ini.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Otitis media supuratif kronik ialah infeksi kronik di telinga tengah lebih dari 2
bulan dengan adanya perforasi membran timpani, sekret yang keluar dari telinga
tengah dapat terus menerus atau hilang timbul. Sekre t bisa encer atau kental,
bening atau berupa nanah. Otitis media supuratif kronik ( OMSK) didalam
masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah congek, teleran atau telinga berair.
Kebanyakan penderita OMSK menganggap penyakit ini merupakan penyakit yang
biasa yang nantinya akan sembuh sendiri. Penyakit ini pada umumnya tidak
memberikan rasa sakit kecuali apabila sudah terjadi komplikasi. Biasanya komplikasi
didapatkan pada penderita OMSK tipe maligna seperti labirinitis, meningitis, abses
otak yang dapat men yebabkan kematian. Kadangkala suatu eksaserbasi akut oleh
kuman yang virulen pada OMSK tipe bening pun dapat menyebabkan suatu
komplikasi.
Bakteri aerob penyebab OMSK antara lain : Pseudomonas aeruginosa, Proteus
mirabilis, Stafilokokus aureus, Stafilokoku s epidermidis, Streptokokus bhemolitikus,
Difteroid, Streptokokus viridan, Proteus dan Enterobakter sp. Bakteri anaerob yang
sering dijumpai antara lain : Bakteroides fragilis, Peptokokus, Peptostreptokokus,
Klosstridium sporogenes, Klosstridium perfringen s dan Klostridium novyi. Para
peneliti mendapat persentase yang berbeda mengenai jenis bakteri pada OMSK.
Adenin Adenan (1973) mendapatkan Proteus sp sebagai kuman yang dominan (48%
dan perbandingan kuman gram negatif dan positif adalah 3 : 1. 6 Brook (197 9) dan
Palca (1965) mengatakan bakteri aerob yang sering dijumpai pada OMSK adalah
Pseudomonas aeruginosa, Proteus sp, Stafilokokus. Finegald (1981) menemukan
kuman aerob yang dominan adalah Pseudomonas aeruginosa (36 dari 68 penderita)
sedangkan Proteus sp hanya 7 dari 68 penderita .
Pada dasarnya keberhasilan pengobatan penyakit infeksi bakteri dengan
antibiotik merupakan hasil akhir dari 3 komponen, yaitu penderita, bakteri dan
antibiotika. Hal ini disebabkan karena penyakit infeksi bakteri adalah manife stasi
klinik dari interaksi antara penderita dan bakteri. Adapun untuk pengobatan infeksi
dibutuhkan antibiotika yang tepat dan daya tahan tubuh penderita itu sendiri.
Memilih antibiotika yang tepat dapat dilakukan berdasarkan sekurang -kurangnya
mengetahui jenis bakteri penyebab penyakit dan akan lebih baik lagi apabila disertai
dengan adanya hasil uji kepekaan pemeriksaan mikrobiologi. Ketidak patuhan
penderita dalam perawatan, kuman yang resisten, bentuk anatomi telinga, adanya
©2003 Digitized by USU digital library 2
komplikasi, menyebabkan kes ulitan dalam hal pengobatan dan perawatan penderita
OMSK.
Helmi, Mangape, Freidmann mengatakan bahwa Stafilokokus aereus telah
resisten terhadap antibiotika golongan penisilin seperti amoksisilin atau ampisilin,
tetapi kombinasinya dengan sulbaktam/asam k lavulanat lebih baik daya bunuhnya
terhadap kuman gram positif.
Alasan-alasan yang tersebut diataslah yang mendorong kami untuk melakukan
penelitian biakan dan uji kepekaan dari sekret telinga pada penderita OMSK.
TUJUAN PENELITIAN
1.1.1. Tujuan Umum : Untuk m engetahui jenis kuman -kuman dan uji kepekaan
terhadap Beberapa antibiotika pada penderita OMSK
1.1.2. Tujuan Khusus: Untuk dapat menentukan pengobatan yang tepat pada
penderita OMSK.
MANFAAT PENELITIAN
Untuk dapat menentukan pengobatan yang tepat pada OMSK dan
memberikan penyuluhan pada masyarakat sehingga dapat menghindari penyakit ini.