ABSTRAK
Pengobatan yang tidak teratur , kombinasi obat yang tidak adekuat diduga
menimbulkan resistensi ( Drug Resistance TB = DR-TB) dan resistensi ganda
Mycobacterium tuberculosis terhadap obat antituberkulosis (OAT) atau Multidrugs
Resistant tuberculosis (MDR-TB). DR-TB adalah resistensi Mycobacterium tuberculosis
terhadap salah satu komponen OAT dan MDR-TB didefinisikan sebagai resistensi
menyeluruh terhadap komponen OAT atau setidak-tidaknya resistensi terhadap
Rifampisin dan Isoniazid dengan atau tanpa resisten terhadap obat lain. Setiap obat
yang aktif menyerang kuman Mycobacterium tuberculosis dapat menseleksi kuman
sensitif sehingga terjadi resistensi terhadap OAT.
Kasus resistensi terhadap OAT telah dijumpai hampir di seluruh negara di dunia.
Pada penelitian ini pene liti bermaksud melakukan penelitian pola resistensi
Mycobacterium tuberculosis terhadap obat OAT pada narapidana di LP Tg.Gusta
Medan, yang sampai saat ini belum diketahui pola resistensinya.
Penelitian ini merupakan rancangan pene litian survei dengan pengumpulan data
secara cross sectional atau potong lintang dengan analisis secara deskriptif,
dilaksanakan sejak juli 2007-desember 2007. Sampel adalah seluruh penderita TB
dengan BTA (+) setelah melalui pemeriks aan laboratorium sediaan hapus langsung
(Direct Smear Examination ) yang diambil dari seluruh penderita suspek TB yang
diagnosis berdasarkan gejala klinis (+) pada narapidana di LP kelas 1 pria Tg.Gusta
Medan. Didapati 30 sampel dengan BTA (+ ) yang diteruskan dengan pemeriksaan
kultur dengan media Ogawa yang diteruskan dengan tes kepekaan terhadap obat ( Drug
Sensitivity Test) terhadap 5 macam obat.
Dari hasil penelitian ini dijumpai kuman Mycobacterium tuberculosis yang
resisten baik terhadap satu komponen OAT ( DR-TB) sejumlah 83,30%, maupun yang
resisten terhadap lebih dari satu komponen OAT (MDR-TB) sebesar 16,70%. Resistensi
total terhadap INH sebanya k 20 orang (66,70%), Rifamp isin 12 orang (40,00%),
Pirazinamid 5 orang (6,70%), Etambutol 4 orang (3,30%), Streptomisin 26 orang
(86,70%) dan MDR-TB sebesar 5 orang (16,70%).
Pada penelitian ini juga diperhatikan di stribusi subjek berdasarkan karakteristik
penderita yaitu usia, pendidikan, pekerjaan dan gaji perbulan juga distribusi berdasarkan
kebiasaan hidup apakah peminum alkohol ataupun perokok dan distribusi subjek
berdasarkan keadaan dalam tahanan meliputi berapa jumlah orang dalam 1 sel dan
ukuran kamar serta ada atau tid aknya ventilasi, kasus baru atau kasus lama dan apakah
pernah mengkonsumsi obat OAT sebelumnya.
Dapat diambil kesimpulan kebanyakan dari penderita yang dijumpai adalah usia
produktif dengan tingkat pend idikan yang rendah , riwaya t pekerjaan tidak bekerja
ataupun sebagai buruh, dengan penghasilan < 1 juta ataupun tidak berpenghasilan dan peminum alkohol, perokok dan semua kasus ya ng dijumpai adalah kasus baru dengan riwayat belum pernah makan obat OAT. Kata Kunci : Drug resistance; Multidrugs resistance.
Pengobatan yang tidak teratur , kombinasi obat yang tidak adekuat diduga
menimbulkan resistensi ( Drug Resistance TB = DR-TB) dan resistensi ganda
Mycobacterium tuberculosis terhadap obat antituberkulosis (OAT) atau Multidrugs
Resistant tuberculosis (MDR-TB). DR-TB adalah resistensi Mycobacterium tuberculosis
terhadap salah satu komponen OAT dan MDR-TB didefinisikan sebagai resistensi
menyeluruh terhadap komponen OAT atau setidak-tidaknya resistensi terhadap
Rifampisin dan Isoniazid dengan atau tanpa resisten terhadap obat lain. Setiap obat
yang aktif menyerang kuman Mycobacterium tuberculosis dapat menseleksi kuman
sensitif sehingga terjadi resistensi terhadap OAT.
Kasus resistensi terhadap OAT telah dijumpai hampir di seluruh negara di dunia.
Pada penelitian ini pene liti bermaksud melakukan penelitian pola resistensi
Mycobacterium tuberculosis terhadap obat OAT pada narapidana di LP Tg.Gusta
Medan, yang sampai saat ini belum diketahui pola resistensinya.
Penelitian ini merupakan rancangan pene litian survei dengan pengumpulan data
secara cross sectional atau potong lintang dengan analisis secara deskriptif,
dilaksanakan sejak juli 2007-desember 2007. Sampel adalah seluruh penderita TB
dengan BTA (+) setelah melalui pemeriks aan laboratorium sediaan hapus langsung
(Direct Smear Examination ) yang diambil dari seluruh penderita suspek TB yang
diagnosis berdasarkan gejala klinis (+) pada narapidana di LP kelas 1 pria Tg.Gusta
Medan. Didapati 30 sampel dengan BTA (+ ) yang diteruskan dengan pemeriksaan
kultur dengan media Ogawa yang diteruskan dengan tes kepekaan terhadap obat ( Drug
Sensitivity Test) terhadap 5 macam obat.
Dari hasil penelitian ini dijumpai kuman Mycobacterium tuberculosis yang
resisten baik terhadap satu komponen OAT ( DR-TB) sejumlah 83,30%, maupun yang
resisten terhadap lebih dari satu komponen OAT (MDR-TB) sebesar 16,70%. Resistensi
total terhadap INH sebanya k 20 orang (66,70%), Rifamp isin 12 orang (40,00%),
Pirazinamid 5 orang (6,70%), Etambutol 4 orang (3,30%), Streptomisin 26 orang
(86,70%) dan MDR-TB sebesar 5 orang (16,70%).
Pada penelitian ini juga diperhatikan di stribusi subjek berdasarkan karakteristik
penderita yaitu usia, pendidikan, pekerjaan dan gaji perbulan juga distribusi berdasarkan
kebiasaan hidup apakah peminum alkohol ataupun perokok dan distribusi subjek
berdasarkan keadaan dalam tahanan meliputi berapa jumlah orang dalam 1 sel dan
ukuran kamar serta ada atau tid aknya ventilasi, kasus baru atau kasus lama dan apakah
pernah mengkonsumsi obat OAT sebelumnya.
Dapat diambil kesimpulan kebanyakan dari penderita yang dijumpai adalah usia
produktif dengan tingkat pend idikan yang rendah , riwaya t pekerjaan tidak bekerja
ataupun sebagai buruh, dengan penghasilan < 1 juta ataupun tidak berpenghasilan dan peminum alkohol, perokok dan semua kasus ya ng dijumpai adalah kasus baru dengan riwayat belum pernah makan obat OAT. Kata Kunci : Drug resistance; Multidrugs resistance.